Prolog

4 1 0
                                    

Ratusan anak anak SMA dari masing-masing geng motor terkenal seantero Jakarta itu turun dari lori yang mereka begal. Jalan utama Permata Raya, salah satu tempat yang sering di pakai Geng Mather dari SMA Manuba (SMA NUSA BANGSA) dan Geng Balapati dari SMA Arwaba (SMA ARWANA BAKTI) tempat tawuran itu sudah kosong. Suasana jalanan yang semula tenang kini berubah menjadi mencekam kala satu persatu mereka mengeluarkan BR¹ yang mereka bawa.

Dua kubu saling menunjukkan tekat dan keganasannya, ditambah lagi dua tokoh yang sering menjadi incaran. Yaitu Andovi si pemimpin tetap Balapati dan juga Jangkar yang di kenal pemberani sekaligus menjabat sebagai pemimpin Mather generasi 10. Dua orang itulah yang mungkin akan jadi incaran masing-masing kubu.

Anggota Balapati satu persatu turun dari truk, kini membentuk formasi di sisi kanan sedangkan di sisi kiri di pakai untuk Mather bersiap.

Jangkar yang berdiri di garda paling depan menatap nyalang anggota Balapati yang selalu membawa CR dan juga golok sisir andalannya. Dan jangan lupakan juga senjata- senjata ghoib yang sering di bawa anggota Mather. Senjata ghoib yang mereka maksud adalah senjata-senjata saku simpanan yang sering mereka selipkan pada pakaian mereka dan di gunakan di saat keadaan mendesak.

Jangkar segera menginterupsi anggotanya untuk segera membentuk formasi lengkap. Di belakang cowok itu berdiri empat orang inti dan 8 ketua divisi dan wakil divisi lalu di susul anggota lain di belakang mereka.

Mata elangnya menatap seseorang yang paling menonjol di antara rival lainnya. Andovi, pemimpin Balapati itu tersenyum ke arahnya "Siap kalah?"

Jangkar mengkerutkan keningnya di saat melihat salah satu alumni Arwaba masih berdiri di antara mereka "Lo cupu amat bawa senior lo"

Lahuna, cowok yang berdiri di belakang Andovi itu lalu berjalan ke depan, menunjukkan dirinya kepada anak-anak Mather "Gue nggak ikutan disini, tapi jika nanti ada senior lo yang ikut ke sini. Gue bakal ikut" ucapnya lalu berlari dan melompat berdiri di atas Angkot yang sudah di tinggalkan sopirnya.

Andovi lalu menatap Jangkar lebih tajam "Gimana? Udah siap?"

Cowok itu lalu tertawa meremehkan "Gue rasa kali ini Balapati yang bakalan menang. Lo semua cupu cok!"

Tatapan murka tak hanya di tunjukkan oleh Jangkar, melainkan semua anggota Mather. Cowok itu kini berhasil memancing emosi mereka semua. Jangkar yang sudah kepalang kesal lalu mengeluarkan tongkat golf dari tas punggungnya.

"SERANG!" Interupsi Jangkar pada seluruh anggotanya.

Kedua pasukan berbeda geng itu berlarian menyerbu lawannya masing-masing. Saling melayangkan pukulan, bacokan, tendangan sampai umpatan keras yang mereka lontarkan.

Krek!

Seorang anggota Balapati melayangkan celuritnya mengenai kepala salah satu anggota Mather. Darah yang mulai mengalir di wajahnya itu tak langsung membuat nyalinya pudar. Cowok yang membawa golok di tangannya itu langsung membalasnya dengan satu sebatan keras yang mengenai perut lawannya.

Aiden, wakil pemimpin Mather saat melihat satu anggotanya terluka di bagian kepala itu langsung menariknya keluar barisan. "Lo kabur aja, obatin luka lo"

"Tapi bang"

"INI PERINTAH!" Teriaknya sambil berlari masuk area pertempuran.

Jangkar yang terlanjur kesal dengan ulah Andovi lalu menyeret cowok itu ke barisan belakang. Ia melemparkan satu pukulan tepat pada wajah Andovi. Ia juga tak segan memukul cowok itu dengan tongkat golf yang ia bawa dan tepat mengenai pelipis Andovi.

Bugh!

"Sialan!" Umpat cowok itu merasakan pusing yang sangat hebat. Ia lalu bertumpu pada pembatas jalan di sampingnya agar tak tumbang di saat itu juga. Dengan sedikit gelengan kepala untuk menghilangkan pusing, Andovi berlari kembali menghampiri Jangkar dan membalas pukulan yang tak kalah keras dengan gir di tangannya. Gir yang di tali dengan ikat pinggang itu melingkar di tangan kiri Jangkar lalu di tarik sekencang mungkin oleh Andovi sehingga darah bercucuran sebab luka yang teramat dalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jangkar; the Last FighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang