Lost. // Z.M

Prolog

"HEY STOP IT ZAYNIE!!!" Aku berteriak dan memberontak, demi melepaskan diriku dari kelitikan Zayn. Dia akhirnya berhenti dan terduduk di lantai kamarku. Ya, sebenarnya mom tidak memperbolehkan ada 1 laki-laki pun yang masuk ke kamarku, kecuali ayah, dan Zayn. We've been bestfriend since in playgroup. Zayn is different, my parents trust him so damn much. Terkadang itu menguntungkan, tapi di sisi lain bisa juga merugikanku.

"Aku lapar, Claire!" Zayn meloncat ke kasurku.

"Terus? Aku harus ngapain kalo kamu lapar Zayn?" Aku beranjak turun dari kasur.

"Let's cook together!" kata nya sambil menunjukkan evil smirk.

"Hell no, Zayn Javadd Malik, terakhir kita masak bareng, kita di hukum mom buat beresin dapur, ya karena berantakan, masa ga kapok juga sih, Zayn?" Aku mengedikkan bahu dan pergi keluar kamar.

Aku tau pasti Zayn ikut keluar, aku duduk di counter dapur dan mengayunkan kakiku.

"Lemme check if there is a food here." Zayn langsung membuka kulkas dan mengecek.

Feeling like home ya.

"Aha, catch it, mrs. Gwenn" Zayn melempar yoghurt kepadaku.

Huft untung gerak reflek ku sangat bagus, aku langsung turun dari counter dan menangkapnya.

"GOOD CATCH OHYEAH!" Zayn berteriak dan berlari ke meja makan.

Aku mengikutinya, lalu kami melahap yoghurt kami dengan cepat.

"Claire ayo main playstation di rumahku." Zayn menatapku.

"Why should i?" Aku menaikkan alisku.

"God! Because Zayn said you should." Zayn juga menaikkan alisnya.

"Besok ada physic exam, Zayn!" Aku mengingat-ingat.

"Oh, ayolah aku udah temenan sama kamu 13 tahun, aku tau kamu ga pernah belajar buat Physic Exam." Zayn lagi-lagi evil smirk.

"Okay you win!" Aku berdiri dan berjalan keluar.

"As always!" Zayn berlari mengejarku.

.

.

.

.

"STOP ZAYN ITU ADA LOBANG YOU STUPID DUMBASS!" Aku memukul-mukul bahu Zayn. Aku sedang naik sepeda bersama Zayn, aku berdiri di belakang sepeda Zayn.

"Bersiaplah Claire, this gonna be fun!" Zayn mengayuh sepedanya lebih cepat.

"Not again." aku hanya bisa bergumam dan mempererat pegangan ku pada pundak Zayn.

BRUK..

Semua tahu apa yang terjadi, we fall, together.

"ZAYN!!!" Aku berteriak dan mengubah posisi menjadi duduk. Zayn ada di sampingku, dia tertawa sangat puas.

"Ini sangat seru Claire." dia bangkit dan mengambil sepedanya yang tertinggal cukup jauh di belakang kita.

Lalu kami melanjutkan perjalanan kami ke rumah Zayn, rumah yang sangat besar di komplek sebelah komplek ku.

Zayn menaruh sepedanya di halaman rumahnya, dan berlari masuk, aku hanya berjalan di belakangnya.

"MOM IM HOME!!" Zayn berteriak dan berjalan ke kamar satu-satunya yang ada di lantai 1.

Kamar dengan pintu bertempelkan "Bradford's badboy area" dan tanda silang merah dari pilok. Ya, kamar Zayn Javadd Malik.

Begitu kami masuk, kamarnya sangat berantakan, baju-baju berserakkan dan kaset video game di mana-mana.

"LET'S PLAY HARVEST MOON!!" Aku berteriak dan memasukan kaset kedalam playstation Zayn.

Kami bermain berjam-jam.

"Zayn i need to go home now, its time for dinner." aku berdiri dan bersiap pulang.

"Ayo"

Lalu Zayn mengantar ku kembali ke rumah.

"Bye Zayn! see ya tomorrow!" Aku melambaikan tanganku.

Lalu Zayn menghilang di ujung jalan bersama sepedanya.

*Zayn's POV*

"Bye Zayn! See ya tomorrow." Claire melambaikan tangannya.

Lalu aku mengayuh sepedaku kembali ke rumah.

Di jalan, aku berpikir, aku dan Claire sudah bersahabat lama sekali. Tapi kata orang, tidak mungkin tidak ada rasa yang berbeda diantara kedua sahabat (laki dan perempuan). Aku pikir juga begitu.

She got the special place in my heart. Tapi kayaknya aku biasa aja di mata Claire. Hanya sesosok sahabat.

Yeah, i'm lost in my feeling. Don't know how to escape, i can't find the door to escape. Because she trapped me here.

----------------------------------------------------------------------

Hey! Thanks for reading! Ini fanfic pertamaku :) sorry i'm still beginner :D

If you don't mind, please comment and vote yaa :)

I need your feedback!

Update soon! :)) byee!!

-kniallxxaf