"Sekarang aku telah melakukannya ..."
Hatiku dipenuhi dengan hati nurani yang bersalah. Namun, bagaimana aku harus mengatakannya,
itu loh... beberapa saat yang lalu.
Memang benar karena apa yang telah aku lakukan, berbagai bentuk kehidupan di dalam air menghilang bersamaan dengan danaunya. Jumlah nyawa yang aku ambil tidak dapat dihitung.Jika aku masih Tooru, aku mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk pulih. Namun, emosi diriku yang sekarang berubah dengan mudah.
Benar aku menyesali apa yang telah aku lakukan. Tapi perasaan bahwa hal itu 'tidak terlalu penting' lebih kuat daripada 'perasaan menyesal ku'. Itu benar-benar sedikit mengejutkanku.
"Tapi kenapa……?"
Aku punya teori.
Tubuh tempat aku transmigrasi adalah, milik Nacht. Bukan milik Tooru Aikawa. Itu berarti bahkan jika kesadaran yang menimpanya adalah milik Tooru Aikawa, fakta bahwa aku adalah Nacht tidak berubah. Itu sebabnya, meskipun aku melakukan pemusnahan seperti itu, aku tidak merasa gelisah.
Orang yang berdiri di sini, saat ini adalah Nacht, meskipun aku memiliki ingatan Aikawa Tooru, itu tidak lebih dari benda asing, yang tidak enak dilihat atau diingat.
Dan aku punya dasar untuk itu. Itu adalah, kata-kata bodoh yang keluar dari mulutku sendiri.
“” Di telan oleh nyala api kegelapan dan matilah–“”
Tidak mungkin mahasiswa yang bernama Aikawa Tooru yang sekarang akan mengatakan hal seperti itu. Di dunia nyata, fase sindrom chuunibyou sudah lama telah berlalu.
Tapi jika itu Nacht, dia pasti akan melakukannya.
Memang benar, kalo akulah yang memasukkan kata-kata tersebut sambil menggunakan suara dari vocaloid Yorune Noa selama aku bermain peran sebagai Nacht di dalam game. Karena Nacht seperti inkarnasi dari sindrom chuunibyou milikku. Jika saat ini aku adalah Nacht, maka aku akan dengan mudah mengucapkan kalimat yang akan menjadi sejarah kelam sekali lagi.
“Haruskah aku menerimanya dengan lapang dada…atau mungkin aku harus mengubah caraku berbicara ? Seperti cara berbicara... Dari seorang penganut sindrom chuunibyou yang seperti terlalu banyak gaya dan terlalu banyak kata meremehkan”
Selama roleplay aku dengan rekan-rekanku, mereka sebenarnya sangat menyukainya. Namun, di dunia nyata, kata-kata seperti itu terdengar sangat menyakitkan/memalukan. Meskipun, sekarang aku telah menjadi Nacht, aku kini bisa merasakan betapa memalukannya.
Akulah yang awalnya ingin seperti ini.
(Tl-Note : bisa juga kek gini 'Salahku juga sih karena membuat karakternya menjadi seperti ini')“Mari kita istirahat dulu… Atau lebih tepatnya, aku telah berbicara dengan diriku sendiri untuk sementara
waktu sekarang…yah aku berada di tengah hutan tanpa ada orang di sekitar jadi mau bagaimana lagi
kurasa……”Hutan, di sekitarku.
Dengan panca inderaku yang meningkat, aku bisa merasakan kehadiran beberapa ratus meter di
sekitarku, tetapi aku tidak menemukan seorang pun, kecuali hanya beberapa hewan liar saja.Kurasa aku merasa kesepian karena aku sendirian. Saat aku bermain game, aku memiliki banyak teman, dan anggota guild 'Outer Cafetaria' selalu berada di sisiku. Aku juga tidak tahu di mana rumah Nacht (base camp) The Castle of Nothingness berada. Atau
lebih tepatnya, karena ini adalah dunia lain, mungkin tempat itu tidak ada di sini sama sekali.Seorang penyendiri sejati.
Terserang oleh perasaan kesepian yang tak terlukiskan, aku dapat mengatakan bahwa Nacht adalah
seseorang yang cenderung merasa kesepian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neta Chara Tensei Toka Anmari Da
FantasyJapan : Neta Chara Tensei Toka Anmari Da! English : Transmigrated as a joke character is just to much! B. Indonesia : Dipindahkan ke dunia lain sebagai salah satu karakter candaan terlalu berlebihan! Ambil pekerjaan paruh waktu, kurangi biaya maka...