10. Kenyataan pahit

232 20 1
                                    

"Aku cinta kamu Qi, jangan tinggalkan aku." Air mata Yoongi mengalir deras, membuat sang istri semakin merasa bersalah. Taqiya tidak bisa bersuara, semua rasa sakit yang dia alami begitu dadakan. Dia belum menyiapkan mentalnya, jadi apa yang harus dia lakukan sekarang?

•••

Ketika di rumah, mereka berkumpul di ruang tamu. Taqiya duduk di sebelah Minzy, sedangkan Yoongi dan Jungkook duduk bersebelahan di hadapan Siwon.

Hening, tidak ada satupun orang yang berbicara. Mereka semua tenggelam dalam lamunan masing-masing, memikirkan ucapan yang akan mereka lontarkan satu sama lain sebagai pembelaan.

"Sekarang apa yang ingin kalian bahas? Apa mengenai Taqiya? Taqiya adalah istri sah ku, jadi tidak perlu di permasalahkan lagi."

Jungkook geram dengan penuturan Yoongi, tatapannya begitu tajam ketika memperhatikan kakak tirinya tersebut. "Taqiya istri ku! Kamu hanya berperan sebagai penggantinya, jadi ceraikan dia!"

Tatapan Yoongi tak kalah tajamnya. "Ceraikan? Untuk apa aku menceraikan istri ku sendiri, lagipula kamu dan Taqiya itu sudah cerai secara sah. Jadi apalagi yang kamu inginkan? Memiliki Taqiya? Jangan harap," tegas Yoongi.

"Breng*ek," Jungkook beranjak dan ingin memukul Yoongi. Untung saja Siwon lebih cepat untuk memisahkan mereka. "Kekanakan!" bentak Siwon pada kedua anaknya.

Yoongi dan Jungkook kembali duduk, Siwon yang berada diantara mereka sampai kewalahan saat memisahkan kedua anaknya yang hampir berkelahi.

"Ini semua salah mama," Minzy mulai bersuara. "Kalau bukan karena mama menyuruh Yoongi untuk menikah dengan Taqiya, mungkin kalian tidak akan bertengkar seperti ini." Air mata Minzy berjatuhan, wanita tua ini menyesali segala keputusannya dulu.

Taqiya yang berada di antara mereka hanya bisa menunduk, seraya menggendong Qinaya. Hati Taqiya rapuh, tidak tau harus mempertahankan siapa untuk masa depannya.

"Pa, aku gak terima kalau Yoongi menikah dengan Taqiya. Taqiya itu istri ku pa, aku duluan yang mendapatkan Taqiya." Tatapan Jungkook beralih pada Taqiya. "Yaya mau kan kembali? Kita bangun lagi rumahtangga kita seperti sebelumnya," lirih Jungkook.

Wajah Taqiya mendongak, dia menatap pada Jungkook namun fokusnya tak bisa berpaling dari Yoongi yang juga sedang menatapnya. Taqiya mencintai Yoongi, sungguh dia telah jatuh cinta pada suaminya tersebut.

Tatapan Yoongi sendu, seolah mulai pasrah karena tatapan sendu istrinya pada Jungkook. "Ada yang ingin ku buktikan pada kalian semua. Aku sudah lama menunggu moment seperti ini," Yoongi mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang. "Sudah lengkap semua barang buktinya? Kemari sekarang," setelah itu Yoongi mematikan panggilannya.

"Apa yang ingin kamu buktikan Yoongi?" Siwon.

"Sesuatu kenyataan yang akan membuat kalian semua terkejut," Yoongi menatap Taqiya. Terpaksa dia tersenyum, seolah memberitahukan pada sang istri bahwa dia akan terus mempertahankan rumahtangga mereka.

Taqiya menatap Yoongi dengan mata yang berkaca-kaca, dia mencintai Yoongi tapi dia juga tidak ingin membuat Jungkook sakit hati. Yang bisa Taqiya lakukan hanya menunggu bukti dari Yoongi, penjelasan singkat Yoongi ketika di mobil tadi membuat hati Taqiya merasakan kekecewaan untuk kedua kalinya, sama seperti kecewa yang pernah dia rasakan ketika Yoongi terang-terangan selingkuh dengan Jihyo.

Tidak sanggup menunggu, Jungkook beranjak. Ada sesuatu yang membuat Jungkook gelisah, dengan tergesa-gesa dia menarik Taqiya untuk ikut bersamanya.

"Jungkook sakit," lirih Taqiya.

Semua orang geram dengan sikap Jungkook.

"Jungkook! Apa-apaan kamu!" Siwon beranjak, mendekati anaknya yang akan membawa pergi Taqiya.

DIFFERENT [MYG] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang