Selesai penobatan, Thalia dan Lord menikmati pesta pernikahan mereka.
"Jagalah dia Lord! Buat dia menjadi permata berharga. Setidaknya, jangan menyakiti perasaannya. Dia, akan selalu terlihat dalam masalahmu," tutur petinggi Sen.
"Saya berjanji akan menjaganya," ucap Lord tersenyum tipis.
Sedangkan Thalia, dia hanya menunduk dan senyuman manis merekah di bibirnya.
*****
Usai pesta, Lord mengajak Thalia menuju kamar pengantinnya. Lord tidak memaksa meminta hak, namun dia ingin membahas yang tadi sempat dibicarakan oleh petinggi Sen dan yang lainnya.
"Duduklah sebentar, ratu," pinta Lord
Thalia mengangguk dan duduk di samping Lord.
"Ada apa, Tuan?" tanya Thalia menatap mata merah nan indah milik Lord.
Lord tersenyum, "Aku--aku ingin bicara sesuatu padamu."
"Aku mendengarkannya," jawabnya tersenyum.
Lord menghela napas panjang dan mengeluarkan pelan-pelan, untuk memulai berbicara.
"Aku tak ingin memaksa hakmu, Sayang. Jangan takut," ucap Lord lembut saat melihat Thalia gugup, mungkin mengira Lord ingin melakukan nananana gitu.
"Aku ingin membahas ramalan masa depan dunia kami, Thalia," ucap Lord dengan tenang.
"Masa depan?" tanya Thalia serius.
"Iya, masa depan. Saya akan menjelaskan! Darah suci adalah darah paling istimewa dan paling penting untuk di jaga para vampire merah," jelasnya.
"Darah suci?" gumam Thalia.
"Iya, darah suci. Thalia kamu tau, ketika lapisan tujuh darah suci terbuka maka akan mengeluarkan kekuatan dahsyat yang bisa menghancurkan satu negara, dan itu hanya bangsa vampire merah kami yang tau. Darah suci juga bisa membangkitkan para makhluk disini yang sudah mati," jelasnya kembali.
Thalia diam dan mengingat pernah membaca sebuah buku novel di perpustakaan tentang vampire.
"Apa kamu tau tas saya sewaktu saya jatuh kesini?" tanya Thalia dengan serius.
"Mungkin ... ah tidak ada. Tas kamu warna merah, bukan?" tanya Lord.
"Benar sekali tuan, mana?" Tangan Thalia sudah menengadahkan di depan Lord.
Lord bangun dari duduknya dan berjalan ke depan almari tua, lalu membukanya.
"Apa yang ini?" Lord mengambil tas merah dan memberikannya kepada Thalia.
Thalia mengangguk dan segera membuka tas tersebut untuk mencari buku yang dimaksudnya.
"Mana ya, bukunya?" gumam Thalia.
Thalia menemukan buku silver dan membuka halaman yang terdapat makna darah suci bagi Kaum Vampire Klan Merah.
"Apa benar, darah suci hanya bisa di gunakan saat bulan purnama merah. Ketika, membuka segel tersebut atau lapisannya dia harus melakukan tujuh kali dalam purnama merah." Thalia membaca buku yang berisi makna darah suci.
"Dan, darah suci tersebut harus dihisap saat itu juga hingga tujuh kali," sambungnya.
Lord terdiam, mendengar penjelasan dari Thalia yang bahkan mengerti bagaimana membuka lapisan dan melakukannya.
"Benarkah?" tanya Thalia menatap Lord yang sedang diam mematung.
"Be-benar sekali," ucap Lord terbata-bata karena kaget dari lamunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Vampire
Vampiros"Aku akan tetap menjagamu, Thalia. Apapun yang terjadi kau tetap milikku." ~Vaizeen Lord Rocardo~ "Aku siap menghadapinya. Apapun resikonya, aku siap. Asalkan, itu bersamamu." ~Thalia Leonard~ Novel ini adalah hasil pemerasan otak saya, jika ada ke...