"Pemandangan seperti ini terlalu sayang untuk dilewatkan, bukan?"
Melanjutkan ucapannya, dan mengakhirinya dengan pertanyaan, Kazuha menoleh kearah kanan. Menangkap basah pemuda dengan marga Mamoru yang tengah memandangnya lekat.
Ralat, yang tadinya memandangnya dengan lekat. Karena pemuda tersebut langsung membuang muka dengan semburat merah yang menyebar dengan cepat saat dirinya tertangkap basah. Tangan berbalut perban terangkat guna meredam suara tawa kecil yang terlepas dari bibir. Memperparah rona sewarna kepiting rebus yang kini mewarnai hingga telinganya.
"Jangan tertawa."
Gerutu penuh rasa malu terdengar dari Naruse sebelum selimut dinaikkan untuk menutupi separuh wajahnya yang memerah. Meskipun hal tersebut tidak bertahan lama karena jemari milik Kazuha mengambil alih tangan milik pemuda dengan netra heterokrom tersebut. Jari jemari kemudian ditautkan dengan lembut dan perlahan. Mengundang semburat merah yang kembali hadir menghiasi wajah Naruse, namun dengan alasan yang berbeda.
"Aku tadi melihatmu memandangi bulan dengan pandangan penuh nostalgia, a mora for your thoughts?"
"Teringat sesuatu," jawab Naruse seraya mengetuk satu jari secara berulang pada tangan Kazuha yang tengah tertaut dengan miliknya, "kalau perhitunganku benar, dalam beberapa hari kedepan akan diadakan tsukimi di sana."
Di sana. Inazuma. Kampung halaman mereka berdua.
"Tsukimi, ya."
Kazuha teringat ketika pelayan di kediamannya menaruh tsukimi dango serta memajang dekorasi dari rumput susuki sebelum membuka shoji dan mempersilahkan ia beserta orangtuanya untuk duduk dan memandang bulan purnama.
"Dulu aku sering melakukannya bersama orangtuaku."
Naruse mengangguk kecil sebelum mengerucutkan bibir.
"Aku ..." ucapannya terhenti kala seberkas kenangan terlintas di benaknya. "... belum pernah melakukan tsukimi. Ayah bilang hal itu hanya membuang waktu yang seharusnya bisa aku-kami gunakan untuk berlatih."
Senyum pahit terulas di wajah ketika ia mengingat malam dimana ia dan Narumi kecil harus tidur dalam kondisi pipi lebam setelah mendapat hantaman dari sang ayah. Sebuah hadiah atas usulan untuk melakukan tsukimi yang terucap dari bibir keduanya.
---
Published [3. 12. 21]
[290 words]
KAMU SEDANG MEMBACA
tsukimi ; k. kazuha x oc
Fanfictionwarning! bxb • shounen ai • yaoi. "kazuha-san, apa kau tahu kalau aku bisa memegang sesuatu yang lebih indah dari bulan?" sebuah pertanyaan yang mengundang ketertarikan dari sang lawan bicara, dan semburat merah di pipi pucat kazuha ketika mamoru na...