page 12 🔥

4.9K 174 2
                                    

🔥

Lisa POV

"Beby aku sudah sangat siap! Aku mau menjadi milikmu seutuhnya.....aku menginginkannya malam ini...."

Dia berbicara sangat dekat dg bibirku. Aku bisa merasakan nafas hangatnya di bibirku.

"Ketahuilah! Jika aku sudah memulainya aku tidak akan berhenti sampai aku benar2 lelah!"

"Aku tidak keberatan" dia menjawabnya

Aku memiringkan kepalaku dan menyatukan bibir kami. Aku melumat bibir tebalnya tanpa tergesa2 seperti biasanya kami berciuman.

Dia membalas ciumanku. Aku menggigit bibir bawahnya. Posisi kami sama2 berbaring di tempat tidur.

Aku membalik posisi kami. Jennie kini ada di bawahku. Aku menindihnya Tanpa melepaskan ciuman kami.

"Mmmh....." Dia menggeram.

Aku sangat menyukai bibir tebalnya.

"Sangat manis....mmm....aku sangat menyukainya" aku berkata sambil menggigit bibir bawahnya. Ku masukkan lidahku dg perlahan. Jennie menghisapnya dg perlahan juga. Oohhh.....itu membuat bagian bawahku berdenyut. Tangan Jennie naik turun di punggungku. Di bawah sana kami saling menggesek satu sama lain.

"Eemmmm....."tanpa sadar erangan keluar dr mulutku.

Ku lepaskan bibir jennie lalu Kedua tanganku meraih ujung baju tidur jennie. Aku menaikkan ke atas dan melepaskannya dr tubuh Jennie. Aku melihat setiap detail lekuk tubuhnya. Dia menggunakan bra renda berwarna merah senada dg celana dalamnya.

Dia menaruh salah satu tangannya d pipiku "apa kau hanya ingin melihatnya saja?"

"Tubuhmu sangat sempurna! Aku adalah orang yg paling beruntung bs memilikinya!"

Dia tersenyum "buka ini" dia menarik pijamaku.

"Bukakan untukku" dia menatapku dg sudut bibir terangkat. Kemudian kedua tangannya membuka satu persatu kancing pijamaku. Melempar pijama itu ke lantai. Dia melihat lekuk2 di perutku. Tangannya menyusuri bagian perutku yg berbentuk.

"Kau menyukainya?" Aku bertannya

"Sangat!....bagaimana bisa seperti ini?" Dia bertanya dg masih meraba setiap inci lekuk di perutku.

"Aku selalu menjaganya. Aku juga selalu pergi ke gim"

Dia meraba bagian perutku. Aku tak mau tinggal diam. Tanganku meraih payu daranya. Aku meremasnya. Dia benar sangat menggoda walau masih tertutup dg bra. Aku melihat Jennie menggigit bibir bawahnya. Merasakan remasan tanganku d payudaranya. Aku langsung melumat bibirnya. Aku akan melakukannya dg sangat manis tanpa terburu buru. Aku akan memberikan pengalaman yg tak kan dia lupakan. Walaupun ini bukan yg pertama kalinya bagi aku dan Jennie. Karena kami sama2 orang yg sudah dewasa. Aku yakin dia juga pernah melakukan ini dg orang lain. Sama halnya dg ku. Tapi itu tidak masalah. Menjadi yg pertama atau bukan dalam sebuah hubungan itu bukanlah hal yg terlalu penting. Yg terpenting saat ini kami sama2 saling mencintai. Sama sama menjaga perasaan masing2.

Aku meninggalkan bibirnya turun menyusuri rahang dan menuju lehernya. Dg mulutku yg sedikit terbuka aku menyusuri setiap inci leher mulusnya. Sampai pd bagian bawah telinganya. Aku menjilati telinga bawahnya. Dia menggeliat bahkan menengadahkan kepalanya ke atas membuat lehernya terbuka lebar untukku.

"Sstthhhhh.....liii.....saaaa!"

Ciuman ku turun ke dadanya. Tangan jennie meremas rambut dikepalaku. Nafas yg sudah tidak beraturan menggema di setiap sudut ruangan. Aku menurunkan tali bra nya dan membuka pengaitnya. Ku singkirkan bra-nya jatuh ke lantai.

Believe MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang