pertemuan 1

207 15 0
                                    

Wenzhou part 1

Flashback
Tahun ajaran baru segera dimulai, semua murid bersiap menerima pelajaran dari guru mereka, walaupun tidak semuanya siap.

Seorang laki laki dan perempuan sedang berjalan beriringan. Sang perempuan berjalan 3 langkah dibelakang sang laki laki, tidak berani melangkah lebih maju.

"A-Xiang, menurutmu berapa banyak berandalan yang ada disekolah ini?" Sang laki laki memulai pembicaraan. Sang perempuan yang mendengar itu langsung menjawab, "Master, jika kau bertanya apakah disekolah ini ada berandalan apa tidak, maka jawabannya tidak ada. Disini peraturannya sangat ketat, disini hanya ada anak anak kutu buku yang selalu mengucapkan "salam sejahtera" setiap mereka bertemu satu sama lain. Kudengar kepala sekolah disini sangat mengutamakan kedisiplinan bahkan dia membuat banyak sekali peraturan. Jika biasanya di sekolah lain kau selalu beradu kekuatan dengan murid lain, disini kau harus beradu kepintaran. Di sekolah ini bukan yang lemah lah yang tertindas melainkan yang bodoh lah yang tertindas"
"Sayang sekali padahal aku ingin sekali menghajar raja berandalan disini dan menjadi ketuanya. Ngomong ngomong A-Xiang, jangan memanggilku master ketika kita disekolah" ucap sang laki laki kepada sang perempuan.

Laki laki itu bernama Wen kexing anak tungga dari seorang dokter yang kaya raya sedangkan, sang perempuan itu bernama Gu-Xiang atau lebih akrab A-Xiang, saat kecil dia dirawat oleh keluarga Wen kexing dan diangkat menjadi pelayan pribadi Wen kexing. Walaupun begitu, sebenarnya Wen kexing tidak pernah menganggap Gu-Xiang sebagai pelayan melainkan sebagai adik.

"Jadi kau ingin aku memanggilmu apa?" Tanya A-Xiang.  "Apa saja lagian kita ini seumuran, kamu panggil aku master dirumah saja" jawab Wen kexing.

Baru saja A-Xiang ingin menjawab Wen kexing tiba tiba terdengar suara dari belakang Meraka.  "Permisi, kau anak baru". A-Xiang dan Wen kexing menoleh secara bersamaan. "Disekolah ini haru mematuhi peraturan, anak baru harus selau memakai tanda pengenal di dada mereka dan harus memakai atribut lengkap, kau tidak memakai dasi dan kau harus merapihkan kancing bajumu. Disini berbeda dengan sekolah lain dimana muridnya bebas melanggar peraturan"

A-Xiang yang mendengar itu langsung marah dan berkata "KAU!!! beraninya kau memerintah masterku dan mengomentari penampilan nya padahal kau itu bukan siapa siapa" baru saja dia diperintahkan untuk tidak memanggilnya master, tetapi dia sudah lupa. A-Xiang langsung berlari kearahnya dan ingin memberinya pukulan, orang itu langsung menghindar dan memberikan tendangan kepada A-Xiang. A-Xiang menghindari tendangan tersebut dengan mundur 3 langkah lalu terjatuh. 'untung tidak kena jika kena hidung mancung ku bisa patah' batin A-Xiang . Wen kexing hanya bengong melihat mereka berdua beradu pukulan dan tendangan.

"Aku minta maaf jika aku melukaimu, aku sengaja tidak mengenaimu karena kau seorang perempuan, aku adalah pemimpin komite kedisiplinan disekolah ini. Mohon kepada kau yang laki-laki untuk mematuhi aturan" orang itu tetap berdiri ditempat dia menendang A-Xiang. Wen kexing langsung berjalan ke arah mereka dan berkata "Maafkan atas ketidaksopanan pelayan ku. Mohon kepada senior yang baik hati untuk memaafkan junior ini". orang itu langsung pergi tanpa menjawab apapun. A-Xiang langsung bangun dan menepuk nepuk roknya yang kotor.

"A-Xiang kau terlalu terbawa emosi" Wen kexing mengeluarkan tanda pengenal dan dasinya dari saku celananya. "Bagaimana aku tidak marah saat dia mengatakan itu kepadamu, master kenapa kau tidak menghajarnya?" A-Xiang yang masih kesal kepada orang itu. Wen kexing tidak menjawabnya dan hanya berkata "A-Xiang bantu aku memakai dasi ini" A-Xiang langsung menurut dan mengambil dasi yang ada di tangan Wen kexing. "Gadis itu sangat cantik" ucap Wen kexing sambil tersenyum. A-Xiang yang mendengar itu langsung terkejut dan berkata "master, apakah kau buta dilihat dari manapun dia adalah seorang laki-laki, apakah kau tidak lihat dia memakai celana" Wen kexing masih diam, setelah beberapa saat dia berkata "aku tidak pernah salah dalam menilai orang lain, dia memiliki tulang kupu kupu yang bagus. Seseorang yang memiliki tulang kupu kupu yang bagus pasti orangnya cantik, meskipun dia seorang pria"

Danmei schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang