1

5.6K 197 5
                                    

Ketukan jari dan sepatunya seirama. Telinganya sedang mendengarkan musik. Dia seorang gadis yang memiliki wajah cantik. Namun wajahnya juga bisa menjadi tampan.

Seorang Rachel tumbuh menjadi gadis yang sempurna untuk dilihat. Hairstyle yang khas seperti laki-laki menjadi daya tarik tersendiri untuknya.

Rachel duduk di salah satu bangku taman yang ada di halaman kampus. Seolah asik dengan dunianya sendiri, hingga ia sangat jarang berinteraksi dengan orang lain.

Megan adalah satu dari dua sahabat Rachel sekaligus orang terdekat gadis tomboy itu. Tubuhnya tak setinggi Rachel, namun ia termasuk body goals yang diincar para mata keranjang di kampus. Sayangnya, karena Megan dekat dengan Rachel, tak jarang para mahasiswa menjadi canggung untuk mendekatinya. Dan dari sekian banyak laki-laki yang naksir Megan, Tio adalah pemenangnya. Sekarang hubungan mereka sudah hampir 3 tahun.

"Nih."

Megan menyerahkan sekantong plastik jajanan pada Rachel.

"Makasih Mami." Ucapnya sambil tersenyum lebar.

Sandra datang. Ia adalah teman Rachel yang satunya. Tubuhnya tak seseksi Megan, namun sedikit lebih tinggi dari gadis berkulit eksotis itu. Rambutnya sedikit pirang, membuat wajahnya menjadi seperti aktris luar negeri.

"Tumben gak bawa gitar."

Itu ditujukan pada Rachel. Biasanya gadis itu membawa gitar atau paling tidak ukulele. Satu kampus tau bahwa Rachel sangat menyukai musik. Ia pandai bermain gitar. Namun ia tak berkuliah di jurusan yang berhubungan dengan musik.

"Senarnya putus." Jawab Rachel sambil mengunyah snack.

Megan menarik topi yang menutupi kepala Rachel. Gadis itu sempat melirik sesaat namun kembali sibuk dengan makanannya.

"San." Megan memanggil Sandra yang sedang sibuk dengan ponselnya.

Wajahnya yang cantik membuat ia cukup terkenal menjadi selebritas kampus.

"Hmm?"

"Lo gak mau pacaran sama Rachel?" Pertanyaan random Megan yang ke sejuta kalinya saat mereka duduk bertiga.

"Rachel gak mau sama gue." Jawab Sandra asal.

Mendengar jawaban Sandra, Rachel tertawa kecil disela kegiatannya memakan jajanan.

"Habis ini ada kelas?" Tanya Rachel.

Bahkan tanpa menyebutkan nama pun, kedua temannya sangat peka jika Rachel berbicara.

"Gue udah selesai." Jawab Megan.

"Sama. Gue juga." Sandra mematikan layar ponselnya dan fokus pada teman-temannya.

Rachel berdiri menghampiri tempat sampah yang tak jauh dari mereka. Ia menepuk-nepuk tangannya agar bersih dari serbuk jajanan.

Diantara ketiganya, Rachel yang paling tinggi yaitu 172 cm. Disusul Sandra 163 cm, kemudian Megan 160 cm.

"Gue mau balik ke kos. Lo pada mau kemana?" Rachel membenahi ransel di punggungnya.

Ia meminta topinya yang tadi diambil Megan. Setelah itu kembali memakainya.

"Gue mau ketemu Tio. Sandra gak tau tuh kemana."

"Gue ada janji buat kerja kelompok."

"Temen lo yang kerja. Lo nya molor." Samber Megan yang dijawab dengan cengiran Sandra.

"Ya udah, gue duluan."

Rachel memakai maskernya lalu melangkah meninggalkan kedua temannya.

🦋

The Butterfly Has Gone 🦋 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang