Hari ini merupakan peringatan ulang tahun pernikahan antara Kaisar, Oh Sehun, dan Putri dari Duke Delois, Xi Luhan.
Untuk menandai ulang tahun pernikahan pertama mereka, sebuah pesta diadakan di dalam Istana Kekaisaran di Ibukota, yang mana membuat Ibukota dipenuhi dengan suasana yang meriah.
Orang-orang berkeliaran di sekitar festival dan pesta, yang secara mengejutkan terorganisir dengan baik.
Tapi, tidak ada seorang pun di Ibukota yang menyadari fakta bahwa sang Kaisar membenci Permaisurinya.
Tentu saja, Kaisar Sehun mengharapkan orang-orang untuk mengabaikan ulang tahun pernikahan mereka dan membiarkannya sambil lalu, tetapi setelah melihat festival yang besar, itu membuat orang bertanya-tanya.
Namun, di pesta yang diadakan di Istana Kekaisaran pada hari ulang tahun pernikahan mereka, orang-orang mulai melihat sesuatu yang aneh di antara hubungan keduanya. Karena Kaisar dan Permaisuri bahkan tidak bertukar sepatah kata pun, aneh rasanya bagi siapa pun yang mengatakan bahwa pesta ini diadakan untuk peringatan pernikahan kekaisaran.
Kaisar hanya menari dengan wanita lain, dan Permaisuri hanya terlihat menunggu dengan pelayan istana di sudut ruang perjamuan dengan wajah tanpa ekspresi seolah-olah dia sudah terbiasa dengan hal-hal seperti itu.
Duke of Delois, Xi Yunho membenci perlakuan tidak adil Yang Mulia Oh Sehun kepada putri kesayangannya, Xi Luhan, tetapi dia tidak punya pilihan lain selain menahan diri
Terutama karena tugas utama Luhan adalah menjadi istri Kaisar diatas kertas semata.
Para bangsawan, yang telah memperhatikan wajah Duke of Delois, mendekati dan berbicara dengan Permaisuri, tetapi Permaisuri tidak memberikan tanggapan seolah-olah dia tidak melihat atau mendengar apa pun.
Para bangsawan merasa sulit untuk mengetahui apakah Xi Luhan, sang Permaisuri memang merupakan orang yang teguh atau berhati dingin.
"Ada sesuatu yang ingin aku beritahukan pada kalian hari ini."
Kaisar Oh Sehun mengangkat pembicaraan. Wajahnya yang tersenyum sesuai dengan reputasinya sebagai pria ter tampan sejak kekaisaran itu didirikan, tetapi ekspresi-nya segera mengeras.
Kemunculan suara Kaisar yang tiba-tiba pada hari yang begitu bahagia itu bagaikan pertanda buruk.
Terlebih lagi, ekspresi wajahnya pada saat itu adalah yang paling tidak disukai oleh para bangsawan.
"Seperti yang kalian ketahui, sudah setahun sejak Permaisuri dan diriku menikah, namun kami masih belum memiliki ahli waris. Tentu saja ini merupakan masalah penting."
Kaisar mulai berbicara dengan tenang saat dia mengangkat gelas dan membasahi tenggorokannya. Setelah itu, para bangsawan melirik Duke of Delois, Xi Yunho yang tidak lagi menyembunyikan permusuhannya terhadap Kaisar.
Fakta bahwa Kaisar Sehun tidak pernah tidur dengan Permaisuri Luhan adalah sesuatu yang bahkan diketahui oleh tikus-tikus kecil di istana. Dia tidak tahu malu untuk berbicara tentang penerusnya seolah-olah dia tidak salah.
Di sisi lain, Permaisuri Luhan tetap tanpa ekspresi seolah-olah dia sedang mendengarkan sesuatu yang bukan urusannya. Seolah-olah pikiran dan jiwanya berada di tempat lain.
"Karena hubungan kami sangat terasing, aku pikir kami perlu membuat beberapa perubahan dalam merayakan hari jadi pernikahan kami. Mungkin jika lingkungan sekitar berubah, segalanya juga akan mulai berubah menjadi lebih baik."
"Bisakah Anda menjelaskan perubahan yang Anda maksud, Yang Mulia..?"
Seseorang di antara kerumunan bertanya dengan nada gelisah. Kaisar menyentuh seorang pelayan, yang berdiri di belakangnya, tanpa memberikan tanggapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
There Were Times When I Wish You Were Dead (Novel, Hunhan Ver)
FanfictionKaisar Croysen, Oh Sehun, membenci sang Permaisuri, Luhan. Cukup sampai membuatnya mengumpat 3 kali sehari, berharap agar wanita itu menghilang dari hidupnya. Sehun membenci wajah Luhan yang mirip dengan Duke Delois, musuh bebuyutannya. Tetapi tidak...