Last

311 25 6
                                    

Sebulan telah berlalu semenjak kejadian menyakitkan tersebut. Kini rumahtangga Taqiya dan Yoongi terasa semakin hangat, tidak ada lagi hal yang harus Yoongi takuti. Fokus Yoongi sekarang hanya untuk membahagiakan keluarga kecilnya dan menjadikan Taqiya satu-satunya ratu dalam kehidupannya.

Tiga Minggu yang lalu, Jungkook sempat mempermasalahkan hak asuh Qinaya dan bahkan menuntut Yoongi atas dasar penipuan. Untung saja Yoongi menang dalam persidangan dan pengadilan memberi keputusan agar Taqiya yang mengambil sepenuhnya hak asuh Qinaya.

Kemenangan telak di menangkan Yoongi, sebab bukti perselingkuhan dan tipuan Jungkook memperkuat kemenangan mereka. Menurut pengadilan, Jungkook tidak pantas mengambil hak asuk Qinaya dan Yoongi tidak bersalah dalam tuntutan Jungkook.

Walaupun semua sudah aman, namun sejujurnya Taqiya masih galau karena memikirkan perselingkuhan Jungkook. Membuat mama muda ini was-was, takut jika Yoongi suatu waktu akan mengkhianatinya juga.

"Aku ikut ke kantor yah papanya Naya," Taqiya memelas, menempel pada Yoongi yang sibuk memakai pakaian. Mama muda ini sejak tadi merengek ingin ikut dengan suaminya, membuat sang suami merasa gemas dengan kelakuan random nya.

Yoongi tersenyum seraya memakai jas. "Yasudah, ganti pakaiannya." Yoongi mengiyakan, lebih baik jika Taqiya dan Qinaya ikut. Karena Yoongi juga tidak akan sanggup berpisah dengan dua orang tersayang nya walaupun hanya sebentar.

"Yeaaayyyyyy," Taqiya senang. Diapun mengganti pakaian yang casual untuknya dan juga memakaikan pakaian mewah pada Qinaya.

Tidak butuh waktu lama, Taqiya kembali menghampiri Yoongi. "Sudah papa," kekeh Qiya.

"Anak papa cantik banget sih," puji Yoongi pada Qinaya yang terlihat senang seolah tau kalau mau di ajak jalan.

Namun Taqiya malah cemberut, dia juga ingin di puji. "Mamanya gak di puji nih?" rajuk Qiya.

Yoongi mengedikkan bahunya acuh, mengambil alih Qinaya dari gendongan Qiya setelah itu melangkah duluan keluar kamar.

"Intinya Qinaya paling cantik," ledek Yoongi seraya melangkah.

"Papa tungguuuuuuuu," rengek Taqiya.

Ketika dalam perjalanan, mereka bercerita dan sesekali bernyanyi agar anak mereka tidak bosan. Namun di tengah perjalanan, Taqiya merasakan pusing sekaligus keram pada perutnya.

"Uhhh!"

"Kenapa sayang?" Yoongi panik, Taqiya terlihat seperti sedang menahan sakit yang luar biasa. "Kamu kenapa? Sakit? Kita ke RS yah," tanpa menunggu jawaban, Yoongi merubah tujuannya untuk pergi ke rumah sakit.

Lebih baik dia tidak kekantor, dari pada melihat istrinya menahan sakit seperti ini.

•••

Cemas, Yoongi gelisah ketika menunggu Taqiya yang sedang di periksa. Sesekali dia mencium pucuk kepala Qinaya, agar rasa gugupnya sedikit mereda. Hingga dia agak lega ketika melihat dokter sekaligus istrinya kembali menghampirinya yang sedang duduk di depan meja dokter.

"Selamat yah pak, bu. Ibu sedang mengandung dan sepertinya janin bayi kalian kembar," jelas sang dokter yang tadi telah memeriksa keadaan Taqiya.

Yoongi dan Taqiya terharu, mereka sampai menangis karena begitu bahagia. "Beneran dok? Dokter gak main-main kan?" Tanya Yoongi yang masih tidak menyangka.

Dokter mengangguk seraya tersenyum, hingga membuat pasutri itu semakin merasakan kebahagiaan yang luar biasa.

Yoongi mengelus perut Taqiya, akhirnya dia akan punya anak hasil cinta mereka. "Sehat di dalam sana yah nak, papa gak sabar ketemu kalian." Lalu Yoongi mendekatkan Qinaya pada perut Naya, "adek mu sudah ada di dalam sana kakak Naya."

DIFFERENT [MYG] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang