"Bomu hyung!" teriak anak laki-laki yang sedang berlari dengan membawa satu pak kertas origami berwarna-warni, tampak sangat semangat ketika berlari."Jangan lari-lari Tyun, nanti jatuh!" sahut yang lebih tua sedikit berteriak.
Anak yang di panggil dengan nama Tyun berhenti tepat di depan Beomgyu — yang dipanggil 'bomu' oleh Tae karena belum bisa mengejanya dengan lancar.
"Tyun tidak akan jatuh, hyung. Aku 'kan cudah becal! Hehe."
"Kata mama, walaupun sudah besal tetap hayus hati-hati Tyun! Jangan diulangi lagi ya!" nasihat Beomgyu selaku yang lebih tua mengingatkan.
"Baiklah hyung. Tyun akan belhati-hati. Tyun janji," ucap Taehyun —yang lebih muda— dengan sedikit menundukkan kepala kecilnya.
"Hyung tidak malah (marah), jangan menunduk sepelti itu. Apa yang Tyun bawa? Hyung penasalan!" ucap Beomgyu kecil yang masih cadel.
Seketika wajah Taehyun menjadi ceria kembali dan juga bersemangat di waktu yang sama.
"Aku bawa ini, hyung! Kata bunda Tyun, ini namanya oyami!"
"Namanya bukan oyami, Tyun. Ini namanya keltas oligami, tahu. Hyung juga punya, tapi sudah habis untuk membuat bangau."
"Iya, itu makcudnya, hyung. Oyiyami!!" ucap Taehyun bersangat.
Sekarang keduanya tengah duduk di saung di dekat taman bermain. Tidak seperti hari-hari sebelumnya, biasanya mereka bermain ayunan dan mainan lain yang ada di taman itu. Tapi kali ini fokus keduanya terdapat pada kertas origami warna-warni yang Taehyun bawa.
"Hyung, hyung! Lihat ini, bundaku mengajayi (mengajari) Tyun membuat cincin ini. Kata bunda, cincin itu dibuat untuk olang (orang) yang kita sayang," Taehyun berujar dengan nada yang semangat, memberitahu Beomgyu apa yang telah ia buat dari kertas kecil berwarna-warni itu.
"Kalau begitu, Tyun ingin membuatnya untuk siapa? Memangnya Tae punya pacal?" tanya Beomgyu penasaran dengan wajah lugunya.
Taehyun menggeleng, sebenarnya ia tak mengerti tentang kata terakhir yang Beomgyu ucap, tapi dia tetap menjawab pertanyaan itu.
"No, Tyun ingin membeyi (memberi) ini untuk Bomu hyung, kalena hyung baik dan selalu belmain belsama Tyun,"
Beomgyu tersenyum mendengarnya, walaupun mereka masih menjadi anak-anak, tapi mereka sudah bisa memahami perasannya. Namun tiba-tiba, Beomgyu teringat kata mamanya saat dulu ia bertanya mengapa mamanya memakai cincin di jarinya dan tidak pernah melepaskannya. Mamanya bilang, itu artinya tanda sayang dari seseorang yang keduanyaa sudah menikah, seperti mama dan papanya.
"Tapi Tyun, kata mama, cincin itu untuk olang yang sudah menikah, tahu!"
"Hmmm..." gumam Taehyun, dengan satu jari telunjuk di dagu dan tangan lainnya menopang siku dengan alis yang menukik tanda ia sedang berpikir.
"Kalau Tyun dan Bomu hyung menikah saat sudah besal, bagaimana?" Taehyun mengeluarkan idenya hasil dari berpikir tadi.
Beomgyu berpikir sejenak, ia pikir bukan ide buruk, karena ia sayang Taehyun dan juga sebaliknya, jadi ia hanya mengangguk lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kort Historia - Taegyu
Fanfictionjust write what is on my mind about taehyun and beomgyu.