Hari ini memang hari sialnya atau apapun itu. Takemichi hanya berharap tolong jauhkan dirinya dari sekelompok manusia bertubuh besar ini. Ia sudah seperti seekor kelinci yang dikelilingi oleh kawanan serigala.
Ibu, tolongin Michi. batinnya sudah berkecamuk.
matanya sudah berkaca-kaca, dan pemandangan itu terlihat di mata para senior yang mengilingi Takemichi. seketika mereka gemas sendiri. Dan yang ditatap hanya berharap ada seorang Malaikat Tampan yang mau mengajukan diri untuk menolongnya. bodoh apa-apaan permohonan macam itu.
" Ada apa ini? " Suara seseorang dari arah dalam ruang ganti membuat refleks menoleh dari mereka. Terlihat pria dengan Surai putihnya dipadukan model potongan undercutnya hampir sama dengan chifuyu bedanya Surai depannya yang sedikit panjang.
Pria itu berjalan keluar, memperlihatkan wujudnya kepada mereka.
" dia tampan sekali. " batin takemichi menatap takjub pria yang baru saja keluar dari ruang ganti.
" Oh, Mikey. Ini, ada pria manis yang mengintip ruang ganti kita. " Takemichi mengelak, ia menggelengkan kepalanya mengatakan bahwa bukan dirinya dalang dari hal semacam ini.
Yang dipanggil Mikey menoleh kearah Takemichi. Mendekati pria mungil tersebut, menatapnya tanpa berkedip.
Takemichi yang ditatap seperti itu langsung mengalihkan pandangannya, menatap ke arah lain yang penting tidak menatap iris kelam itu.Berjalan ke arah Takemichi sampai berdiri tepat dihadapannya. Takemichi tidak tau jika pria itu tepat sekali ada di hadapannya bahkan jarak keduanya hanya berselisih lima centi.
" Siapa namamu? " Takemichi menoleh.
Ya Tuhan, ini terlalu dekat. Batinnya.
Berkedip lucu, Takemichi lantas berucap. "Ha-hanagaki Ta-takemichi."
" Ah, Takemicchi. " Takemichi mengerutkan keningnya merasa aneh dengan sebutan dari pria yang dipanggil Mikey ini.
" Ta-ke-mi-chi kak, bukan Takemicchi. namaku sudah bagus jangan diganti dong " protes Takemichi.
Mikey terkekeh melihat pria manis didepannya. Tangannya kian memanjang menyentuh Surai pirangnya.
" Itu cocok untuk mu. "
Takemichi hendak protes, tapi mendengar kata-kata surgawi yang ia tunggu-tunggu protesnya ia cancel dulu. yang penting selamat dulu.
" Pergilah, aku membebaskan mu. Tidak usah pedulikan mereka. "
Takemichi berbinar. " Benarkah? "
Mikey mengangguk. " Terimakasih kak... "
Mengerti akan kebingungan Takemichi lantas Mikey berbicara.
" Sano Manjirou. Teman-teman ku memanggil ku Mikey, panggil saja sesukamu. "" baiklah, terimakasih kak jirou. Aku pergi dulu. " Takemichi bergegas lari meninggalkan orang-orang yang cengo melihat Mikey. Mikey yang ditatap seperti itu bersikap tidak peduli. Ia berlalu berjalan meninggalkan teman-temannya.
Sedangkan mereka yang sedari tadi diam memandang satu sama lain, cukup lama sampai satu suara menjadi pemecah keterdiaman mereka.
" Jepang sedang tidak baik-baik saja. " Baji dan kapasitas memori otaknya.
*
" CHIFUYU!!. " suasana yang awalnya adem dan hening kini menjadi seperti tempat pembuangan rumah sakit jiwa.
Takemichi berjalan ke arah meja chifuyu, Manusia kucing itu sedang sibuk membaca manga-nya dengan telinga tersumpal earphone. Dengan sekali tarik benda kecil itu terlepas dari tempat asalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIMADONA - [MAITAKE]
FanfictionBook #2 - Hanagaki takemichi. " Lah, chifuyu mau ngapain? " Inui seishu. " Anak itu benar-benar sudah gila. " Takashi mitsuya. " Bersihkan otak kotormu itu, chifuyu. " Matsuno chifuyu. " Hey, mengintip sebentar itu tidak apa-apa. "