Desire Conquers All

663 27 5
                                    


Catatan Author;

One Piece milik Eiichiro Oda. Author tidak mengambil keuntungan apapun.

WARNING! AceSabo, Female! Sabo. Diketik dalam rangka mengikuti event bulanan pada grup whatsapp Fanfiction Addict dengan hastag bulan November #11ronde. Ini full pwp. Tidak jelas, typo, OOC. (Batas akhir fanfiksi bulan Nov adalah tanggal 5 desember, dan aku baru mengetik ini pada tanggal 4 desember. Jadi aku akan tetap memasukkan hastag bulan november. Oke?)

Latar diambil di Impel Down dimana Ace masih di kurung dan di borgol batu laut. (Jujur saja, aku tidak melihat episode itu, jadi aku hanya menuliskannya berdasarkan imajinasi. Jadi ini akan sangat berbeda dengan aslinya.)

Oh satu lagi. Aku tahu Ace akan sangat kelelahan (dia memang sudah kelelahan karena borgol batu laut, kan?) dan dalam pikiran normal, mereka tidak akan punya cukup tenaga dan waktu untuk berhubungan badan. Tapi, ayolah, ini fanfiksi. Jadi tolong abaikan hal itu dan biarkan aku melampiaskan ide panasku disini.

Oke, selamat membaca!

Catatan Penerjemah

ZIAANNN ASTAGA!

Oh yaampun :')

Semoga kalian suka dengan terjemahan ini! (Aku berusaha untuk menyamakannya dengan cara menulis Zian. Terima kasih pada Zian yang sudah memberikan izin dan beberapa revisi karena bahasa indonesia yang kadang berbeda dengan bahasa inggrisnya.)

.

.

.

Pintu dibuka, mata biru memindai isi ruangan itu dengan cepat, lalu masuk kedalamnya setelah memastikan bahwa tidak ada orang lain selain mereka. Tangan dengan cekatan mengunci pintu di belakangnya, kemudian kaki cepat-cepat berlari menuju seorang pemuda yang ada di balik jeruji. Kedua tangannya terborgol di dinding dan di seluruh tubuhnya penuh luka gores.

"Ace? Ace! Ayo bangun!"

Manik hitam kecoklatan terlihat dari balik kelopak mata. Tidak fokus dan ada kabut yang menutupi pandangannya. Napasnya berat dan panas, seolah-olah terkena demam—begitupun tubuhnya yang juga panas.

"... Siapa...?"

"Tidak ada waktu untuk menjelaskan! Ayo bangun! Kita harus pergi dari sini!"

Borgol batu laut dihancurkan, kemudian tubuh panas dipapah—setengah ditarik menuju pintu keluar. Sebelum tangan bisa meraih gagang pintu, suara pembicaraan terdengar dari luar. Dia diam selama beberapa saat, lalu membuka pintunya dan memindahkan tubuh Ace di punggungnya untuk digendong.

Lengan Ace secara otomatis melingkari bahu dan lehernya, sedangkan kepalanya bersandar pada perpotongan lehernya. Dia baru saja akan menghibur Ace ketika sesuatu yang keras menggesek punggungnya.

Kepala langsung menoleh dengan ekspresi tidak percaya saat sebuah kesimpulan terbentuk di otaknya.

"Ace... kau..."

"... Maaf... penjaga sialan itu dengan sengaja... menyiksaku dan... menyuntikku dengan cairan aneh..." gumam Ace. Dari tatapannya, pemuda itu terlihat hampir tidak sadarkan diri.

"Sial, tahan sebentar, Ace."

Dia mulai berlari hingga menemukan gudang penyimpanan alat kebersihan. Memikirkan kemungkinan bahwa para marine akan terlalu panik untuk mengecek tempat ini, dia menurunkan Ace dari punggungnya dan menyandarkannya pada dinding.

Dengan sadar dia mengunci pintu di belakangnya, kemudian berlutut untuk melihat Ace lebih dekat. Bahkan dengan pencahayaan yang minim, dia menyadari bahwa bagian depan celana Ace sudah menggembung.

Desire Conquers All [Terjemahan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang