06

892 70 2
                                    

Sore hari ini langit sedikit mendung, tapi tidak mengganggu kegiatan si manis Bhanu yang sedang berlarian mengejar teman tengilnya yang menggambil roti coklat miliknya.

Sedari tadi mereka berdua berlari hampir mengelilingi sekolah mereka hanya karena Bhanu yang mau mengambil kembali rotinya yang sudah tinggal setengah karena Raya makan.

"RAYAAA UDAHH!! GUE CAPEK IH." Teriak Bhanu dengan tangan kanannya yang memegang dadanya.

Ia sedikit kehabisan oksigen karena terus berlari mengejar Raya.

Brukk

"Yahh Nu."

"IH RAYA KOK ROTI GUE LU JATUHIN SIH?" Pekik Bhanu ketika melihat roti yang ia sudah idam idamkan terjatuh naas dilantai.

Raya hanya menyengir atas kesalahannya, dan segera memeluk Bhanu agar ia tidak kena amukan temannya.

"Udah Nu nangis aja, biar Raya kebingungan." Kata Nabil yang datang entah dari mana.

"Ish kak Nabil gak usah kompor deh. Duh maaf ya Nu, gue janji besok bakal gue ganti oke?"

"Tapi gue lapernyaaa sekarang Raya jelekkk!!!" Amuk Bhanu sambil memukul mukul punggung Raya.

Tentu setelah kena pukulan Bhanu, Raya langsung melepaskan pelukannya dan mengaduh kesakitan. Bhanu itu kalau sudah marah, ia tidak senggan senggan untuk memukul atau bahkan mencubit dengan sungguh sungguh.

"Yauda kalau gitu makan mie mau? Gue beliin dulu dikantin. Lu tunggu sini ya! Jangan kemana kemana." Kata Raya yang langsung berlari menuju kantin tanpa menunggu jawaban dari Bhanu.

Nabil hanya menggeleng geleng melihat tingkah mereka berdua.

"Sabar ya anak manis." Ucap Nabil sambil mengelus surai hitam Bhanu.

"Bhanu laper kak." Adu Bhanu sambil mengerucutkan bibirnya.

Nabil terkekeh pelan, merangkul Bhanu dan membawanya agar mengikuti langkahnya

"Dari pada nunggu disini ikut kakak yuk?" Tanya Nabil.

"Mau kemana kak? Bukannya kak Nabil ada ekskul ya?" Bhanu bertanya balik sambil memakan permen yang sebelumnya Nabil kasih.

"Iya kakak ada ekskul, makannya kamu mau gak ikut kakak ke ruang music? Disana ada Yasa juga loh."

"Paan sih kak, kok malah bawa bawa kak Yasa si."

"Cielah yang salting padahal kakak cuma sebut namanya doang lo." Goda Nabil.

"Kakkk!!"

"HAHAHAHAHA, aduh aduh! Iya iya maaf." Ucap Nabil ketika bahunya baru saja digigit oleh Bhanu.

Ruang musik sore itu hanya terdapat dua remaja tampan yang satunya sedang mensetel ulang gitarnya dan satunya lagi sedang manghafalkan lirik yang akan dinyanyikan nanti.

"Hai guyss!" Ucap Nabil semangat.

"Hai sayang!"

"Hai Bil, eh ada Bhanu?" Ucap mereka berdua serempak.

Reno yang pada dasar lelaki bucin langsung berlari menuju pacarnya dan memeluknya manja. Melupakan fakta Bhanu yang masi dirangkul oleh Nabil.

"Huek." Ledek Bhanu ketika melihat tingkah menjijikan kakaknya yang sedang merayu rayu Nabil dengan manja.

"Dih syirik lu bocah. Heh Sa gimana si lu masa adek gue gak disambut? Pacar macam apa lu."

"Sorry ya kak Reno yang tidak terhormat. Bhanu gak butuh sambutan menjijkan kayak gitu." Ucap Bhanu sambil melepaskan rangkulan Nabil dan berjalan menuju sofa hitam.

Lost SoulsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang