02 - The first meeting

100 61 178
                                    

.

Anak buah polisi itu memborgol kedua tangan Wiliam kebelakang. William hanya bisa terdiam dengan mata yang membendung sejumlah air mata. Walau sudah cukup umur ia tetap saja anak-anak. William juga baru saja mendaftar program pembelajaran sebagai pemimpin dua hari yang lalu. Alih-alih belajar, terdaftar saja belum.

Rayla mengangkat ujung gaunnya dan berlari kearah William, "Tidak ada bukti!. Anda tidak bisa membawa kak Willi seenaknya," katanya sambil memegang tangan William yang sudah terborgol.

Salah satu polisi itu menepis Rayla sampai-sampai ia terjatuh karena tersandung sepatunya, "Minggir anak kecil."

Meyyfien dan Harumi sudah muak dengan kelakuan polisi kurang ajar itu. Mereka memanggil beberapa pengawal dan beberapa penjaga kastil untuk mengusir polisi-polisi itu.

Sedangkan Kyra, ia mendekati Rayla dan membantunya untuk berdiri, "Tidak kah bisa sedikit sopan kepada tuan putri?."

"Maaf kami sudah berusaha untuk sopan tetapi kalian semua membuat kami muak. Kami hanya menginginkan pangeran William dan tidak berrniat untuk menyakiti siapa pun. Ayo, ikut kami," ujar polisi membawa William pergi menjauh.

"Kak William," rintih Rayla yang masih tidak sanggup bergerak. Ia merasakan sakit yang luar biasa selama dua hari ini. Dadanya terasa sesak, ingin bertindak namu tidak bisa.

"Biarkan aku berbicara kepada Rayla sebentar," ucap William gemetar.

Polisi melihat keadaan di sana. Cukup kacau, kemungkinannya kerajaan ini runtuh sangat besar. Polisi itu melirik jam tangan miliknya lalu mengangguk pelan.

"Waktu anda 2 menit pangeran."

William segera menyusul Rayla dengan tangan yang tetap terborgol di belakang, "Ray, Rayla dengerin kakak.".

Rayla terus menggeleng sambil menumpahkan air mata yang membasahi kedua pipinya.

"Ray," panggilnya.

"Ray, maafin kakak, mama, sama ayah yang harus ninggalin kamu tanpa memberitahu yang sebenarnya. Sekarang sudah terlambat. Kalau kakak beritahu yang sebenarnya sekarang, kepada semua orang kakak hanya akan dianggap sebagai orang yang tidak waras. Kita perlu bukti, semuanya ada di kastil ini. Hanya di kastil ini. Kamu harus kuat oke? pimpin kerajaan ini pimpin rakyat Dionne dan temukan kebenarannya. Percaya sama kakak. Kamu gak sendirian," kata William sambil mengecup kening Rayla.

"K-kak jangan tinggalin Rayla."

William tersenyum, "Maafin kakak," Kata William melirik ke semua orang yang ada disana.

"Tolong bantu Rayla," lanjutnya.

Polisi segera membawa William keluar dari kastil. Dan lagi-lagi semuanya terjadi begitu saja. Tidak ada yang bisa dilakukan Rayla. Jika para raja dan ratu ingin membantu pun tidak bisa selesai begitu saja. Karena mereka sedang berada di wilayah kekuasaan orang lain.

Dengan pipi yang masih basah dan air mata yang terus mengalir, Rayla dinobatkan menjadi ratu dari kerajaan Dionne. Tentu saja, dengan bantuin raja serta ratu lainnya juga. Teman-teman Rayla juga pasti senantiasa menemani Rayla.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Teens Story [KINGDOM ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang