Jungkook menyodorkan kartu kreditnya pada petugas administrasi tersebut.
"Aku yang akan membayar semua perawatan ayah perempuan ini..." ujar Jungkook.
"Baik... akan saya proses lebih dulu."
Hana perlahan bangkit berdiri sambil mengusap air matanya. Ia mengalihkan wajahnya yang menyedihkan, enggan menatap Jungkook yang sedang berdiri di sampingnya.
"Jadi.... kau ingin sekali mendapatkan pekerjaan karena alasan ini?" Tanya Jungkook.
Namun Hana tidak merespon ucapan Jungkook sama sekali. Jungkook pun di buat kesal karena telah mengabaikannya. Ia mencengkram lengan Hana dan menariknya.
"Hiks... lepaskan... hiks."
Jungkook tertegun melihat kondisi Hana yang sedang menangis tersebut. Ia berusaha mengusap air matanya namun Hana menghindar. Tanpa mengucapkan apapun, Hana pergi dari hadapan Jungkook.
Setelah mendata Tuan Choi, Ayah Hana pun langsung di bawa ke ruang operasi. Hana dengan setia menunggu ayahnya di depan ruang operasi bersama Bibi Shin. Jungkook memperhatikan Hana dari kejauhan, terlihat Hana duduk di lantai di depan pintu operasi dengan wajah lesu.
"Hana... duduklah disini." Ucap Bibi Shin.
Namun Hana hanya diam dengan tatapan kosongnya. Bibi Shin pun berjalan menghampiri Hana lalu menuntun perempuan itu agar duduk di kursi. Tatapan Bibi Shin kini tertuju kepada baju Hana yang hanya di kaitkan dengan sebuah peniti.
"Ommo.... bajumu kenapa?" Tanya Bibi Shin.
Hana pun menoleh dan ia langsung tersadar. Hana mengeratkan kedua sisi bajunya yang terlepas sambil memunggungi Bibi Shin.
"A-aku tidak apa-apa... bibi tidak perlu khawatir..." ucap Hana bohong.
"Sungguh?"
Hana pun mengangguk pelan walau sebenarnya ia kembali meneteskan air matanya mengingat kejadian laknat tadi.
Setelah menunggu satu jam, Dokter pun keluar dari ruang operasi. Hana dan Bibi Shin langsung menghampiri dokter itu. Dan dokter berkata jika Tuan Choi berhasil keluar dari masa kritisnya.
Kini Tuan Choi di bawa ke ruang rawat VIP sesuai pesanan Jungkook tanpa sepengetahuan Hana.
"Kenapa ayahku dibawa kesini? Aku tidak punya uang untuk--"
"Masalah administrasi ayahmu sudah di selesaikan." Ujar salah satu perawat.
Hana menoleh ke arah pintu dan ia melihat Jungkook sedang berdiri disana sambil menelpon seseorang.
"Baiklah... aku tunggu kabarnya." Ucap Jungkook lalu mematikan sambungan teleponnya sambil berbalik badan.
Jungkook terdiam melihat Hana berdiri menatapnya di depan pintu.
"Apa kau yang melakukan ini?" Ucap Hana lirih.
Jungkook mengalihkan pandangannya saat tahu apa yang di maksud Hana.
"Baiklah... terima kasih... anggap saja aku menjual tubuhku padamu untuk biaya ayahku... dan.... aku harap kita tidak bertemu lagi... urusan kita selesai." ucap Hana sambil membungkukan tubuhnya lalu perlahan berbalik badan, menunduk dan masuk ke dalam ruangan sang ayah.
.
.
Beberapa hari kemudian, keadaan Tuan Choi semakin membaik. Hana terlihat sedang menyuapi ayahnya dan tanpa ia sadari Jungkook datang lalu memperhatikannya dari kaca pintu ruangan. Sesekali Hana mengembangkan senyum hangatnya sambil bercanda ringan dengan sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boss 🔞
Fanfiction( ONE SHOT ) Hana adalah seorang tulang punggung bagi keluarganya. Ia terpaksa bekerja siang malam agar bisa menghidupi dan juga membayar pengobatan sang ayah yang menderita karena penyakit ginjal. Hingga sebuah pekerjaan dengan gaji tinggi menarik...