#B

0 0 0
                                    

Saat jam istirahat banyak siswa yang keluar dari kelas, tapi tidak dengan Hoki, sedari awal jam istirahat dia hanya berkutat dengan komiknya, ia tak peduli dengan kelas yang sepi, tak lama kemudian datang segerombolan siswa, yang tampangnya jelas jelas terlihat badung masuk ke kelasnya.

"Heeei, Hoki. Sudah berapa komik yang kamu baca dua minggu ini?" Tanya salah satu dari segerombolan siswa yang berdiri di depannya.

"empat mungkin" jawab Hoki singkat, "jangan berdiri di situ, kalian menghalangi cahaya" sambung Hoki

"Menyingkir sedikit" ucap yang tadi menyapa Hoki pada siswa yang menghalangi cahaya, "Hoki, jika Ayahmu belum pulang kau bisa menginap di rumah. Ayahku kadang menanyai kabarmu"

"Bilang pada Ayahmu, terima kasih sudah khawatir" kata Hoki menutup komiknya sambil berdiri, "Makan yuk, Zein"

"Aku yang traktir" kata Zein "Ayo ke kantin Boys" sambungnya mengajak semua siswa yang mengikutinya.

Zein dan Hoki pertama kali brtemu saat umur 5 Tahun karena orang tua mereka bersahabat, bisa di katakana hubungan mereka adalah pertemanan turunan dari orang tua. Keluarga Zain sering mengkhawatirkan Hoki karena Ayahnya yang terlalu sibuk bekerja hingga jarang pulang ke rumah dan ditambah lagi Ibunya yang meninggal semenjak Hoki pertama kali di Sekolah dasar. Hoki hanya punya sedikit teman. berbeda dengan Zein yang temannya banyak, meski demikian Zein tetap dekat dengan Hoki.

***

Saat jam pulang sekolah, Hoki berjalan di antara banyaknya siswa siswi, belum jauh dari gerbang sekolah, seorang siswi berambut pendek berjalan cepat menyusul Hoki.

"Hoki" ucap siswi berambut pendek itu sambil menepuk pundak Hoki, Hoki menoleh sedikit terkejut, "Tukeran nomor boleh?" tersenyum sambil menyodorkan Ponselnya.

"Ya. Tentu Misel" jawab Hoki kikuk

Saat mereka berdua baru saja sampai di halte. "mau baca komik lagi?" Tanya Misel, lalu duduk.

"Tidak. komiknya sudah selesai ku baca tadi, endingnya absurd" jawab Hoki datar.

"ooh" sambung Misel diam, uuh seandainya masih ada komik yang bisa ku baca pikir Hoki hanya diam berdiri di depan Misel.

Misel merogoh ke dalam tasnya, di keluarkannya beberapa Buku "kalo komik romance?" Tanya Misel memberikan komik yang di tangannya pada Hoki.
"wah serius? Semua genre ku baca" jawab Hoki sambil menerima komik di yang ada di tangan Misel lalu duduk di sebelahnya. Seperti biasa, jika sedang membaca komik Hoki akan fokus.

Satu jam berlalu, tak tau sudah berpa kendaraan yang berlalu di depan mereka. Mobil yang menjemput Misel pun tiba, misel berdiri
.
"jemputanku sudah datang, duluan ya Hoki" pamit Misel masuk ke dalam mobil

"Misel, komiknya?"

"simpan saja untukmu" jawab Misel dari dalam mobil, hanya wajah cantiknya yang terlihat dari jendela mobil.

Kamu baik, cantik pula. Baru kemarin kita berkenalan, semoga ini bisa bertahan di waktu yang lama.
ooOoo

Hoki HazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang