PROLOG

28 7 37
                                    

"gue gak pernah anjing," Emosi Arsya kini semakin memuncak.

"NGAKU AJA, LO!!" Astro kini sudah lepas kendali, ia tak terima jika istri nya di lakukan seperti ini walau di hatinya bukan nama dia yang tertulis, melainkan gadis yang Ia bentak lah yang masih sekarang menjadi tahta tertinggi di hatinya.

"Gue punya bukti kalo gue bukan pelaku nya anjing,"

Suasana kini semakin ricuh, pasal nya dari tadi zahra lah yang memper keruh suasana.

"Awhhhh... Sakit banget perut ku, tro!!" Zahra mulai memperkeruh suasana, dengan mengatakan perut nya semakin sakit.

"Lo liat istri gue, lo liat anjing. Gara-gara lo istri gue kesakitan!!" Astro terus menyalah kan Arsya.

Arsya dari tadi harus menahan rasa sakit di hatinya sendiri, Papa bentala dan mama Glarenth selalu membela Zahra. Mereka tak mau jika harus kehilangan cucu pertama nya yang kedua kali nya.

"Lo Semua bego apa gimana anjing?, Lo semua udah di kelabuhin sama cewe berhijab tapi kelakuan biadab itu!!" Emosi Arsya terus memuncak. dia tak tahu harus apa, tidak ada yang membelanya.

"Stopp, kalian stopp-!!!" Lerai papa bentala, ia ikut meneteskan air matanya karena pertengkaran ini.

"ASTRO, KAMU BEGO APA GIMANA? KAMU BAWA ARA KERUMAH SAKIT!!. BUKAN NYA MALAH MENYALAHKAN SI ACHA!!" Papa bentala pun ikut marah, Ia sungguh pusing menghadapi ini semua.

"Ga bisa, pahh!! Ga bisa Si acha kudu harus di kasih pelajaran. Udah dua kali pah begini," Astro tetap ingin menyalahkan arsya.

"SUDAHHH... SUDAHHH CUKUPP!!! SEKARANG ASTRO KAMU BAWA ARA KE RUMAH SAKIT...HIKSS..HIKSS" sebagai ibu kandung Arsya, Glarenth juga tak mau anak nya di salahkan terus menerus.

"BACOTT KALIAN SEMUA,!!" teriak Arsya menggema seisi ruangan.

"Arggghhhhh....."

Arsya kini meinggal kan tempat yang membuat otak nya meledak dari tadi. terserah jika Ia harus di suruh keluar dari rumah ini nantinya, tohh bukan dia juga yang salah.

_____🐊🐊🐊____

"Kak, kakak kenapa nangis disini,?" Seorang laki laki berbalut baju SMP itu memeluk Arsya dari belakang.

"Kak Acha gak kenapa-napa kan?" Tanya Erza, adik kandung dari Arsya.

Mendengar suara Erza, Arsya segera menghapus air matanya menggantikan senyuman yang setiap hari Ia tunjukan ke semua orang, Ia tak mau jika Erza mengetahui kesedihan nya.

"Erza?, Gak kok kakak gak papa" Arsya tersenyum menyembunyikan air mata yang tadi nya turun, tapi Erza tidak bisa di bohongi, Erza tau jika kakak nya ini sedang menangis.

"Eitsss... Kakak gak bisa nyembunyiin boong nya-!!" Erza tersenyum mencoel hidung kakak nya.

"Pasti di tuduh lagi ya?, Sama yang nama nya ara ara kimochi rupanya kek tai, ituu?" Erza bertanya lalu memberi sedikit hiburan untuk kakak nya, Ia harap kakak nya sedikit bisa terhibur.

"Hikss...hikss...hikss, kakak udah lelah, zaa. KAKAK LELAHHH!!!" Arsya kembali menangis mengingat kejadian tadi.

Melihat kakak nya menangis seperti itu Erza tidak kuat, Ia memberi pelukan untuk kakak nya. Erza harap dengan pelukan ini bisa menyalurkan semangat ke kakak nya.

"Apapun masalah nya, kakak jangan putus semangat ya, kakk," Erza kembali menyemangati kakak nya.

"Hikss...hikss..hiksss, kakak juga ga habis pikir sama mama, dekkk"

About Arsya [On Going✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang