Shandy dan Nindy menyesal atas kematian ara.
"Ini semua gara gara kita shan" ucapNNindy
"Iya bener ini semua gara gara kita andai aja kalau kita gak lebih mentingin kerjaan mungkin ini semua gak akan terjadi" jelas shandy.
"Apa kita berhenti kerja di luar negri aja trs stay di sini aja" usul Nindy
"Apa km yakin? " tanya shandy
"Yakin sayang, ini demi anak anak kita juga. Kita dah kehilangan ara aku gak mau kehilangan untuk kedua kalinya karna kita lebih mentingin kerjaan dari pada anak kita sendiri" jelas Nindy
"Oky nanti aku batal in proyek yang ada di Jepang" ucap shandy. Dan tak di sangka ada seseorang yang mendengar ucapan mereka dari balik pintu, orang itu adalah farhan.
"Apa mereka serius? " tanya batin farhan
"Apa mereka akan stay di sini buat gw, fajri, zweitson" lanjut batin farhan.
"Farhan" panggil Nindy
"Sejak kapan km ada di situ? " tanya shandy
"Bener pa, ma kalian mau stay di sini buat kita? " tanya farhan
"Jadi dari tadi km mendengar pembicaraan mama papa" ucap Nindy, dan farhan mengangguk
"Jadi bener" ucap farhan dan di angguki Nindy sandy
//pov zweitson fajri//
"Bang kenapa ara ninggalin kita secepat ini? " tanya zweitson ke fajri dengan mata berkaca kaca
"Ini semua dah takdir son kita harus ikhlas kasihan ara kalau kita kaya gini trs" jelas fajri
"Tapi kenapa bang" tangis sini yang gak bisa di tahan lagi.
"Kita kuat buat ara son" ucap fajri sambil memeluk zweitson. Tak di sangka ada yang mendengar pembicaraan zweitson dan fajri. Yaitu mama papa mereka dan abang mereka.
"Kita mulai semua dari awal" ucap shandy
"Maksud papa" ucap zweitson dan fajri barengan
"Mulai sekarang papa sama mama gak akan ninggalin kalian lagi apa lagi buat kerjaan mama sama papa akan stay di sini buat kalian" jelas Nindy
"Beneran" singkat fajri
"Apa ini cuma bersifat sementara pa ma" tanya zweitson
"Gak boleh ngomong gitu dek semoga aja ini gak bersifat sementara ya kan ma pa" ucap farhan ke mama papa nya.
"Iya kita buat kalian selamanya" ucap Nindy
"Makasih ma pa dah mau kabul in permintaan kita walaupun sekarang ara dah gak ada" ucap zweitson"Ya udah kalian sekarang tidur kan besok kalian sekolah" ucap shandy
Pagi hari menandakan pukul 05.15
"Bang mana adek adek kamu" tanya Nindy
"Kalau soni lagi mandi kalau fajri belum bangun" ucap farhan
"Ya udah kamu bangunin dulu fajri habis itu suruh mandi dan langsung ke bawah" ucap Nindy
Kamar maulana fajri
"FAJRIIII BANGUUUNNNN DAH JAM SETENGAH TUJUH LHO GAK SEKOLAH" teriak farhan di telinga fajri. Tiba tiba fajri bangun dengan buru buru.
"Ji jangan buru buru" ucap farhan
"Udah jam setengah 7 bang gw takut telat nih" jawab fajri
"Siapa bilang sekarang jam setengah 7 orang baru jam 05.15 kok" ucap farhan sambil ketawa
"Jadi abang bohongin fajri" tanya fajri dengan muka kesal
"Ya gitu deh, habis nya di bangunin susah banget" ucap farhan. "Dah sono mandi habis itu turun" lanjut farhan
Setelah membangun fajri farhan pun kembali ke meja makan.
"Ada apa sih bang pagi pagi teriak teriak kedengeran nih dari lantai bawah" ucap zweitson
"Iya sih bang kok pagi pagi dah teriak aja" ucap shandy
"Itu habis bangunin fajri pa, son. Bangunin fajri tu harus kaya gitu biar cepet bangun nya" ucap farhan.
"Tapi gara gara lho bang gendang telinga gw hampir pecah" sahut fajri yang
menuruni anak tangga"Makannya kalau di bangunin tu bangun" ucap farhan. "Tau ah" singkat fajri
"Udah udah masih pagi juga dah ribut aja"ucap Nindy
" abang tuh" ucap fajri sambil menunjuk ke arah farhan. Soni dan shandy hanya tertawa
//pov sekolah//
"Belajar yang rajin son" ucap fajri
"Iya bang" ucap zweitson lalu meninggalkan fajri.
"Ji" panggil fenly
"Apaan" singkat fajri
"Jutek amat tuh muka kenapa" ucap fenly
"Gara gara bang han" ucap fajri"Emng bang han ngapain lho" ucap fenly
"Pagi pagi bangunin gw dah bikin gendang telinga gw hampir pecah" ucap fajri. "Lh emng kenapa " ucap fenly
"Gara gara gw gak bangun bangun"jawab fajri
" ya salah lho sendiri lah" ucap fenly dengan santai. "Oh iya gimana habis kejadian kemarin" lanjut fenly
"Mencoba ikhlas aja" ucap fajri dan tiba tiba temen temen ara datang.
"Bang fajri" panggil aulia
"Ya ada apa" jawab fajri
"Ini bener bang ara udah gak ada" bukan aulia yang tanya melain kan kanaya
"Iy bener" ucap fajri sambil menunduk
"Kejadian nya gimana bang kok ara bisa
kecelakaan" ucap Naura dengan mata mulai berkaca kaca."Udah jangan tanya tanya lagi kasihan fajri jadi sedih lagi kan" bisik fenly pada aulia
"Iya bang maaf gw kan cuma pengen tau kejadian nya gimana gw sedih bang harus kehilangan sahabat gw" jawab aulia ke fenly
//pov zweitson fiki aldi//
"Lho yang sabar son mungkin ini dah jalan nya ara" ucap fiki
"Tapi gw masih belum percaya fik, adek gw satu satu nya yang bisa ngertiin gw dah ninggalin gw untuk selamanya" ucap zweitson dengan nada rendah
"Kan masih ada abang abang lho sama sahabat lho juga son jadi lho harus kuat" ucap aldy
"Makasih ya gaes dah mau jadi sahabat gw selama ini" ucap zweitson
"You whatsapp bro" ucap fiki
"Apapun masalah lho itu juga masalah kita juga son" ucap aldy dan di balas senyuman oleh soni.
Di depan ruang kelas ips 10
"Gw masih blm percaya kalau ara ninggalin kita secepat ini gaes" ucap kanaya
"Gw juga masih belum percaya" ucap Naura aulia barengan
"Gak ada yang bakal nemenin gw di kelas lagi" ucap kanaya meneteskan air mata
"Kedepan nya kita harus kompak lagi ya walaupun tanpa ara" ucap aulia
"Mungkin ara lebih bahagia di sana" lanjut aulia
"Apapun yang terjadi kita harus bareng bareng terus" ucap Naura sambil memeluk sahabat sahabat nya.
Bersambung........
Tunggu next selanjutnya ya
Thanks dah mau baca
Semoga suka maaf kalau gk nyambungHay gaes
Apa kabar nih?Maaf baru bisa up skrg
Lagi ujian soalnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Sayang Seorang Abang ||Farhan Un1ty (Selesai)
Short StoryAda 4 bersaudara yang saling menyayangi di antara nya ada FARHAN sebagai anak tertua FAJRI anak kedua ZWEITSON anak ketiga ARA anak terakhir atau bungsu. Dan farhan juga tidak mau jika adik adiknya kenapa napa.mereka cuma tinggal berempat karena ora...