PROLOG

5.9K 664 51
                                    

Lee & Lee

.. Present..
.
.
.
.
.
〖️〗️

"Oeekkk.... Oeekkk.... Oeekkk..."

Suara tangisan bayi yang menggema di seluruh ruangan membuat rumah yang tadinya sunyi berubah menjadi begitu bising. Padahal kedua manusia ini baru saja tidur setengah jam yang lalu dan sekarang tidur mereka terusik dengan suara bayi yang terus menangis, entah karena haus atau mungkin buang air. Semua bisa saja menjadi alasan kenapa bayi itu menangis.

"Oh! Bangunlah, Sayang.. Anak kita menangis, pergi dan lihatlah.." Ucap si dominan sambil berbalik menutup telinga dengan bantal.

Submisive yang dipanggil sayang juga tampak enggan membuka kedua mata yang terasa berat, "Kau saja Jen! Aku masih mengantuk.." Cicit sang submisive yang ikut menutup telinga dengan bantal.

Tangisan itu masih belum berhenti, mau tidak mau sang dominan bangun. Dengan kedua mata yang masih belum terbuka sepenuhnya ia berjalan menghampiri sebuah tempat tidur bayi yang berada tak jauh dari ranjang. Pria itu mengambil seorang bayi yang berusia sekitar satu tahun dan menggendongnya.

"Cup.. cup... cup... tidurlah sayang, ini sudah malam... tidur yaa.." Ucap sang pria dan masih asik menimang-nimang sang anak di gendongannya.

Sang submisive perlahan membuka mata, ia melihat suaminya tengah berusaha menidurkan sang anak, senyum terukir indah di wajah. Perlahan-lahan suara tangisan sang anak mereda dan kembali terlelap.

Ketika sang anak sudah benar-benar tidur, si pria kembali meletakkannya ke tempat tidur dan setelahnya ia berjalan menuju ranjangnya. Tiba-tiba sang istri memeluknya dengan erat.

"Terima kasih Jeno, aku benar-benar mencintaimu..." Ia mengecup singkat pipi sang suami.

"Aku juga mencintaimu, Renjun.." Sang pria membalas pelukan sang istri dan setelah itu kedua manusia ini kembali berusaha untuk tidur, namun agaknya hal ini tidaklah mudah karena detik berikutnya pintu kamar terbuka dengan sedikit kasar dan dua orang anak kecil berusia 6 tahun menyeruak masuk kemudian naik ke atas ranjang.

"Mommy, Daddy bangun! Aku tidak bisa tidur... Chenle mimpi buruk dan dia terus menggangguku.." Adu sang anak laki-laki yang kini naik di atas tubuh sang ayah. Sang Ayah bangun dan menatap dua bocah mengemaskan itu bergantian.

"Benar begitu, Lele?" Tanya sang ayah, bocah kecil itu mengangguk lucu sebagai jawaban.

Jika sudah begini mau tidak mau mereka harus tidur bersama, "Baiklah, kalian tidur disini saja.." Ucap sang ibu yang bergeser dan memberikan ruang untuk putra-putranya tidur.

Keempat orang itu tidur bersama dan saling berpelukan, "Daddy aku tidak bisa bernapas, kau terlalu kuat memeluk ku," eluh si kecil.

"Oh maaf sayang," sang ayah mengendurkan pelukannya. Akhirnya semua penghuni rumah ini bisa tertidur dengan damai setelah beberapa masalah kecil yang mengganggu.

Pasangan suami istri itu adalah Lee Jeno dan Lee Renjun, mereka menikah 7 tahun yang lalu dan kini telah di anugerahi tiga orang anak yang lucu dan mengemaskan, dua diantaranya kembar tak identik yaitu Chenle dan Logan, mereka kini genap berusia 6 tahun dan si kecil Ayden yang mengemaskan, ia baru saja menginjak usia 1 tahun.

Pasangan suami istri itu adalah Lee Jeno dan Lee Renjun, mereka menikah 7 tahun yang lalu dan kini telah di anugerahi tiga orang anak yang lucu dan mengemaskan, dua diantaranya kembar tak identik yaitu Chenle dan Logan, mereka kini genap berusia 6...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak orang yang iri dan ingin bertukar posisi dengan Renjun, karena bagaimanapun juga Jeno adalah pria populer dan menjadi idaman para wanita dan submisive saat mereka masih kuliah dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak orang yang iri dan ingin bertukar posisi dengan Renjun, karena bagaimanapun juga Jeno adalah pria populer dan menjadi idaman para wanita dan submisive saat mereka masih kuliah dulu. Tentu saja banyak yang mengantri untuk menjadi pendamping hidup seorang pria cerdas, tampan, mapan dan memiliki latar belakang keluarga yang baik, macam Jeno. Tapi, siapa sangka jika Jeno telah jatuh hati terlebih dahulu pada submisive cantik yang memberikan kesan pertama berbeda dengan orang lain yang pernah ia temui.

Saat itu Renjun tidak sengaja menendang tempat sampah kosong karena kesal dengan sang sahabat dan sialnya tepat sampah itu malah mendarat mengenai kepala Jeno yang sedang duduk di sekitar sana.

Jeno tidak langsung begitu saja jatuh cinta pada Renjun, banyak hal yang terjadi mulai dari saling bermusuhan, bersaing, berteman dan menjadi sepasang kekasih kemudian memutuskan untuk menjadi teman hidup hingga sekarang. Jeno pun rela berkompetisi dengan banyak dominan yang mengejar-ngejar Renjun hanya demi untuk memenangkan hati Renjun seorang, untung saja Renjun juga memiliki perasaan yang sama pada Jeno.

Jeno merasa sangat beruntung memiliki Renjun sebagai istrinya, meski Renjun bukan istri yang sempurna tapi ia telah melakukan yang terbaik agar menjadi istri yang sempurna di mata Jeno, begitu juga dengan Renjun yang sangat beruntung memiliki Jeno juga anak-anak mereka.

Meski tidak mudah menjadi ibu rumah tangga yang mengurus tiga anak sekaligus tanpa bantuan pengasuh bayi, belum lagi jika Jeno berulah dan membuat kepala Renjun semakin pusing dengan suara-suara yang bercampur menjadi satu di dalam rumah, mungkin rumah ini bisa saja runtuh jika empat manusia itu tidak bisa diam dan merengek-rengek. Tapi Renjun selalu bersyukur dan menikmati hidupnya, ia punya cara tersendiri untuk mengatasi masalah-masalah kecil di dalam rumah tangganya.

Sebagai kepala keluarga, Jeno bisa di bilang sangat bijaksana dan panutan yang baik untuk anak-anaknya. Ia juga kerap kali membantu Renjun mengurus si kecil bila Renjun repot mengurus kedua bocah yang semakin hari semakin rewel dan banyak maunya. Jeno terkadang juga kasihan bila mana melihat sang istri kelelahan mengurus anak-anak sedangkan dia harus bekerja mencari uang untuk menghidupi keluarga. Tapi, Jeno selalu mengusahakan mengatur waktu untuk menjemput dan mengantar anak-anak ke sekolah dan saat libur sekolah setidaknya dua bulan sekali ia mengajak keluarga kecilnya untuk berlibur bersama.

Selamat datang di keluarga kecil Lee & Lee. Dimana apapun bisa terjadi.

≻───── ⋆✩⋆ ─────≺

🄽🄴🅇🅃 🄾🅁 🄽🄾🅃

🄽🄴🅇🅃 🄾🅁 🄽🄾🅃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lee & Lee ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang