Menjadi Yang Kau Inginkan

182 50 11
                                    

Jika aku mengingat kembali betapa bekerja kerasnya aku ingin memilikimu,

Bukannya tertawa karena lucu, aku malah menangis karena merasa masa mudaku ku habiskan dengan kesia-siaan...

Sekarang,

Menyukaimu adalah kesia-siaan,

Dan mengharapmu hanyalah mimpi yang terlalu indah untukku...

.

Setelah hari itu, Yn pun akhirnya dekat dengan Seokjin dan keduanya sering bertemu di jam istirahat serta pulang bersama walau arah jalan pulang mereka berbeda. Terkadang mereka juga pergi ke tempat-tempat bagus bersama saat malas pulang ke rumah tepat waktu.

Seperti hari ini, Yn menunggu Seokjin di taman belakang sekolah saat jam istirahat sembari membawa dua kotak susu dan dua roti coklat.

Perlahan, senyum di wajah Yn mulai mengembang ketika melihat Seokjin yang berjalan ke arahnya.

"Maaf membuatmu menunggu lama." Ucap Seokjin setelah ia sampai dihadapan Yn

Yn menggeleng lalu mengulurkan susu dan roti untuk Seokjin. "Tak usah minta maaf, lagi pula aku baru saja sampai setelah membeli ini."

"Ini untukku?" Tanya Seokjin, mengambil pemberian Yn padanya

Yn mengangguk lalu duduk di bangku yang berada di sebelah mereka, begitu juga dengan Seokjin yang ikut duduk di sampingnya.

"Oh iya, sepulang dari sekolah kita akan kemana lagi?" Tanya Yn sembari melihat ke arah Seokjin yang tengah membuka plastik rotinya

Seokjin tampak berpikir dan kemudian menoleh ke arah Yn sembari tersenyum lebar. "Tempat kali ini kau yang tentukan." Jawabnya yang berhasil membuat senyum di wajah Yn semakin melebar

"Bagaimana kalau taman bermain?. Sejak dulu aku sangat ingin pergi ke tempat itu." Usul Yn, memandangi Seokjin tanpa henti

Seokjin mengangguk sembari mengunyah rotinya. "Baiklah kalau begitu. Sepulang sekolah kita bertemu di halte bis seperti biasa."

.

Kini Yn telah berada di halte bis, menunggu Seokjin yang tak kunjung datang. Namun setelah 20 menit menunggu, akhirnya yang di tunggu pun datang sembari berlari ke arahnya.

"Maaf membuatmu menunggu." Ucap Seokjin, mengatur napasnya di hadapan Yn

Yn menggeleng sembari tersenyum simpul pada Seokjin. "Tak apa, lagi pula aku juga baru datang." Sahutnya berbohong

Seokjin tersenyum lebar lalu mengusap kepala Yn tanpa sadar. "Baiklah, kalau begitu ayo kita pergi." Ucapnya dan kemudian masuk ke dalam bis yang kebetulan berhenti di samping mereka

"Ya." Sahut Yn, sedikit terlambat sembari tertegun kaget saat Seokjin sudah menaiki bis

Setelahnya, Yn pun tersenyum malu dan kemudian berlari menaiki bis lalu duduk di samping Seokjin.

Di sepanjang perjalanan, Yn tak hentinya memandangi Seokjin yang tengah melihat keluar jendela di samping kirinya, hingga tak lama kemudian Seokjin pun berbalik ke arah Yn dan bertemu pandang dengannya.

Yn terkejut mendapati wajahnya dan wajah Seokjin sangat dekat, berbanding terbalik dengan Seokjin yang hanya tersenyum tipis didepannya.

.

Ku pikir saat itu kau sudah menaruh perasaan kepadaku hingga aku dengan berani berharap lebih padamu...

Hingga aku berharap, aku telah menjadi seseorang yang kau inginkan...

Ku pikir juga hubungan kita sudah dua langkah di depan hingga aku berani menumbuhkan perasaan layaknya pohon beringin untukmu...

Namun nyatanya, kau tak menganggap semuanya istimewa...

Hingga hari ini aku sadar, semua yang ku habiskan bersamamu hanya satu dari sekian banyak kenangan yang tak berarti untukmu...





Tbc

Seperti biasa gais. Setelah baca cerita ini, jangan lupa di like dan komen sebanyak-banyaknya ya.

Btw, author minta maaf banget ke kalian karena belum bisa up cerita yang lain. Tadi nya sih author niat lanjutin STEP BROTHER, tapi ngetiknya belum selesai, mana author lagi pusing lagi buat nyari kerjaan 😭. Maaf banget ya gais.

Mate Definitely MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang