Bagian 4: debutante

185 36 1
                                    

8 tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



8 tahun kemudian..

Suasana didalam panti terlihat begitu riuh dengan beberapa gadis yang memiliki gelar atau marga sedang bersiap siap untuk acara debutante saat matahari akan tenggelam, begitupun dengan lelaki pihak bawah yang juga ingin mencari pasangan di pesta debutante tersebut. Siapa yang tau jika dengan mencari pasangan di pesta debutante nanti, akan membuat nasib mereka yang malang menjadi jauh lebih baik?

Tidak semua anak panti yang sudah beranjak dewasa bersiap siap ke pesta debutante. Beberapa dari mereka memandang iri kepada mereka yang masih mempunyai kesempatan untuk mengikuti pesta tersebut.

Begitupun Taeyong. Ia sendiri tidak tau, apa ia boleh mengikuti acara yang digelar kerajaan tersebut atau memang seharusnya ia duduk di panti dan menyelesaikan pekerjaan pekerjaan disini.

Mereka yang duduk diam diantara semua remaja yang sedang beranjak dewasa tentu saja diliputi rasa kekecewaan dan kesedihan.

Tidak semua orang yang memiliki gelar dan marga bisa mendapat pasangan kalangan atas di debutante. Apalagi mereka yang bahkan tidak mempunyai kesempatan untuk sekedar terjun ke pesta tersebut?

Bagaikan mencari mutiara di samudra. Tidak semua penyelam bisa mendapatkannya, tapi mereka adalah orang yang tidak bisa menyelam. Untuk mendapatakan mutiara indah tersebut kemungkinannya hanya  0,1 banding 100

Oh ya! Jangan lupakan desas desus tentang putra mahkota sekaligus calon raja dari kerajaan Aron yang dikabarkan akan hadir dalam pesta debutante tersebut. Si pangeran menjadi tujuan utama para hadirin di pesta tersebut.

Pangeran? Ah mengingat kejadian buruk beberapa tahun silam membuat Taeyong kembali bersedih. Sejak hari itu, ia tidak dapat bertemu dengan sang pangeran. Traumanya terletak pada, bagaimana para prajurit berkali kali mendatangi panti asuhannya, berusaha mencari Taeyong.

Tapi beruntungnya Taeyong memiliki penjaga panti asuhan yang penuh kasih hingga dengan sukarela menjaga sekaligus menyembunyikannya dari para prajurit kerajaan yang diutus mencarinya.

Tiba tiba Taeyong berpikir, apa jika ia datang di pesta tersebut pangeran akan mengenalinya? Sepertinya tidak. Bagaimana mungkin pangeran mengingat wajahnya yang kian hari berubah menua. Diumurnya yang menginjak 22 tahun ini, Taeyong benar benar merasa semangat hidupnya semakin berkurang disetiap detiknya.

"Queell!" Pekikan seorang gadis yang sudah menggunakan gaunnya, siap untuk pergi ke istana.

"Apa yang kau lakukan? Ayo bersiap." Perkenalkan, ia adalah Seul gyi Roew Montya.

"Tidak bisa, Roew. Aku bukanlah seorang yang mempunyai gelar atau marga, mungkin?" Taeyong menggaruk tengkuknya yang tidak gatal tersebut.

"Mungkin? Siapa nama lengkapmu?" Seulgi mengerutkan keningnya, tidak mengerti atas penjelasan Taeyong. Sedangkan Taeyong mengulurkan tangan kanannya yang berisi tato dengan namanya yang menggantung.

ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang