1. Pukul 7

635 64 23
                                    


"Shafik, kamu pernah kepikiran gak?"

Noby berusaha mencairkan suasana yang teramat sepi itu. Sekarang dia sedang ngedate (?) bersama pacarnya, Shafik. Tetapi serasa dirinya sendiri yang berada disana. Sunyi.

"Gak,"

Noby mendengus pelan, "Seharusnya kamu nanya dong 'kepikiran apa' gitu!"

Kini, giliran Shafik yang mendengus. "Kepikiran apa?"

"Kepikiran kalo kita putus. Kan kita gak pernah tau, skenario Tuhan gimana."

"Enggak,"

"Enggak apa?"

"Kamu nanya gini, ada apa?" Shafik memicingkan matanya, menoleh ke arah Noby.

"Loh gak ada apa-apa kok. Kan aku cuman nanya, emang gak boleh?"

"Ayo pulang," Sela Shafik.

Noby kebingungan, pasalnya sekarang masih jam 7. Gak lucu dong baru makan doang langsung pulang? Gak ada acara nonton dan semacamnya gitu?

"Loh masih jam 7 Fik,"

Shafik mengatur nafas, "Ya kamu pikir mau ngapain lagi?"

Hati Noby mencelos, sakit rasanya. Lidahnya kelu. Mau menahan untuk tidak pergi pun, disini hanya dia yang menginginkan date ini.

"Ayo," Shafik menarik tangan Noby.

Berjalan ke arah parkiran. Mengambil motor dan pergi.

Dalam perjalanan, hanya semilir angin yang terdengar. Tidak pernah ada obrolan, sepi. Selalu begini.

Noby heran, mengapa dulu Shafik mengajaknya untuk pacaran? Apa keuntungannya?

Shafik orang yang kaku, berbicara seadanya, dan orang yang terkesan selalu mematikan topik. Noby benci pernyataan terakhir.

Selama berpacaran, selalu Noby yang membangun obrolan.

Seperti, hanya Noby yang berjuang disini. Tidak dengan Shafik.

Malam yang kelewat dingin itu, Noby habiskan dengan perasaan yang sulit untuk dijelaskan.

Pergi atau menetap?

____

Hai!

Aliando Shafik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aliando Shafik

salam hangat, seevalka 💗🌌

Flat : jooyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang