"Tidak ada kebetulan, semuanya sudah direncanakan oleh Tuhan."
-Lelaki yang memakai masker berwarna abu-abu itu baru saja keluar dari kelas dan langsung menuju UKS. Sejak semalam kepalanya terasa pusing, Ibunya sudah melarang dia pergi ke sekolah tetapi dia tetap memaksakan untuk sekolah katanya hari ini ada praktek.
Jadilah sekarang dia ada di UKS untuk meminta obat pereda sakit kepala. Sebenarnya pagi-pagi begini petugas belum membuka UKS tapi berkat bantuan teman-temannya itu dia diperbolehkan masuk UKS dengan status urgen. Memangnya kalau dia pingsan yang repot siapa? Ya pasti petugas kesehatan juga 'kan.
Setelah selesai mengambil obat merekapun segera kembali ke kelas. Pagi ini ada praktek, jadi bahaya kalau sampai mereka telat masuk.
°°°°
Pagi yang cerah. Tidak terasa sudah 6 bulan dia sekolah disini. Iya dia, Risa Mahaswari Shaenatta perempuan periang yang hidupnya penuh dengan gengsi, haha. Senang rasanya, dia kira kehidupannya di SMK ini akan membosankan karena dia yang tidak pandai bergaul dan mencari teman.
Tapi kehadiran teman-temannya yang ini membuat dia menjauhkan pikiran yang negatif dan membosankan tentang kehidupan menuju pendewasaan, senang sekali rasanya Risa bisa bertemu dengan teman-teman unik seperti mereka.
Salsa tempat curhat terbaik, Dira dengan seribu gosipnya dan Adelia yang lola alias loading lama. Bagi Risa mereka teman yang sangat menyenangkan.
Mereka berempat kini sedang berjalan ditengah lapangan dengan Dira dan Adelia yang berjalan memimpin di depan sedangkan Risa dan Salsa berjalan dibelakang.
Tiba-tiba saja Dira menghentikan langkahnya, membuat Risa dan Salsa yang sedang mengobrol jadi ikutan berhenti, berbeda dengan Adelia temannya yang satu itu memang tidak peka dan sedikit lola, Adel malah terus berjalan tak sadar ketiga temannya masih dibelakang.
"Apaansih Dir berhenti ditengah lapang gini, malu tau," gerutu Salsa.
Dira hanya tersenyum lebar sambil mengedipkan matanya pada Salsa. "Bentar-bentar santuy dong Dira punya kabar mengejutkan untuk Risa."
Risa mengerutkan keningnya. "Apa?" tanya Risa to the point.
"Tuh lihat tuh ada siapa disana," Dira menunjuk kearah kumpulan siswa yang sedang duduk bercanda ria di koridor sekolah.
Risa membulatkan kedua bola matanya melihat lebih jelas kumpulan siswa itu dan menepuk jidat nya. "Mampus!"
Salsa yang melihatnya hanya tertawa terbahak-bahak. "Seru nihh pertunjukan di pagi hari hahaha."
Risa hanya mendelik kesal pada Salsa dan Dira, dia berjalan cepat kearah kumpulan siswa yang masih sibuk dengan tawanya itu. Mereka tidak mempedulikan siswa siswi lain yang menatap nya tak suka dengan kebisingan mereka.
"Susul yok Dir seru nihh!" ajak Salsa pada Dira yang langsung disetujui.
"Haiyuukk!"
°°°°
Itu Gavin dan kelima teman sekelas nya.
Ya, Gavin Alamansyah siswa kelas XII yang sifatnya petakilan, selalu membuat Risa kesal jika bertemu dengannya. Dari minggu kedua Risa bersekolah, Gavin sudah sibuk menggoda Risa dengan gombalan recehnya, sedangkan Risa sibuk menghindar karena risih dengan Gavin.Rafli, salah satu teman Gavin yang melihat Risa dari kejauhan pun langsung menepuk pundak Gavin. "Vin lihat noh siapa yang jalan disana," tunjuk Rafli pada Risa.
KAMU SEDANG MEMBACA
He [not] Mine
Teen FictionIni hanya sebuah kisah tentang perasaan yang tak seharusnya diutarakan dengan dua insan yang seharusnya tak dipertemukan. Kisah cinta yang klise dengan persahabatan yang takkan pernah usai. This is real life about me, him and them