🚫 (BL) Kembali ke Tahun 90-an

Bab 55

Mengungkapkan Kebenaran Lapis demi Lapis

Setelah keributan yang dibuat Pan Xiangdong menjadi tenang, hampir setengah jam kemudian.  Sepanjang semuanya, Ye Zhou tidak menunjukkan sedikit pun perhatian dari apa yang disebut bibi mertuanya yang keempat.  Setelah memastikan dia baik-baik saja, suaminya juga tidak lagi memperhatikan, tetapi berjalan kembali ke meja dan duduk dengan kepala tertunduk, meninggalkan Nyonya Zhang di sana merawatnya.  Dan paman besar Ye Zhou juga duduk.  Suasana aneh di ruangan itu membuat orang tercekik.  Nyonya Wei dan putri wanita tua yang masih bermain sebagai kaki tangan sekarang menyusut di belakang pria mereka sendiri.  Rupanya kekejaman Pan Xiangdong telah meninggalkan bayangan di hati mereka.

"Perahu Kecil, duduklah. Beberapa hal harus diklarifikasi kepada Anda."

Paman besar Ye Zhou tiba-tiba memberi isyarat padanya.  Ye Zhou bertukar pandang dengan Pan Xiangdong, lalu keduanya mengambil bangku dan pindah.  Setelah mereka duduk lagi, paman besar Ye Zhou berkata setelah menghela nafas, "Sebenarnya, kamu tidak disalahkan atas kematian nenekmu. Ketika orang tuamu meninggal satu demi satu, kami tidak percaya bahwa saudara ipar kami yang biasanya berhati-hati akan sangat ceroboh dan kami juga tidak percaya bahwa putri keluarga Jiang kami akan berselingkuh dengan pria lain. Ketika ayahmu meninggal, aku dan paman ketigamu, kami bahkan pergi untuk bertanya kepada orang yang mengumpulkan tubuh ayahmu dan polisi tentang kebenaran. Bagaimana mereka akan berbicara dengan kami? Kemudian, ibumu juga mengatakan bahwa dia tidak percaya bahwa ayahmu adalah orang yang ceroboh. Dan kami memikirkannya bolak-balik, dan berpikir mungkin saja  terkait dengan Ye Ying, yang membawa ayahmu bekerja di kota, jadi kami membawa semua orang dari keluarga Jiang kami untuk membuat masalah, mencoba memaksa Ye Ying untuk mengatakan yang sebenarnya. Tapi, tidak lama setelah itu, dalam perjalanan ibumu datang kembali dari makam ayahmu, dia…dia dihina…”

Berbicara tentang di sini, pria kasar yang begitu besar tidak bisa menahan diri untuk tidak tersedak, dan saudara laki-laki ketiga dan keempatnya sama-sama menundukkan kepala, diam.  Hanya putri kecil wanita tua itu dan suaminya yang bersikap seolah-olah itu bukan apa-apa.

"Dihina? Bukankah itu hanya rumor?"

Ye Zhou mengerutkan kening.  Dalam ingatan pemilik aslinya, hanya ada desas-desus tentang ibunya yang berzinah dengan seseorang, atau pemilik aslinya tidak tahu sama sekali?

"Jika itu hanya rumor, bagaimana kakakku bisa bunuh diri? Dia sudah berusia 40 tahun, namun masih ... Beraninya dia mengatakan itu padamu? Demi kalian berdua, bukan saja dia tidak berani mengatakan apa-apa, tapi dia juga harus berpura-pura baik-baik saja. Namun, yang mengejutkannya, berita tentang dia berselingkuh dengan duda yang istrinya baru saja meninggal menyebar ke seluruh desa dalam semalam. Ibumu ... dia ... Pada akhirnya, dia masih tidak bisa menanggung pukulan besar dan meninggalkan kalian berdua."

Paman ketiga Ye Zhou menutup matanya dengan sedih.  Keluarga Jiang yang lama tidak bisa disebut keluarga kaya, bahkan tidak mencapai tingkat yang nyaman.  Namun, hubungan antara beberapa saudara kandung selalu sangat baik, terutama kakak perempuan mereka, juga ibu Ye Zhou.  Sebelum menikah, ia sudah dikenal sebagai wanita cakap di Desa Dawan.  Pekerjaan apapun di dalam dan di luar rumah, dia bisa melakukannya dengan rapi.  Dan tidak ada yang tidak akan mengatakan beberapa kata pujian ketika melihat pekerjaan menjahitnya.  Dan dia menjaga rumahnya selalu bersih.  Plus, orang-orang dari keluarga Jiang mereka semua tampan.  Para mak comblang itu bahkan melanggar ambang batas mereka setelah datang dan pergi dan terus.  Tapi tanpa diduga, dia hanya memiliki perasaan untuk putra keempat dari keluarga Ye Tua.  Setelah menikah dengannya, alih-alih memiliki satu hari yang baik, dia akhirnya mati begitu muda dan meninggalkan dua anak.  Sebagai saudara laki-lakinya, bagaimana mereka tidak merasa sedih?