[BL] The Caretaker Of The Grand Duke's Family!

Chapter 1 - I became the caretaker of the Grand Duke's family?! (1)

The Caretaker of The Grand Duke's Family! [ chapter 1 ; I became the caretaker of the Grand Duke's family?! (1) ]

Written by Lime_LemonTea

─────────────────

Omniscient Reader's Viewpoints © Sing Shong.
Trash of the count's family © Yoo Ryeo Han.
The S-Classes That I Raised © Geunseo.

─────────────────

Jangan lupa untuk vote.
Happy reading! ♡.

***

Ping!

Aku mengabaikannya. Palingan, hanya pesan tidak berguna seperti memenangkan hadiah -- yang sebenarnya tidak --, pinjol, atau apapun itu.

Aku masih penasaran dengan ending cerita yang ku baca. Melanjutkan membaca nya, melupakan bahwa masih ada tugas yang harus ku kerjakan.

Ping ping!

"Tck, sial! Apa-apaan spam ini, brengsek?!"

Jari ku menggulir layar, guna melihat notifikasi yang muncul.

Huh..?

Hana jurusan sebelah.
Hei! Apa senior ada waktu senggang?!!
Mari kita hunting komik!
Ei, jawab akuuu..!!
Hii
Haloo
Aloo

Dan pesan spam lainnya.

Sinting. Apa dia tidak sibuk, sampai-sampai selalu mengajak keluar?

Ping!

Hana jurusan sebelah.
Oh! Apa kita juga mau kencan -- Maksud ku, study cafe date!?

GILA!

.. Jangan bilang, apa dia seorang fans fanatik..?

Tunggu, sepertinya bukan. Aku tidak seterkenal gitu sampai punya fans.

Jadi, apa alasannya?

Ping!

Hana jurusan sebelah.
Ah, sudah jam 12 malam!
Jangan lupa untuk tidur yang cukup, senior!
Aku mencintaimu!

Eww. Aku juga mencintai hidupku sendiri.

Aku terus berfikir, apa benar anak ini hanya mendekati diriku -- selama 6 tahun ini?

Dari jaman aku kelas 1 SMA, dia mulai mendekati ku. Walau sudah pernah menyatakan perasaannya berkali-kali, pada akhirnya aku selalu menolak nya.

Karena aku tau anak itu seperti apa sebenarnya. Dia benar-benar berbeda yang ada luar dan di dalam.

Uh, aku malas mengingat nya kembali.

Baiklah, mari lupakan dan tidur.

·

·

·

"...!"

"..er!"

"..vier.!!"

"XAVIER..!!"

ALLAHUMMABARIKLANA!

"YA!?" Aku langsung terbangun begitu mendengar teriakan keras, memanggil nama yang bahkan tidak ku kenal, tepat di telinga ku.

"Ah, uh..??" Sial, kepala ku berdenyut kencang. Aku terduduk, kemudian menunduk, memegang kepalaku sendiri.