"Kembalilah!! Cukupi kehidupanmu di dunia hina ini!!!"
Siapakah gerangan dia, yang kerap muncul di mimpi dan mengganggu ketenangan tidur seorang raja bernama Kim Hongjoong?
Haloo aku kembali lagi setelah sekian lama, ini bakal jadi BxB sesuai reque...
"Aduh- Jeong Yunho!" bentak Hongjoong sambil memegang belakang kepalanya akibat kena lempar batu.
"Ga sengaja, maap!" teriak anak prajurit berpostur tubuh tinggi itu. Bermain-main dengan katapelnya sambil menemani teman sebayanya belajar sudah hal yang sehari-hari mereka lakukan berdua.
"Susah banget keliatannya tuh, emang mau di tes lagi sama guru killer lo di istana?" tanya Yunho sambil melirik melihat isi buku yang sedari tadi Hongjoong baca.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Duh gantiin gue jadi pangeran dong, bosen isinya cuma belajar terus. Ini otak udah kapasitas maksimal,"
"Kalo lo pangeran biasa ato abal-abal mah mungkin gue mau ya, lah ini pangeran mahkota. PANGERAN MAHKOTA JOONG, bisa kena penggal gue ntar," omel Yunho panjang lebar sambil mengambil tempat duduk di sebelah Hongjoong.
"Lagian, gue lebih tinggi dari lo... Ga bisa disembunyiin kan kalo itu- ADUH!" kepala Yunho terkena jitakan maut dari tangan Hongjoong.
"Ungkit tinggi gue lagi, auto luka itu lutut,"
"Maafkan hamba, wahai baginda pangeran,"
"Baginda cuma buat kaisar aja yun, mana ada pangeran pake gelar baginda coba,"
"Lah setau gue baginda tuh artinya yang berbahagia dan mulia, emang lo yang seorang pangeran ga boleh bahagia- ADUH APA LAGI SIH KIM HONGJOONG?" ujar Yunho sambil memegang jidat merahnya setelah kena ketakan tangan Hongjoong.
"Gelar itu gelarrr, gelar khusus Kaisar. Gue gaboleh hukumnya pake gelar gituan. Kalo lo sembarangan nyebut gelar, bisa kena hukum loh,"
"Kok nggak ngasi tau dari awal sih? Ntar gue yang kena gimana?"
"Ya makanya gue kasih tau sekarang,"
"Gausah pake jitak segala, mentang-mentang lo pangeran gabisa gue apa-apain," kata Yunho sinis.
"Matahari dah mau tenggelam tuh, ga balik ke istana utama lo?" lanjut Yunho.
"Eh iya, ga sadar. Yawda gue balik dulu, ntar besok kalo gue ga jadi tes, ketemuan disini lagi ya?"
"Oke bos, besok gue sambut kedatangan lo dengan senapan katapel ini lagi, gimana?"
"Terserah lo yun, terserahh," kata Hongjoong sambil melambaikan tangannya pada Yunho di belakang punggungnya.
<~>
"Pangeran Hongjoong,"
"Ya, ayahanda?"
"Apakah kau sudah merasa baikan, anakku? Setelah mengatur perencanaan perang, kamu jatuh pingsan begitu saja kemarin,"
"Saya sudah merasa cukup baik. Hanya saja jika ayahanda ingin melanjutkan pembicaraan mengenai tahta kerajaan, saya sedang tidak ingin membicarakannya sekarang."
