9. Bertemu

182 19 0
                                    

Sedangkan Jungkook masih terlihat frustasi. Pria tampan ini sedang duduk di tepi kasur, seolah memikirkan cara untuk merebut kembali istrinya.

"Akan ku rebut kembali milikku."

Jungkook menatap foto dia dan Taqiya, hatinya sakit. Ada perasaan menyesal ketika sedang menatap foto tersebut, menyesali sebuah kesalahan besar karena berpisah dengan wanita yang begitu dia cintai.

"Maafin aku Yaya, tolong kembalilah."

•••

Sebulan telah berlalu, Yoongi masih di hantui rasa gelisah. Padahal belum ada tanda-tanda kehadiran Jungkook dalam rumah tangga mereka, Yoongi was-was, takut jika Jungkook muncul secara tiba-tiba.

Tapi Yoongi sedikit tenang, karena telah mengetahui sebuah kebohongan besar yang Jungkook sembunyikan dari Taqiya. Jadi dia punya tameng untuk mempertahankan rumahtangga mereka.

"Yakin gak mau aku temani? Emangnya tau yang mana alat mandi Naya?" Taqiya bertanya, seraya memperhatikan suaminya yang sedang mengambil kunci mobil yang terletak di atas meja.

"Tau. Biar aku sendiri saja," ucap Yoongi.

Taqiya menatap heran suaminya, ada yang aneh dari sikap Yoongi. Sejujurnya Taqiya senang karena Yoongi perduli padanya, tapi yang membuat mama muda itu bingung adalah sikap Yoongi ketika tau Taqiya ingin keluar rumah. Terlalu over protective.

Sebab Yoongi tidak pernah mau mengajak Taqiya untuk ikut berbelanja bersama dengannya, suaminya itu selalu pergi sendirian. Bukan hanya itu saja, Yoongi juga tidak mengizinkan Taqiya keluar dari pagar rumah. Alasannya takut jika ada apa-apa padanya, tapi alasan itu malah membuat Taqiya semakin curiga.

Ada apa sebenarnya dengan sikap Yoongi? Mengapa suaminya ini tidak mau jika Taqiya muncul di tempat umum? Taqiya resah, apa jangan-jangan Yoongi kembali menjalin hubungan dengan Jihyo? Makanya dia takut kalau ketahuan.

Hati Taqiya sakit, takut jika Yoongi kembali mengkhianati rumah tangga mereka. "Papa kenapa sih. Kenapa akhir-akhir ini agak aneh?" Taqiya bertanya, membuat aktivitas Yoongi yang sedang mengganti baju terhenti.

Yoongi berbalik menghadap istrinya, menatap wajah sendu yang Taqiya perlihatkan. "Ada apa sebenarnya?" Tanyanya lagi.

Yoongi menggigit bibir bawahnya, tidak punya jawaban untuk di berikan ke sang istri.

"Kakak malu punya istri kayak aku?"

Kata 𝑘𝑎𝑘𝑎𝑘 yang Taqiya ucapkan membuat Yoongi merasa sedih, dengan ragu dia menghampiri sang istri yang duduk di sofa kamar.

"Kenapa panggil kakak lagi sih sayang?" Yoongi duduk di sebelah Qiya, memperhatikan wajah sedih istrinya.

Taqiya tak bisa membendung tangisnya, perlahan air matanya berjatuhan. Apa jangan-jangan anggapannya itu benar?

"Kakak balikan sama Jihyo?"

Yoongi terkejut, alisnya mengkerut karena mendengar pertanyaan Taqiya. "Kenapa tanya begitu? Kamu gak percaya sama perasaan suami mu sendiri?" Nafas Yoongi naik turun, dia agak kesal karena tidak di percayai oleh istrinya sendiri.

Nyali Taqiya menciut. Dia kembali menunduk, takut melihat ekspresi kesal Yoongi.

Pria tampan ini mengusap wajahnya frustasi. Padahal dia takut jika Taqiya bertemu Jungkook, tapi istrinya itu malah salah paham padanya. Yoongi menangkup wajah Taqiya, menghapus buliran air mata istrinya lalu mengecup bibir mungil itu berulang kali. "Jangan nangis. Aku gak bermaksud membentak mu," lirih Yoongi.

Mata Taqiya masih terpejam, seolah tidak ingin melihat wajah Yoongi.

"Buka matanya."

Mata bulat Taqiya tak kunjung terbuka, membuat Yoongi merasa semakin bersalah karena tadi telah sedikit meninggikan nada bicaranya. "Yaudah ganti bajunya, kita belanja sama-sama." Terpaksa Yoongi mengajak Taqiya, dia tidak ingin jika istrinya salah paham.

DIFFERENT [MYG] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang