0.5

845 95 3
                                    

**Happy Reading**

Empat hari Beomgyu habiskan di rumah sakit hanya untuk perawatan luka di lengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Empat hari Beomgyu habiskan di rumah sakit hanya untuk perawatan luka di lengannya. Padahal Beomgyu tidak merasakan sakit lagi setelah di obati. Tapi dua laki-laki cantik itu menyuruh Beomgyu untuk tetap di rawat di rumah sakit. Siapa lagi kalau bukan Yeonjun dan Haechan yang bersikeras agar Beomgyu tetap mau di rawat di rumah sakit.

Selama empat hari ini, Taehyun sama sekali tidak datang menjenguk Beomgyu di rumah sakit, padahal sudah di hubungi Mark. Memang definisi suami bajingan.

Beomgyu juga tidak peduli jika Taehyun tidak datang menjenguknya. Ia hanya memikirkan tentang surat cerai dari Taehyun yang di bawa Mark untuknya itu.

Menangis? Beomgyu tidak menangis, ia hanya kesakitan saja membaca surat cerai itu dari Taehyun. Di surat itu sudah tertera tanda tangan Taehyun dan tinggal tanda tangan dirinya yang belum terlampir di surat cerai itu.

"Aku akan memikirkannya. Aku masih punya waktu seminggu. Aku tidak ingin terburu-buru dan gegabah dalam bertindak." Ucap Beomgyu meyakinkan dua keluarga yang terus saja mendesaknya agar bercerai dengan Taehyun.

Meski demikian, Beomgyu tidak ingin membuat keputusan yang salah. Ia hanya ingin dirinya melakukan keputusan yang terbaik untuk dirinya dan tidak ingin membuat dirinya kecewa. Hanya itu saja yang di inginkan Beomgyu, tidak lebih.

Beomgyu kembali masuk ke dunia kerjanya. Ia juga semakin dekat dengan keluarga Soobin, bahkan saat siang hari, kantor Beomgyu sering di datangi Sunghoon- anak Soobin. Katanya ingin bermain bersama Beomgyu, tapi selalu saja Yeonjun melarang Sunghoon agar tidak merepotkan atau mengganggu Beomgyu saat bekerja.

Berbeda dengan Beomgyu yang akan sangat senang jika Sunghoon datang ke kantor nya, walaupun di sela ocehan ala ibu dari Yeonjun. Tapi kedua orang itu cukup membuat nya terhibur saat lelah bekerja.

Apalagi jika Haechan dan anaknya itu tiba-tiba datang bersamaan dengan Yeonjun dan Sunghoon. Seketika ruang kerja Beomgyu mendadak menjadi Playground untuk kedua anak temannya itu.

Sikap Beomgyu sekarang juga mulai berubah dari hari ke hari. Tidak ada lagi senyum yang menghiasi di rumah selain tatapan tajam dan mimik wajah yang datar. Jika di kantor, sifat Beomgyu akan berubah menjadi manja, apalagi kalau ada Haechan.

Ingat saja, kalau Haechan itu adalah orang yang selalu mensupport Beomgyu dari masalah kecil sampai masalah besar.

Tinggal tiga hari lagi waktu yang di berikan Ayah Beomgyu untuk Beomgyu sudah berakhir. Tentu semuanya sudah Beomgyu siapkan, dari hal yang akan di lakukan Beomgyu sebentar lagi dan hal yang tidak akan Beomgyu lakukan. Semua sudah tersusun rapi.

Ada satu hal yang belum Beomgyu beritahu pada yang lain. Ini hanya masalah kecil, ia masih bisa mengurusnya. Lagian Beomgyu sudah siap hidup sendiri.

Yaa, Beomgyu sudah memikirkan semua yang ingin ia lakukan. Ia akan menceraikan Taehyun dan memilih hidup sendiri.

Rumah yang sekarang di tinggali Taehyun, Beomgyu akan tinggalkan. Ia masih bisa membeli rumah baru.

"Kak Heuningkai.. ayo kita berangkat!" Beomgyu menarik dokter cantik itu dengan semangat.

"Beomgyu.. jangan berlari, kandunganmu itu rentan keguguran. Kita jalan saja." Beomgyu langsung berhenti dan menatap Heuningkai dengan melas.

"Haiisshh dasar orang hamil." Hela Heuningkai.

"Kenapa aku harus manja denganmu sih..? Ayo ke kantor, aku ingin bekerja." Beomgyu menarik Heuningkai menuju mobil.

Beomgyu di antar ke kantor oleh Heuningkai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beomgyu di antar ke kantor oleh Heuningkai. Ya walaupun tadi sempat ada cek-cok karena Beomgyu ingin ikut Heuningkai bekerja di rumah sakit. Memang orang hamil aneh-aneh keinginannya.

Di ruang kerja. Beomgyu mulai kembali bersikap seperti biasa. Mark yang sekarang menjabat sekretaris pribadi Beomgyu juga mulai mewanti-wanti keadaan Beomgyu agar tidak melakukan hal membahayakan keselamatan janinnya nanti. Apa lagi Soobin yang mengetahui berita itu dari sepupunya, Heuningkai.

Yang waktu di acara ulangtahun Sunghoon menuduh Soobin itu Heuningkai. Ya begitulah, sifat mereka juga sama.

"Mark Mark ... Aku ingin makan salad buah. Banyakin krimnya, buahnya harus strawberry, rasberi, dan mangga muda, untuk buah Strawberry nya harus banyak." Ucap Beomgyu tiba-tiba.

Mark langsung mengiyakan permintaan Beomgyu dan segera mencari salad buah, di cafetaria kantor untungnya ada. Jadi Mark tidak perlu mengeluarkan tenaga banyak hanya untuk mencari salad buah yang di inginkan Beomgyu.

Tak perlu menunggu lama. Mark kembali ke ruang kantor Beomgyu dan menyerahkan salad buah itu kepada Beomgyu.

Beomgyu makan begitu lahap. Mark jadi tenang jika Beomgyu tidak terlalu merepotkan di situasi seperti ini. Apalagi Beomgyu ingin berpisah dengan Taehyun, setelah di bujuk beberapa kali.

Walaupun rasanya Beomgyu tidak pantas mendapatkan kisah hidup seperti ini. Beomgyu juga tidak bisa menyalahkan nya karena takdir sudah tertulis seperti ini.

Selesai makan, Beomgyu duduk bersandar di kursinya. Ia memejamkan matanya dan mengusap perutnya yang masih rata. Sesekali menghela nafas pelan.

"Maaf Beomgyu, aku mendapat undangan dari Taehyun. Dia akan menikah dengan Chaeryeong, sekitar 4 hari lagi. Harusnya aku tidak memberitahukan ini kepadamu, tapi kamu harus tau." Beomgyu membuka matanya.

"Ayolah Mark. Biarkan saja. Aku akan datang ke acara pernikahannya, tenang saja. Aku butuh bantuan si kecil yang pernah ku bully dulu. Kamu masih ingat kan?"

"Siapa? Si kecil? Di bully?"

Pen yang tergeletak di meja kini melayang tepat mengenai kepala Mark. Membuat Mark mengaduh kesakitan seraya memegang kepalanya.

"Hai kak Beomgyu.."

[✓] 14 hari | TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang