08

723 55 9
                                    

Mentari masi malu malu untuk menampakan sinarnya dipagi yang dingin ini. Jalanan kompleks juga masi sangat sepi. Hanya ada beberapa orang saja yang sudah melakukan aktifitas.

Seperti dua remaja ini yang sedang melakukan olahraga pagi. Shaka yang sedang semangat semangatnya untuk memanaskan tubuhnya sedangkan lelaki manis yang ada disebelahnya sibuk menggerutu.

Shaka tidak memaksa Bhanu untuk berolahraga. Ia sendiri yang inggin melakukannya. Karena memang setiap minggu, Bhanu rutin berolahraga demi menjaga tubuhnya. Dan Bhanu sendiri sama sekali tidak keberatan untuk berolahraga. Karena memang bisa menyegarkan badannya.

Tapi kali ini mood Bhanu sedang hancur. Itulah mengapa Bhanu menekuk wajahnya dan seperti tidak niat untuk melakukan apapun.

"Sudah ku bilang, jangan pacaran." Ucap Shaka sambil meregangkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan.

"Baru aja didiemin pacar udah segitunya. Apa lagi putus." Lanjut Shaka.

Bhanu tidak mendengarkan ucapan saudara kembarnya dan lebih memilih untuk menggambil botol air minum dan memulai jogging paginya meninggalkan Shaka dibelakang.

Bhanu sebenarnya juga kesal terhadap dirinya sendiri. Kenapa bisa moodnya langsung berubah jelek ketika ia menyadari Yasa sedang mendiaminya.

Apa mungkin karena ia tidak tau masalah apa yang sudah ia lakukan sehingga Yasa marah? Jadi Bhanu terlalu memikirkannya dan berakhir jadi bete sendiri.

"Apa kak Yasa marah karena pas itu kak Reno larang ciuman ya?" Tanya Bhanu bergumam kepada dirinya sendiri.

Plakk

Ah, ternyata gumaman Bhanu masi terdengar ke kuping Shaka yang mengakibatkan ia terkena pukulan ringan dari saudaranya.

"Emang adek mau ciuman sama kak Yasa???" Tanya Shaka sewot.

"Gak usah adek adek ke gue deh. Orang kita aja kembar."

"Dih, biasanya kamu paling doyan dipanggil adek. Dan gue?? Apa apan itu??" Shaka menghentikan larinya dan memegang lengan Bhanu agar ikut berhenti.

Shaka memajukam dirinya selangkah dan berdiri didepan Bhanu. Memegang kedua pundak Bhanu. Dan menatapnya tidak suka.

"Aku-kamu." Tekan Shaka lalu berbalik dan melanjutkan larinya meninggalkan Bhanu.

Dari yang berlari pelan sampai memakai kekuatan penuh, akhirnya mereka memutuskan untuk menyudahkan acara jogging dipagi harinya.

Mereka duduk dibangku taman depan rumah mereka. Shaka meminum airnya rakus, dan melirik ke saudara kembarnya yang masi enggan menyuarakan sesuatu.

Karena memang sejak tragedi aku-kamu mereka berlari dalam keadaan diam. Tidak ada yang bersuara dan berfokus memikirkan sesuatu sendiri sendiri.

"Udah gak usah bete lagi, kemarin kan kak Reno udah bilang kalau kak Yasa emang suka gitu sendiri. Lagian toh pas kalian keciduk dia gak marah sama kamu kan dek."

Shaka dan memajukan dirinya untuk mengigit kecil hidung Bhanu sampai sang empu berteriak tidak suka.

"Ishh gak usah gigit gigit deh! Bau jigong!"

Shaka tertawa terbahak bahak mendegar ucapan Bhanu. Enak saja dirinya dibilang bau jigong. Ia saja sudah mengosok giginya bersih sedari ia bangun tidur.

"Tapi emang si, kemarin lusa kak Yasa masih kayak biasa. Tapi tau tau kemarin malah diemin Bhanu tanpa sebab."

Bhanu menghembuskan nafasnya lelah dan berdiri dari sana untuk memasuki rumahnya. Karena hari ini Bhanu tidak libur, ia harus segara mandi dan bersiap siap untuk menuju ke sekolahnya.

Lost SoulsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang