Cinta Pertama [End]

3.9K 530 42
                                    

Masih dalam area sekolah [m/n] berjalan sendirian, melewati lorong-lorong sekolah sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih dalam area sekolah [m/n] berjalan sendirian, melewati lorong-lorong sekolah sendiri.

[m/n] berpisah dengan hyung-seok, ketika hyung-seok akan kembali ke kelas.

[m/n] memilih bolos kelas, lantaran jam pelajaran setelah ini adalah matematika, sungguh otak [m/n] tidak pernah berputar ketika pelajaran itu berlangsung, otak nya itu pas-pas an dan jika disuruh mengerjakan angka angka itu [m/n] lebih memilih untuk angkat tangan sebelum mencoba.

Setelah lelah berkeliling [m/n] memilih pergi keluar dari area sekolah menuju luar sekolah.
Meninggalkan tasnya di dalam kelas, dan beranjak pergi.

Angin berhembus, membawa hawa sejuk pada tubuh tinggi [m/n]. Helaian rambut nya berterbangan, mengikuti angin angin.

Memejamkan matanya [m/n] kini sedang duduk di bawah jembatan. Menikmati semilir angin sembari bermain batu yang ada di sekitar nya.

"boo!"

[m/n] mengerjap kaget. Batu ditangannya terlempar mengenai wajah orang di depannya.

"ugh, maaf sengaja"

"anjing, sialan lo"

[m/n]--si pelaku kekerasan-- memandang orang di depannya dengan tatapan malas.

"ngapain lo disini?" tanya [m/n] dengan nada julid.

"open bo mas"

Menghela nafas lelah setelah mendengar jawaban absurd si pria yang kini telah duduk di samping nya.

"trus kenapa kau, bisa disini? Bukannya ini masih jam pelajaran? Kau bolos yaa?"

"kalo nanya dimohon satu persatu ya, saya itu cuma manusia biasa yang hanya punya 1 mulut untuk berbicara, jadi dimohon 1 per 1 okey~" ucap [m/n] dengan nada centil.

Kedua mata [m/n] menyipit sambil tak lupa memberi senyuman manisnya (baca:tertekan) pada pria di hadapan nya itu.

" lagian kau ini ngapain sih di bawah jembatan, sendirian pula, nanti kalo ada yang masuk gimana?"

"pftt-, kau ini, masih percaya aja yang begituan za"

Eza hanya mengangkat bahunya acuh tak acuh dengan perkataan [m/n].

Si pria tadi--Eza--adalah teman dekat [m/n], lebih tepatnya beban hidup untuk [m/n], karna setiap dia nunggak bayar dan diusir sama yang punya kosan Eza selalu lari ke tempat [m/n].

bilangnya sih numpang tidur doang, tapi gak taunya numpang makan juga, mana satu kulkas di ngep sama Eza semua.

Sebenarnya Umur [m/n] dan Eza itu hanya terpaut 4 tahun, mereka sudah saling kenal sejak [m/n] SD kelas 6 dan Eza yang kelas 10 SMA.

"btw, ngapain kau disini? Ngga kerja sembilan?" tanya [m/n] memulai topik.

"aku ambil cuti 5 hari"

"gila, apa ga apa apa kalo gitu?"

ᴡᴇɪʀᴅ ᴍᴀɴ [ʟᴏᴏᴋsɪᴍ] Discontinued⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang