Pangeran yang Ditendang

103 14 41
                                    

Lanjutan dari BAB II "Mr. Arrogant"


Tengah malam. Reyza tiba di rumah. Saat ia berjalan menuju kamarnya, seseorang memanggilnya.

"Rey, Kau baru pulang?"

Reyza menoleh ke arah pemilik suara. "Farhan?!" serunya kaget. "Ke, kenapa kau ada di sini?"

Bukannya langsung menjawab pertanyaan Reyza yang panik, Farhan malah melihati Reyza sambil menyipitkan matanya, curiga...

"Hm... Apa itu lipstik?" 

"?!!" Spontan Reyza langsung mengelap bibirnya sambil bergerutu dalam hati
"Dasar, cewek itu!"

"Padahal aku tidak bilang di bibir." ucap Farhan.

Reyza pun kesal karena baru saja dikerjai.

Jika ada Farhan, pasti ayahnya juga ada. Karena Farhan adalah tangan kanan ayahnya yang selalu mengikuti kemanapun ayahnya pergi. Dia memang sudah mendengar kalau ayahnya akan kembali dari perjalanan bisnisnya di luar negeri, hanya saja Reyza tidak mengetahui kapan tepatnya Ayahnya tiba di rumah.

"Kami baru saja kembali. Mengapa kau sangat kaget? Bukankah sudah ku beritahu kalau ayahmu akan kembali dalam waktu dekat."

"Ya, hanya saja kau tidak bilang kapan akan tiba di rumah."

"Kami sengaja tidak memberitahumu itu untuk melihat apakah kau anak budiman yang betah di rumah,"

"Di luar ataupun di rumah aku tetap anak budiman."

"Hmm, Jadi kau dari mana saja, kenapa baru pulang?"

"Aku menemui temanku."

"Sampai larut malam?"

"Memangnya kenapa kalau sampai larut malam? Aku bukan anak kecil lagi! Dengar, aku tidak melakukan hal buruk apapun. Meskipun suka keluyuran aku tetap anak budiman di luar sana!"

"Ya, ya... Jelaskan saja itu pada ayahmu. Kau sudah di tunggu sejak tadi di basemen."

"Basemen?" 

Reyza bingung mengapa Ayah ingin menemuinya di basemen? Bukan kah terlalu malam jika ayah ingin berlatih? Tempat itu biasanya digunakan ayah untuk berlatih dan juga biasa  menjadi tempat memberi hukuman pada Reyza. Tapi kesalahan apa yang sudah Reyza perbuat sehingga dia harus dihukum malam-malam begini? Dulu dia memang sering membuat masalah, tetapi sejak masuk kuliah sudah tidak lagi, meskipun sesekali dia harus menghajar orang yang kurang ajar padanya.

Harus tenang, tenang. Tidak ada masalah apapun yang terjadi jadi tidak perlu khawatir. Reyza membuka pintu dengan perlahan, pemandangan pertama yang dia lihat adalah sesosok pria tegap dengan pakaian karatenya duduk di tengah ruangan yang tak lain dan tak bukan adalah ayahnya.

 Reyza membuka pintu dengan perlahan, pemandangan pertama yang dia lihat adalah sesosok pria tegap dengan pakaian karatenya duduk di tengah ruangan yang tak lain dan tak bukan adalah ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah..." sapa Reyza.

"Darimana saja kau malam-malam begini?"

"Aku tadi berkumpul dengan teman-temanku, Ayah."

Hana & Mr. ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang