Biasakan vote sebelum membaca.
---Setelah minta maaf...
──────
"Umn.. (name)?" Ran mengusap kedua matanya, lalu berjalan mendekati (Name) yang tengah duduk di sofa sembari menonton televisi.
"(Name), kamu kenapa? Kok mukanya gitu?" Tanya Ran.
"Emang mukanya udah begini." Jawab (Name) ketus.
Ran yang mendengar itu seketika terkejut. Ada apa dengan pacarnya? Apa ia membuat kesalahan?
"Kamu marah?"
"Gak tau."
"Kamu marah gara-gara semalem, ya?"
"Bukan cuma itu."
"Eh? Terus? Apalagi?"
"..."
"..."
"..."
Ran menghela nafas pelan, "sayang. Aku gak tau salah aku apa kalau kamu diem gini."
(Name) tetap diam. Padahal dalam hati dia pengen teriak, suara Ran bangun tidur berdamage bangett!!
"Babe," Ran menangkup kedua pipi (Name), "aku salah apa, hm?"
Wajah (Name) memerah tipis, ia pun mengalihkan pandangannya. "Kamu kok bohong?"
Ran menaikkan alisnya.
"Kamu bilang katanya diusir rindou, tapi kata rindou nggak tuh. Semalem kamu juga janji gabakalan ngapa-ngapain, tapi ternyata apa?"
Ran terdiam, lalu berucap. "Maaf."
"Kenapa bohong?"
"Aku kemarin banyak masalah, aku butuh kamu. Salah?"
(Name) terdiam.
"N-nggak sih.."
Ran tersenyum tipis, "kalau gitu, gapapa kan?"
(Name) menatap Ran, lalu mengangguk pelan. "Iya gapapa, maaf ya ran."
"Iya sayang, maafin aku juga, ya?"
(Name) tersenyum, "iyaaa."
*Omake!
"(Name), mandi bareng yuk!"
"Mulai deh, mulaiii"
"Eh iya, bercanda sayang hehe"
"'Hehe' tte nandayo?!"
"Yeu, wibu."
──────
... Ran kembali membuatku kesal.