S3 | 13•『Cintaku berawal dari permen』

1.1K 133 92
                                    

December, 21st : Happy birthday to Riana~ "Semoga aku gak ngasih kesialan lagi buatmu."

December, 25th : Happy birthday to Raphael~ "Cepetan mati kek."

-----

-Di dunia manusia-

Terlihat Val yang sedang berjalan pelan menuju sebuah kamar, dia berjalan dengan sangat hati-hati.

T a p

T a p

T a p

C E K L E K-!

Membuka pintu kamar itu pelan, Val kemudian mengeluarkan kekuatannya. Tangan kanannya berubah menjadi merah dengan jari-jari tajam(?). Dia hendak menyerang seseorang yang terbaring di atas kasur.

Namun saat Val melancarkan aksinya, targetnya justru langsung membuka mata. "Kau mau apa, Val....?" orang itu adalah Raphael---bukan, Nel Hativa.

"Kau tidak boleh membunuhku...." sambungnya.

"Ugh, kukira sudah tidur--" kata Val.

"Mana mungkin aku lengah begitu, kan....?"

"Kamu cuma 'manusia' sekarang ... itu artinya kalau kamu mati di sini kamu akan benar-benar hilang, kan....?" tukas Val. "Kamu pikir aku akan diam aja sementara keadaanmu selemah ini?"

"Kau benar. Wujud ini sangat beresiko bagiku ... kau bisa membunuhku kapan saja, tapi--" jeda Nel. "--dalam sejarah kami para malaikat ... tidak pernah ada malaikat agung yang mati...."

"Lain halnya dengan Lucifer, dia sudah bukan malaikat agung lagi. Aku tidak tau apa yang akan terjadi padaku jika aku mati ditanganmu ... tapi yang pasti, malaikat lain tak akan tinggal diam saja...." jelas Nel membuat Val terdiam.

Nel kembali melanjutkan perkataannya. "Bisa saja kau jadi kriminal yang diburu para malaikat ... semua yang berhubungan denganmu akan diburu juga...."

"Tapi Michael tau soal perbuatanmu, kan ... kalau dia bisa membuktikan kesalahanmu, kamu juga pasti--"

Ucapan Val langsung dipotong oleh Nel. "Hukum para malaikat lebih kompleks daripada yang kau kira ... kalau aku mati, Michael takkan bisa membuktikan perbuatanku. Dan pada akhirnya, semuanya---baik kau dan Michael bisa jadi diburu malaikat lain ... terutama kau ... yang punya kekuatan Lucifer."

"Kamu sengaja, ya?! Jadi apapun yang kulakukan denganmu akan jadi kriminal, begitu?!" tuduh Val.

"Tidak juga ... kau butuh kekuatan untuk menghabisi Lucifer, kan? Aku membantumu mendapatkan kekuatan itu, hanya saja dalam prosesnya, inilah konsekuensinya...."

"Kamu gak pernah bilang soal itu--"

"Kau kan tidak bertanya...."

"Kalau begitu, tunggu apalagi?! Kalau begitu pilihanku cuma cepat-cepat membunuh Lucifer, kan?!" Val berujar tak sabaran. "Kenapa kamu kemarin membiarkan Lucifer pergi? Padahal kalau kukejar, mungkin aku bisa mengalahkannya!"

"Memangnya kau tau dia pergi kemana?" tanya Nel. "Dia bisa mendeteksi keberadaanmu dan bisa menghindarimu ... mengejarnya ratusan tahun pun kau takkan bisa. Tunggu aku pulih total dan bisa kembali ke wujud malaikatku, kita akan mengejarnya setelah itu...."

"Tapi kalau dia keburu memulihkan kekuatannya--"

"Val---kalau tak punya rencana pasti, diam dan menurut saja ... kecuali kau mau merusak segalanya. Ini bukan saat yang tepat untuk berbuat bodoh...." tukasnya membuat Val mendelik tak suka.

Enter the Webtoon |Aegis Orta|「2」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang