actually idk how this gonna end

1.3K 265 5
                                    

"Soon kasihan sama aku?"

"Hah?"

"Kamu kan aslinya tidak suka sama aku dan Ibu, kenapa jadi yang paling niat belajar untuk mengerti aku?"

"Siapa bilang aku tidak suka kamu?!"

Jihoon mengerjap.

Agak shock, tapi setelahnya menutup mulut tanda tertawa lantaran baru kali ini ia lihat ada seseorang yang berbahasa isyarat sambil marah. Gerakan tangan cepat dan wajah kesalnya sangat sinkron. Bahkan suaranya juga, mungkin. Karena Soonyoung terlihat memajukan bibir kala menyangkal pendapat saudaranya.

Tapi ya, kalau dipikir lagi.. memang butuh 2 tahun lamanya bagi Soonyoung bisa berekspresi dengan santai di depan Jihoon seperti sekarang.

Tidak munafik, dia memang tidak suka dengan Ibu Jihoon. Benci juga sama Ayahnya yang dulu dianggap tidak bisa setia.

Tapi bukan berarti Jihoon-lah yang jadi sasarannya.

"Aku bukannya tidak suka kamu..
Aku suka.. suka? Masa suka sama saudara sendiri."

"..??"

"Lebih ke.. tidak ingin peduli sih awalnya."

Sialan.

Ini lebih menyakitkan kalau boleh jujur.

But wait.

Awalnya?

"Jadi sekarang kamu peduli sama aku, gitu?"

Dear, Lee Jihoon.
Kalau di antara kalian boleh terdapat kata sayang, pasti sudah Soonyoung pilih untuk mengutarakan perasaannya sekarang.

--

Ingat ketika hari pertama Jihoon menjadi bagian dari keluarga Kwon?

48 jam lebih, ia dan Soonyoung seperti minyak dan air.

Mungkin memang Soonyoung yang masih belum bisa menerima keadaan, atau seperti perspektif Jihoon, ia dibenci oleh putra Kwon ini.. entahlah.

Tapi ya, jujur Jihoon merasa tidak dipedulikan sama sekali sampai hari dimana Soonyoung memanggilnya keluar ruang ekskul.

Sampai hari dimana Jihoon sadar, kalau selama ini Soonyoung memerhatikannya dalam diam hingga akhirnya tau apa yang saudaranya suka, apa yang saudaranya tidak suka.

Kalau diingat lagi, lucu memang sifat tuan muda Kwon ini.

Opini yang bagus, Lee Jihoon.

Sekarang, mari kilas balik tentang kapan pertama kali seorang Lee Jihoon sendiri dipuji 'lucu' dengan jujur dalam hati seorang Kwon Soonyoung.

Hari kelulusan.
Tema foto buku tahunan yang mewajibkan semua anak berseragam layaknya atlet nasional.

Di sisi lain, satu-satunya kostum olahraga Jihoon hanyalah baju renang.

"Soonyoung berangkat ayo."

"..huh?"

"Kenapa?
Tidak mau Ibu antar?"

"Jihoon?"

"Dia tidak mau ke sekolah."

"Cuma foto, kenapa tidak mau?"

"Entahlah."

"Aish, ibu macam apa kau ini?!"

Hardik yang lebih muda, kemudian berbalik rusuh seraya mendobrak daun pintu kamar milik seseorang yang kini sibuk merapikan isi lemarinya.

Speechless.

Soonyoung belum pernah lihat kapal pecah, tapi sepertinya ia tau penampakan bencana tersebut setelah memasuki ruangan Jihoon.

Love Language [SoonHoon BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang