❦𝙸𝚔𝚊𝚝𝚊𝚗 𝙲𝚒𝚗𝚝𝚊❦

enam

Budayakan vote sebelum Baca!

Typo bertebaran

Happy Reading

Gadis bermata kucing yang asyik bersandar di dada seseorang yang sekarang menjadi kekasih keduanya ah senangnya dalam hati bila mempunyai kekasih dua?
Tapi vania tak mau membahas soal pria beristri itu! dipikirannya saat ini cuma rangga Theo adhitama, entah kenapa gadis ini merasa aman, nyaman dan tentunya bahagia bila bersamanya. Sedangkan bersama azka? Jujur ia lebih banyak menderita bukannya azka nya tak perhatian kepadanya namun status yang azka punya sudah menjadi milik orang lain sepenuhnya.

Vania hanya bisa meratapi nasibnya yang begitu sial
Mengingat perjalanan cintanya yang sangat berantakan membuatnya tak memikirkan resiko bila ia menjalin hubungan diam-diam di belakang azka.
Lagipula azka tidak akan mengetahuinya kan?

"Ga usah ngelamun" Ucapan Theo seketika menyadarkan vania dari lamunan nya.

"Ah maaf, kak maafin vania soal tadi yang bilang kalau kita balikan. . Vania cuma—" Ucapannya terpotong oleh sautan Theo.

"Ga usah minta maaf, saya ga permasalahin itu. Kita ga perlu balikan apalagi status kamu masih jadi kekasih dari azka"

"Kak. . . "

"Clarissa kamu tidak bisa mengunakan orang lain untuk kepentingan diri kamu sendiri! Saya juga punya hati dan saya tidak mau merusak hubungan seseorang walaupun kamu masih ada di hati saya. Saya cuma ingin kamu menerima saya dengan tulus bukan karena masalah kamu itu" Jelas Theo membuat vania diam tak berkutik.

Vania bingung dan pikirannya sudah tak menentu, apalagi perasaanya yang berubah ubah ketika di dekat dua pria sekaligus
Tapi ia juga tidak bisa membohongi perasaanya yang menghangat ketika ia bersama mantannya.

"Sudah sore saya antar kamu pulang" Sebelum beranjak Theo melepaskan pelukan vania dan menatapnya lembut.

Jika boleh jujur Theo juga menginginkan gadis di depannya ini tapi ia harus bersabar.

Ia pun beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan vania yang betah dengan diamnya
Vania menatap punggung Theo dengan sendu. Ia cukup tau jika Theo masih mencintainya.

"Maafin vania kak" Lirihnya kemudian ia menyusul Theo masuk kedalam rumah.

• • •

Sedangkan dilain tempat nampak pria yang tengah mengacak rambutnya frustasi, bahkan barang-barang di sampingnya sebagian hancur berkeping-keping dikarenakan amukan sang pria itu sendiri. Leon sang bodyguard yang melihat boss nya seperti itupun bergidik ngeri membayangkan jika ia di posisi sang gadis.

Omong-omong soal gadis, Leon jadi penasaran siapa wanita yang berhasil membuat boss nya itu kalang kabut mencarinya. Bukankah boss nya itu sudah mempunyai keluarga? Itulah yang dipikirkan oleh Leon sedari tadi.

Masa iya boss nya itu mempunyai selingkuhan, kan ga mungkin apalagi nyonya besar sangat menyayangi istri dari boss besarnya itu. Lamunan Leon terhenti kala suara boss nya menggema di ruangan.

"Leon,bisakah kamu menjaga rahasia ini? Saya tidak mau rahasia saya terbongkar apalagi di depan keluarga saya sendiri" Ucapan azka membuat Leon selaku bodyguard nya terkejut.

Jadi selama ini boss nya itu menjalin hubungan dengan seorang gadis? Tidak sia-sia ia memikirkan tentang masalah boss nya ini. Tapi Leon masih tak menyangka jika boss nya ini tega bermain api di belakang istrinya sendiri.