BAGIAN 04

2.5K 381 13
                                    

**✿❀○❀✿**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**✿❀○❀✿**

Hari ini adalah hari adalah hari sabtu, dimana biasanya seluruh keluarga kecil Jeno akan berkumpul dan menghabiskan waktu bersama entah hanya di rumah saja atau mungkin pergi ke taman bermain.

Namun, agaknya sabtu ini agak sedikit berbeda dengan sabtu biasanya karena si kecil Chenle harus mengikuti lomba yang di selenggarakan sekolah bersama dengan sang ibu hingga esok hari.

"Kau yakin bisa mengurus semuanya? Jika tidak, aku akan menitipkan Logan dan Ayden di rumah Mama," Renjun mau tidak mau harus menemani sang putra tapi ia juga tidak tega meninggalkan kedua anaknya bersama dengan Jeno.

Jeno yang sedang menggendong Ayden tersenyum pada Renjun, memberikan tatapan yang amat sangat yakin bila ia bisa menangani hal ini, "Sayang, mereka akan baik-baik saja bersama dengan ku, kau pergilah dengan tenang." Ucap Jeno meyakinkan sang istri.

Meski Jeno mengatakan semua akan baik-baik saja, Renjun tetap khawatir sebab ia saja kewalahan menghadapi anak-anaknya, apa Jeno benar bisa di andalkan.

"Daddy benar Mommy, Mommy pergi saja dengan Chenle biar urusan rumah jadi urusan kami," Logan ikut meyakinkan sang ibu.

Renjun menghela napas, dalam hati berdoa semoga rumahnya akan baik-baik saja sampai ia kembali. Masalahnya Jeno itu sangat ceroboh, Logan hanya anak berusia 6 tahun meski ia sudah pandai dan mengerti situasi tapi Ayden. Ah Renjun benar-benar merasa tidak tenang.

"Mommy aku bisa terlambat jika kita tidak segera berangkat, taxi-nya sudah menunggu." Lamunan Renjun pecah kala suara si kecil Chenle mengingatkan.

"Baiklah Jen, aku sudah menyiapkan susu untuk Ayden di dalam kulkas tinggal kau hangatkan saja, jika ada apa-apa segera hubungi aku, mengerti? Atau jika tidak panggil ibu untuk kemari jika kau tidak mau membawa mereka ke sana."

"Siap bos!"

"Logan bantu Daddy jaga Ayden ya, jangan nakal dan menurut pada Daddy, mengerti?"

"Siap bos!" Logan menirukan gaya Jeno.

Sebelum pergi, Renjun mencium pipi si kecil Ayden dan juga Logan jika bukan acara ibu dan anak ia tidak akan tega meninggalkan Jeno dengan kedua jagoannya.

"Hanya mereka yang mendapat ciuman? Aku?" Renjun terkekeh pelan, lihatlah bagaimana Jeno tidak mau kalah dari anak-anaknya. Renjun pun mau tidak mau mencium pipi sang suami kemudian pamit untuk segera pergi karena di luar sana sang supir taxi sudah tidak sabar.

Akhirnya hanya tinggal Jeno dan kedua anaknya di rumah, Jeno jarang sekali menghabiskan waktu bersama dengan Ayden dan Logan karena pekerjaannya, sekarang adalah kesempatannya untuk semakin dekat dengan buah hatinya.

"Daddy, apa yang akan kita lakukan?" Tanya Logan sambil mendongak menatap Jeno yang sibuk menggendong Ayden.

"Logan ingin apa?" Bukannya menjawab, Jeno malah memberikan pertanyaannya pada anaknya. Ia juga tidak tahu apa yang harus di lakukan.

Lee & Lee ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang