Kacau

2.3K 156 15
                                    

Waktu terus berjalan , tak terasa minggu ini kandungan menginjak 9 bulan berarti beberapa minggu lagi New akan segera bertemu dengan buah hatinya. Mengingatnya saja membuat hatinya bergetar. New sudah tidak sabar untuk bertemu dengan putranya. Ya, menurut keterangan dokter beberapa bulan lalu saat di USG bayi New berkelamin laki laki.

Beberapa bulan kebelakang juga New merasa hidupnya lebih ringan. Dan juga tentunya lebih senang. Banyak yang menyayangi bayinya. Disaat New menginginkan sesuatu maka teman temannya akan dengan sigap mencarikannya untuk New. New sangat bersyukur mempunyai teman seperti mereka, Win , Singto dan kadang Gun juga mengunjungi New. Dan Tay, baiklah mari tidak membahasnya karena sikap Tay tidak berubah sama sekali.

New masih tetap bekerja di cafe milik singto. Sebenarnya singto sudah menyarankan New untuk istirahat di rumah saja mengingat usia kandungan New yang semakin matang. Tapi bukan namanya New kalau tidak keras kepala, tentunya New menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan  banyak orang saat melahirkan nanti dan butuh sedikit uang lagi untuk biaya persalinannya.

Hari ini rencananya New akan mengajukan cuti pada singto. Karena dengan beban perutnya yang semakin berat New jadi susah mengerjakan apapun dan juga New ingin fokus pada anaknya.

**

Sesampainya di cafe New langsung masuk dan disambut dengan lambaian tangan singto. Dengan riang New menghampiri singto.

"Hai sing apa sudah menunggu lama" -New

"Tidak terlalu, baiklah ayo kita duduk" -Singto

New pun mengikuti singto duduk di bangku terdekat.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan" -Singto

"Sepertinya aku akan mengajukan cuti" -New

"Wooahh itu bagus, kau harus fokus pada kandunganmu"-Singto

"Apakah kau tidak marah ?" -New

"Untuk apa aku harus marah malah aku senang. Saat ini yang harus utamakan adalah bayimu"

"Terima kasih sing, aku benar benar berterima kasih padamu dan juga Win, kalian sudah banyak membantuku. Sekali lagi terima kasih dan maafkan aku telah banyak merepotkan kalian"

"Hmm sudah seharusnya bukan sahabat harus saling membantu"

"Terima kasih banyak sekali lagi , aku menyayangi kalian"

"Aku juga sangat menyayangimu , New"
Singto menarik New kedalam pelukannya.

Belum lama mereka berpelukan, ada seseorang yang menarik bahu singto dan langsung menonjoknya.

Bughh

"T-tee... apa yang pikir sedang kau lakukan hah ?" Kaget New

"Apa masalahmu sialan ?" Tambah singto

"Apa masalahku?? Kau tanya apa masalahku!!??? Masalahku adalah kau sialan?!!" Marah Tay.

Bughh....

Tay memukul kembali rahang singto hingga tubuhnya tersungkur di lantai.

"Berani beraninya kau memeluk New seperti  itu hah??" -Tay

"Lalu apa masalahnya kalau aku memeluk New, bukankah kau dan New hanya berteman ?? Lalu dimana salahnya ?? Oh apa jangan jangan kau cemburu??" Ucap singto sambil tersenyum sinis

"Apa yang kau katakan hah?!!"

Bughh...
Sekali lagi tonjokan keras mendarat di rahang singto. Belum sempat tubuhnya mencium lantai ada yang menangkapnya..

"Apa yang kau lakukan pada p'sing hah ?

"Kitt...." Kaget singto

"Siapa kau berani mencampuri urusanku ?" Ucap Tay masih dengan mata berapi api

It's Hurts (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang