Vote sebelum baca!
Tandai jika terdapat typo!
Terima kasih guys!▫◻▫
Azel terbangun dari tidur, menatap sekeliling yang begitu berbeda. Azel berada di sebuah kamar yang di dominasi dengan warna putih dengan gorden besar berwarna nude menghalangi sinar surya menyelundup masuk di sela jendela.
Pandangannya berputar 45 derajat tepat di sebuah lemari kayu, di pintu lemari tersebut tergantung sepasang seragam yang asing dan sebuah pesan di sana. Azel berdiri lalu bergerak lebih dekat untuk melihat isi pesan itu.
You are the leader in this mission!
Azel memiringkan kepala tidak mengerti misi apa yang sedang bicarakan. Tangannya meraih seragam sekolah dengan saku berlogo merak, melihat namanya terpampang di dada seragam itu seulas senyum berhasil lolos di bibir pria berperawakan tinggi itu.
"I've never even entered elementary school"
"I was only taught to read and write by grandfa"
"how can i be a high school student?"
"I'm too stupid for that"
"I don't even know where I am now!"
Azel mengacak rambutnya frustasi, ia kembali terduduk di atas kasur. Bagaimana mungkin dirinya akan menjadi siswa SMA, padahal menginjak bangku sekolah dasar saja tidak pernah. Hanya membaca dan dan menulis yang Azel ketahui karena kakek yang dulu merawat Azel telah mengajarkannya.
"You're brilliant!"
Suara asing terdengar, Azel memutar pandangannya ke seluruh ruangan mencari sumber suara tersebut.
"You are the leader!"
Suara tersebut kembali terdengar, ya terdengar tepat di bawah Azel. Sumber suara berasal dari bawah kasur.
Azel menunduk ingin tahu siapa yang telah menyelinap masuk ke dalam kamarnya, ah maksudku kamar ini.
"Hello!"
Mata Azel membulat ketika netranya bersitubruk dengan netra si pemilik suara, netra aneh perpaduan kuning hijau dan emas serta bola mata oval yang kedua ujungnya meruncing.
"Hello Azel!"
Suara tersebut terdengar kembali menyadarkan Azel untuk siaga, Azel mundur sangat jauh mencari sesuatu yang bisa ia jadikan senjata sedangkan makhluk itu pun bergerak keluar dari bawa kasur dan perlahan mendekati Azel dengan mata bulatnya.
"PLEASE STOP RIGHT THERE!!!"
▫◻▫
Wenzhe menatap tak percaya kedua pergelangan tangannya, keduanya tampak bersih tak ada sedikit pun bekas luka sayatan padahal baru semalam ia menggores cutter di sana.
"Wah, luar biasa!"
"Kamar baru dan luka yang hilang, gue sedang bermimpi?"
Whenze bergerak menuju sebuah jendela besar kemuadian membuka satu persatu kaca jendela tersebut, udara segara dan kicauan yang begitu merdu menyambut indera pendengaran Whenze.
"Kalo ini mimpi, gue gak mau bangun!"
"Ini bukan mimpi"
Mata Whenze membulat sempurna mendengar suara yang begitu asing menyapa telinganya. Pandangannya berputar mencari seseorang di kamar tersebut, namun nihil tak ada seorang pun di sini hanya ada seekor kucing yang tidak ia sukai di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUEBIKO
Teen FictionWarning!! DON'T COPY MY WORK🚫 Fiksi remaja - Semi fantasi Empat remaja yang memiliki masalah hidup berbeda di pertemukan di sebuah kota baru yang keberadaannya tidak di ketahui. Dalam pertemuan tersebut keempatnya di berikan sebuah misi untuk memec...