Biasakan vote sebelum membaca.
---Saat Ran sakit...
──────
*kringg~
*pip."Halo?"
"Halo, (name). Ini aku, rindou. Maaf menganggumu sore-sore begini."
"Ah iya, tidak apa rin. Ada apa?"
"Aniki sakit, dia tidak mau makan dan minum obatnya kecuali kau yang menyuapinya. Bisakah, kau datang kesini?"
"Eh? Ran sakit? Pantas saja tidak datang kemari... Aku bisa kok! Aku akan segera kesana!"
"Aku jemput ya? Aku takut kau kenapa-kenapa dijalan."
"Tidak usah rin, nanti kau repot."
"Tidak kok, diam disana. Aku jemput."
*pip.
Panggilan terputus dari Rindou. (Name) menghela nafas pelan, "keras kepala."
.
.Kediaman Haitani.
"Rin, ran dimana?" Tanya (Name)
"Aniki ada dikamarnya, masuk saja." Jawab Rindou.
"Eh? Serius?"
Rindou mengangguk kecil, "iya."
"Ah.. oke,"
(Name) membuka pintu kamar Ran, lalu masuk kesana. Didalam kamar, (Name) melihat Ran yang tengah tertidur dengan selimut yang berada ditubuhnya.
(Name) menghampiri Ran, lalu menaruh telapak tangannya di kening Ran. Panas.
Ran membuka matanya perlahan, lalu menoleh ke arah (Name). "Ah, maaf. Aku membangunkanmu.."
Ran bangun, lalu dengan perlahan duduk diatas kasur. "(N-name)?"
"Hm? Iya?‐-"
*greb!
Ran memeluk (Name), lalu menaruh kepalanya dipundak (Name). "Kepalaku pusing..." keluh Ran.
(Name) tersenyum tipis, lalu mengelus rambut Ran. "Makan dan minum obat dulu yuk, nanti pusingnya hilang deh."
Ran menatap (Name) dengan wajah yang memerah karena demam, lalu mengangguk.
(Name) yang melihat itu lantas tersenyum.
"Fuh.. fuh.. nih aaa~"
"Aaamn.."
"Ran pintar!"
Ran cemberut, "jangan seperti itu, (name). Aku bukan anak kecil," ucapnya.
(Name) tertawa, "iya iya maaf. Habis ini minum obat ya?"
.
.Selesai makan dan minum obat, Ran pun kembali tiduran di kasur dengan tangannya yang menggenggam tangan (Name).
"Terima kasih," ucap Ran.
(Name) tersenyum, "iya, sama-sama ran."
"Temani aku sampai tertidur ya?"
"Iyaaa"
Ran tersenyum tipis, lalu memejamkan matanya perlahan. Taklama kemudian Ran pun tertidur.
*tok tok tok
*ceklek"(Name), maaf menganggu. Bisa kita bicara?" Tanya Rindou pelan.
"Ah, iya. Sebentar,"
"Oke, aku tunggu diluar." Rindou kembali menutup pintu kamar Ran.
(Name) melepaskan genggaman tangan Ran, lalu berdiri secara perlahan.
"Huft.. aman,"
*greb!
"Eh?--"
"(Name)..."
(Name) berbalik, ternyata Ran masih tidur. Tapi kenapa ia memanggilnya? Apa ia mengigau?
"Iya, ran?"
"Aku... aku mencintaimu.."
*blush!
"A-aku juga mencintaimu, Haitani Ran."
──────
...dia mirip seperti anak kecil.
.
.
.Omake!
"Maaf ya, (name). Aniki memang manja kalau ada dirimu."
"Ahahaha, tidak apa kok rin. Ah iya, aku harus pulang sekarang–"
"Menginap saja."
"Eh?"
"Sudah larut, lebih baik kau menginap," ucap Rindou.
"Hmm.. aku mau-mau saja sih, tapi tidur dimana?"
"Kamarku, aku tidur disofa."
"Ehh jangan rin! Nanti badanmu sakit!"
"Tidak apa, aku kuat kok. Lagipula, kalau aku membiarkanmu tidur disofa, aniki bisa memarahiku."
(Name) terkekeh, lalu mengangguk. "Yasudah, terima kasih rin."
KAMU SEDANG MEMBACA
-✔𝐌𝐘 𝐒𝐏𝐎𝐈𝐋𝐄𝐃 𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃 : Haitani Ran
Fanfiction©2021 (Tokyo Revengers - Ken Wakui)