Chapter 1 End of Dream

6 1 4
                                    

Itu adalah mimpi yang sederhana.
Kalahkan monster dengan ayunan pedang. Gunakan sihir untuk menegakkan keadilan.

Sebuah mimpi yang akan membuat banyak orang tertawa karena kekonyolannya.
Karena itu tidak lain hanyalah delusi belaka.

Sebuah mimpi kekanak-kanakan yang dipengaruhi oleh anime dan game.

Namun, bagi Tooru Aikawa, mimpi itu adalah kenyataan baginya.

'Mengapa?' kau bertanya ?

Karena baginya, bangun setiap pagi, belajar di sekolah, bekerja paruh waktu, lalu pulang. Kehidupan sehari-hari yang tidak berubah semacam itu adalah 'sebuah delusi belaka baginya'.

“Real World Online.”

Itu adalah sesuatu yang nyata bagi Tooru.

Dia menyukai game yang dicap sebagai game sampah yang paling dicintainya. Tidak... dia merupakan salah satu diantara mereka yang menyukainya, orang orang yang menemukan bagian menyenangkan dari label 'Game sampah' tersebut.

Real World Online tidak pernah dianggap sebagai game yang bagus atau bahkan game yang
Luar biasa. Peringkatnya sendiri lebih rendah di bawah peringkat menengah, dan gamenya sendiri hanya bisa bertahan karena
beberapa pemain yang top up dalam jumlah yang sangat besar. Ada banyak pemain yang berhenti karena kesulitan gamenya yang ekstrim dan tenaga yang sangat besar yang dibutuhkan, dan mereka kemudian mencapnya sebagai permainan sampah. Akan tetapi sebaliknya, begitu kau jatuh cinta padanya, itu seperti pertukaran tanpa dasar yang tidak akan
pernah bisa lepas darinya.
Untuk lebih baik atau lebih buruk, meskipun pemainnya langka, semuanya adalah whaler kelas berat (Yang maen cuman para sultan unlimited money wkwk).
Sejak SMA dan bahkan setelah masuk universitas, Tooru selalu mengambil pekerjaan paruh waktu,
mengurangi biaya makannya, dan bahkan membuang masa mudanya, hanya demi bisa bersaing dengan para whaler kelas berat di game
ini. Beberapa ratus dolar sebulan, dan kadang-kadang bahkan melewati seribu.
Mengorbankan kehidupan nyata demi top up game, ia menggunakan game sebagai senjatanya untuk
melawan kesepian dan kebosanan, itulah kehidupannya Tooru setiap hari.

Real World Online.
Sama seperti judulnya, game ini memiliki tampilan grafik yang luar biasa yang tidak akan mempermalukan bagian kata
'Real World ' dari judulnya.

Itu adalah keindahannya, tetapi juga kekurangannya.
Untuk menjadi sedekat mungkin dengan 'Real World/kenyataan' tidak ada yang namanya sistem kebangkitan/revive atau checkpoint di Real World Online. Itu adalah salah satu sumber ketenaran dan keburukan dari game ini.
Game yang luar biasa hebat, akan tetapi ada juga masalah besarnya, itulah Real World Online.
Karena begitu dekat dengan kenyataan, itu menyebabkan kesalahan yang sangat fatal. Begitu karaktermu mati, karaktermu akan mati selama lamanya. Tidak ada satu item pun, tidak ada satu cara pun untuk membangkitkannya. Kerja keras yang telah kau tuangkan ke dalam karakter itu, beberapa jam, ratusan jam, ribuan jam,
hanya karena sedikit kecerobohan, kelalaian, kecelakaan, atau selama pertempuran melawan 'Boss', akan langsung mati setelah sekarat dan hilang selama lamanya.

(TL-Note : Ngerti gak maksudnya ? Simpelnya Kalian maen game ini tuh gak ada kata mati ntar hidup lagi di suatu tempat alias revive, kalo mati ya mati dan harus buat ulang lagi karakternya, semua item yang didapat hilang juga sungguh membagongkan)

Benar-benar game yang gak jelas.

Ini jauh dari ranah 'permainan' lagi.
Sampai sekarang, sebagian besar ulasan diisi dengan evaluasi yang sebagian besar komentar kasar kasar seperti 'permainan
omong kosong' dan 'hanya buang-buang waktu'.

Tapi permainan yang menyimpang dari akal sehat 'Kau bisa mencoba lagi dari awal bahkan setelah kau mati'
'kau bisa mencoba, gagal, dan menantang lagi' sebenarnya telah menarik Tooru yang sudah muak
dengan kehidupan nyata.
pikir Tooru.

Neta Chara Tensei Toka Anmari DaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang