Wenzhou part 2
Jam pelajaran telah usai, waktunya bagi para siswa untuk pulang dan beristirahat. Terutama bagi Wen kexing dan Zhou zishu.Sesuai perintah Wen kexing, A-Xiang pulang lebih dulu. A-Xiang sedang berpikir bagaimana dia mengatakan kepada tuan besar klo anaknya tidak pulang bersamanya. Jika dia boleh jujur dia sangat tidak suka dengan sikap tuannya yang begitu egois, dia selau menghajar para berandalan lalu menyuruh A-Xiang untuk membereskan masalahnya. Sekarang, tuannya malah pergi mengikuti orang yang baru saja ia temui hanya untuk memberinya susu, dan menyuruhnya membuat alasan kepada ayahnya. Apakah dia itu pembersih masalah.
Zhou zishu
Hari ini seperti biasanya Zhou zishu akan dijemput menggunakan mobil mewah milik keluarganya. Sejak kecil dia tidak pernah sekalipun pulang dan berangkat sendiri ke sekolah, ia sangat ingin merasakan bagaimana pulang sekolah bersama dengan teman teman dan mengobrol sepanjang jalan. Ia selalu melihat melalui kaca jendela mobilnya, anak anak murid yang sedang pulang sekolah dan berbincang bincang dengan gembira. Ia sangat iri, ia ingin merasakannya juga.Tiba tiba ide gila terlintas di benak Zhou zishu. 'bagaimana jika aku kabur untuk satu hari ini, satu hari saja. Walaupun nanti aku akan tetap tertangkap oleh bodyguard ku, yang penting aku sudah merasakan bagaimana rasanya pulang sekolah sendiri' pikirnya.
Zhou zishu langsung berlari menuju gerbang belakang, ia menghindari para bodyguard yang sedang menunggunya didepan sekolah. Zishu tersenyum seolah olah ia baru saja melakukan hal tergila yang pernah ia lakukan seumur hidupnya, 'aku tidak percaya aku melakukannya'.
Zhou zishu adalah anak dari seorang Earl (pangkat bangsawan di Inggris), ayahnya juga adalah seorang Pemimpin Four Seasons Manor. Saat dia dewasa ia dituntut untuk melanjutkan tugas ayahnya, ia adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ia memiliki adik bernama chengling. berbeda dengannya, chengling adalah anak yang cengeng dan payah dalam bertarung. Itu kenapa zishu sangat tegas kepada chengling saat zishu mengajarkan chengling seni bela diri. Meskipun begitu, zishu sangat menyayangi chengling walaupun zishu tidak pernah menunjukan kasih sayangnya secara langsung.
Matahari hampir terbenam dan zishu masih berjalan melewati jalanan yang agak gelap. Dari kejauhan dia dapat melihat ada 2 orang yang berjalan menghampiri nya ia tau pasti itu bukan orang baik, tapi sudah terlambat untuk menghindar. "Hei, kau mau kemana?" Salah satu dari mereka menarik pundak zishu. Zhisu mencoba tetap tenang, "maafkan aku tapi aku sedang terburu buru"
Mudah bagi Zhou zishu untuk mengajar mereka, tetapi dia tidak tahu apakah mereka membawa senjata apa tidak. "Haha, terlihat dari seragam ini kau pasti murid dari sekolah elit yang terletak tak jauh dari sini. Berikan kami sedikit uangmu, maka kami akan membiarkanmu pergi"
'Kenapa dari tadi aku terus terkena sial, bertemu dengan murid baru yang kurang ajar sekarang, dia malah dipalak oleh orang yang bahkan ia tidak kenal'
Zhou zishu mencoba melepaskan cengkraman orang yang memegang pundaknya, "maafkan aku tapi tolong jangan sentuh seragamku nanti kotor"
Setelah mendengar perkataan zishu mereka berdua langsung marah, "sombong sekali kau, mentang mentang dari sekolah elit. Lagian jika kau memberi kami sedikit uangmu kau tidak akan bangkrut kan"
Zhou zishu sudah bersiap melawan mereka sebelum suara yang tidak asing terdengar dikupingnya; "Apakah kau membutuhkan bantuan?" Tidak salah lagi itu suara Wen kexing.
"Senior Zhou, aku sudah lama sekali menunggumu di atap tetapi kau tidak muncul muncul. Dan ternyata kau melewati pintu belakang jadi aku mengikutimu. Kau menghindari para bodyguard yang menunggumu dan malah terkena masalah Disni."
Zhou zishu tidak sadar jika dari tadi dia diikuti oleh orang yang sangat tidak ingin dia lihat.
"Oi,oi,oi. Kalian berdua tolong jangan anggap kami ini angin. Sepertinya kau juga bersekolah di sekolah elit itu, kau berikan uangmu maka akan kulepaskan kalian berdua"
Tiba tiba raut di wajah Wen kexing berubah, dari memasang wajah senyum dan ramah menjadi dingin seperti mengeluarkan aura membunuh. "Senior, kau hajar orang yang itu dan aku orang yang satunya." Zhou zishu merasakan aura jahat pada Wen kexing, padahal tadi ia masih senyum senyum seperti orang gila. Apakah orang yang bermarga Wen ini bisa serius juga?
Zhou zishu melawan orang yang lebih tinggi darinya, orang itu memberikan pukulan kepada Zhou zishu, dan Zhou zishu menangkisnya dengan tangkisan luar. Sebelum orang itu bisa melawan balik Zhou zishu sudah memberikan tendangan t kearah lawan. Lawannya terkena tendangan itu dan hampir jatuh, tidak ingin kehilangan momentum Zhou zishu langsung memberikan pukulan depan kearah perut lawan. Lawannya langsung jatuh tersungkur dan memegangi bagian perut yang dipukul Zhou zishu.
Zhou zishu menoleh ke arah Wen kexing, ternyata dia sudah selesai lebih dahulu bahkan lawannya lebih babak belur dibandingkan dengan lawan Zhou zishu.
Wen kexing tersenyum melihat Zhou zishu;
"senior Zhou, seni bela diri mu sangat bagus. Dari mana kau belajar seni bela diri itu"
Zhou zishu hanya cemberut melihat Wen kexing, "kenapa kau mengikutiku?"Sebelum Wen kexing menjawab ia melihat orang yang tadi melawan Zhou zishu mengeluarkan pisau dari kantungnya. "SENIOR, AWAS DIBELAKANGMU!!!"
Wen kexing langsung menarik Zhou zishu kedalam pelukannya dan menukar posisinya dengan Zhou zishu. Wen kexing melepas pelukannya dan langsung menendang tangan orang yang memegang pisau itu, Pisau itu jatuh ketanah. Wen kexing langsung memberikan tendangan bertubi tubi kearah orang itu. Orang itu langsung pingsan setelah menerima Serangan. Zhou zishu masih terkejut karena tiba tiba Wen kexing memeluknya dengan sangat erat sampai ia sesak napas. Sekarang Zhou zishu tau kenapa lawan Wen kexing lebih babak belur dibandingkan dengan lawannya, karena dia tidak memberi ampun kepada lawannya sampai lawannya pingsan. 'apakah ia tidak memiliki hati.'Terdapat sedikit noda darah ditangan dan sepatunya. Dia kembali tersenyum menghampiri Zhou zishu, menunduk kearah kupingnya dan membisikan sesuatu dengan sangat lembut "Senior, apakah kau baik baik saja?"
Zhou zishu merasa geli dan merinding karena suara itu langsung tertuju ke telinganya, ia langsung menjauh dari Wen kexing dan berusaha mengambil nafas; "apa yang kamu lakukan, untuk apa mengikutiku?"
"Ah ya, aku lupa. Aku mengikutimu untuk memberikan susu kotakmu yang ketinggalan."
"Hah?" Zhou zishu bingung
"Tadi saat aku mengajakmu makan siang bersama aku memberikanmu sandwich dan susu. Kau meninggalkan susunya saat ada orang yang menelpon mu"Zhou zishu merasa bahwa orang ini adalah orang aneh, dia hampir kehilangan nyawanya dengan melawan para penjahat hanya untuk memberikan sebuah susu kotak. Jadi dia mengikutiku hanya untuk ini? Benar benar tidak ada maksud lain?
"Pft, hahaha. Apa yang kau lakukan sebenarnya, hahaha. kau adalah orang teraneh yang pernah kutemui." Zhou zishu tidak bisa menahan tawanya. Ini pertama kalinya Wen kexing melihat Zhou zishu tertawa, Zhou zishu selau memasang wajah dingin dan tidak pernah tersenyum. Saat tertawa dia terlihat menggemaskan.
Menyadari bahwa dia sedang dilihat dengan tatapan aneh Zhou zishu langsung menghentikan tawanya; "Ehem, maaf atas kelancanganku"
"Tidak apa, tidak perlu terlalu formal terhadapku"
"Sudahlah, aku mau pulang. Berikan susu itu kepadaku" Zhou zishu meninggalkan Wen kexing dibelakangnya.
"Ah, senior Zhou tunggu-" sebelum ia melanjutkan perkataanya, ia dihentikan oleh Zhou zishu. "A-xu, panggil aku A-xu. Itu adalah nama panggilan ku. Kau tidak mau terlalu formal kan"
Wen kexing tercengang mendengar perkataan itu, "jadi apakah aku boleh berteman denganmu?"
Zhou zishu mengabaikan Wen kexing dan terus berjalan kedepan tanpa melihat kebelakang.
"A-xu, tunggu aku. A-xu, A-xu, A-xu"
Zhou zishu menjadi jengkel namanya dipanggil secara terus menerus. "Katakan padaku apa yang ingin kau katakan, jangan memanggil namaku terus menerus. Aku merinding mendengarnya""Ayo pulang barsama denganku. Jalan Disni berbahaya bagaimana jika kau diganggu oleh orang jahat lagi"
"Terserah"Itulah awal pertemanan mereka, semenjak kejadian itu Wen kexing selalu mengikuti Zhou zishu dan selalu melanggar peraturan agar bisa di disipilinkan oleh Zhou zishu. Bahkan ia pernah hampir masuk keruang kepala sekolah, untungnya dapat dicegah oleh Zhou zishu. Zhou zishu sangat jengkel terhadap sikapnya, tetapi semakin dia menjauh semain Wen kexing akan menempel kepadanya. Ia menyesal saat itu tidak pulang bersama dengan bodyguard-nya.
