Di hari Minggu yang cerah, ada dua remaja yang memiliki penyakit saling bertemu. Hari ini adalah hari libur, tanggal merah, jadinya mereka cukup bebas ingin ngapain saja. Mereka juga sudah janjian kemarin, suster atau perawatpun juga sudah mengizinkannya. Tidak ada gejala-gejala yang kambuh dari kedua pasien ini. Pada akhirnya mereka bertemu dan bersantai di halaman rumah sakit. Mendengarkan nyanyian indah seorang penyanyi yang datang ke rumah sakit.
"Emang bener, Langris emang ganteng" Kata Name.
"Iya lah, masa gak ganteng?"
"Kamu memang punya penyakit apa sampe bisa berakhir di sini?"
Langris menatap Name sebentar lalu melirik ke arah lain.
"Leukemia"
"Wah! Kaget!" Name menutup mulutnya dengan tangan.
"Kamu sendiri, kok bisa berakhir di sini?"
"Ehehe... Aku punya..." Name senyum-senyum sendiri.
"Apa?"
"Pneumonia sih..."
"Oh?"
"Oh doang? Ih! Kasih reaksi yang bagusan dikit kek!" Name cemberut.
"Masa aku harus 'Oh tidak, kok bisa? Seharusnya aku memerhatikan kamu! Pokoknya kamu harus sembuh!' gitu?"
Name menatap Langris kebingungan sekaligus heran.
"Sehat?"
"Engga"
"Suster..."
"Semenjak kamu chat aku, aku jadi gak sehat"
"Oh jadi maksud kau itu aku pembawa penyakit gitu?!" Name tidak terima.
"Diamlah, bantuin aku ngerjain sosiologi" Langris kembali fokus ke kertas.
"Mohon maaf aku aja gak lulus SMP, aku itu terlalu fokus di rumah sakit"
"Pantesan bodoh"
"Ih, yaudah sini! Kuselesaikan!"
Name menarik kertasnya dari Langris dan juga bolpennya.
"Ngambeknya lucu"
"Diem, lagi gak mood!"
"Yaudah, mau dibeliin apa supaya moodnya balik~?"
"Ga mau apa-apa"
"Kalo kayak gini terus ntar aku gak mau bales chat kamu lagi lho, kutinggalin kamu"
"Ih mainnya ngancem!"
•
•
•
•
•
•
•
•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.