- 02 -

267 31 1
                                    

Dahyun POV

Aku berjalan pulang. Aku masih memakai pakaian Hanbin. Apa yang akan keluarga aku pikirkan, jika aku pulang dengan mengenakan pakaian yang bukan milikku? Apa mereka akan berpikir sesuatu terjadi tadi malam?

Tinggal beberapa rumah, sebelum aku sampai di rumah. Kuharap mereka tidak ada di rumah. Agar aku bisa mandi dan berganti pakaian, sebelum mereka tahu aku tidak ada di rumah tadi malam.

Aku sampai di rumah dan tidak menemukan siapa pun di rumah. Bunda mungkin pergi ke mini market untuk membeli bahan makanan. Bang Bobby mungkin masih di bar, untuk bekerja dan Ayah pasti sudah berangkat bekerja.

Aku bergegas ke kamarku untuk mengambil pakaian dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Setelah mandi, aku mencari makanan di dapur. Hanya ada nasi dan sepotong ayam goreng. Perutku sudah keroncongan karena lapar.

Aku mengambil sepotong ayam goreng dan nasi lalu memakannya.

Tidak lama kemudian Bunda pulang, dia membawa bahan makanan.

"Bunda!"

"Oh. Hyunnie, kenapa bangun sepagi ini?"

"Aku sangat lapar. Aku tidak tahan jadi aku bangun dari tempat tidur."

Aku jelas berbohong...

"Gadisku yang malang. Tunggu.. bunda akan memasak makanan untukmu."

Bunda memasak sup ayam, ikan goreng dan tempe goreng.

"Hyunnie, bunda dengar kau pergi ke tempat kerja Bobby tadi malam. Tapi dia tidak menemukanmu di sana. Apa kau pulang saat bunda sudah tidur?"

Oh tidak. Apa yang harus aku katakan? Haruskah aku berbohong lagi?

"Uhmm... aku sangat bosan dan pergi ke... ke One Day kafe tadi malam dengan Eunseo."

"Siapa Eunseo?" Bunda mengangkat alisnya.

"Bunda tidak ingat? Yang aku temui beberapa minggu yang lalu. Yang membantuku mengerjakan pekerjaan di tempat kerja Ayah."

"Oh, ya. Aku ingat. Apa kau tidak makan tadi malam?"

"Tidak... Aku hanya meminum kopi"

"Ini makanlah."

Bunda menyerahkan sup ayam itu kepadaku.

"Terimakasih, bun"

"Sama-sama. Terutama untuk putriku yang cantik."

Bunda lalu memelukku.

* * *

Belakangan ini, aku selalu merasa sangat pusing, mual dan selalu muntah di pagi hari.

"Sayang, apa kau baik-baik saja?" Bunda bertanya padaku.

"Ya, bun."

Aku berbohong. Bagaimana jika aku hamil? Aku harus memberitahu Hanbin!

Drtt..drtt...drtt..

Ada panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal. Siapa yang menelepon ku? Apa bang Bobby memberikan nomorku ke beberapa teman kerjanya lagi?

"Hallo?"

"Dahyun?"

Suara itu terdengar akrab.

"Siapa ini?"

"Apa kau tidak ingat? Ini aku, Hanbin!"

"Dari mana kau tahu nomorku?"

"Aku melihatnya di ponselmu. Oke? Jadi, apa kau hamil?" Hanbin bertanya begitu cepat.

A . F . F . A . I . R  | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang