Semua orang berdiri di hadapan ruang UGD , terlihat dari semua mata mereka yang merasa takut.
Pintu UGD terbuka dan memperlihatkan dokter yang keluar , semua yang berada di sana menatap dokter meminta penjelasan.
"Dok bagaimana dengan keadaan Jennie , anak saya ?" Tanya Ibu Jennie sembari menatap lemas ke arah dokter.
Seketika dokter menghela napas sebelum mulai pembicaraannya itu membuat semua yang berada di sana merasa tambah takut.
"Jennie memiliki kanker hati , dia harus terus kemoterapi"
Semua orang lemas seketika , termasuk ibu Jennie , dia tidak percaya anaknya memiliki kanker hati.
Setelah beberapa perbincangan , Jisoo yang berada di situ menatap ke arah pintu UGD yang memperlihatkan Jennie masih memejamkan matanya.
"Maaf kan aku , aku terlambat .." batin Jisoo sembari sedikit melirik kedua orang tua jennie.
𖤐𖤐𖤐
"Maaf ya Ji merepotkan mu"
"Ahh tidak apa apa om , saya akan menemani Jennie disini om dan tante pulang saja karna ini sudah larut malam takut nanti kenapa kenapa"
Ujar Jisoo sembari tersenyum.Dan kedua orang tua Jennie pulang , Jisoo yang menjaga Jennie Sekarang.
Perlahan mata Jennie terbuka , dia terbangun dari tidurnya.
Jisoo senang karna Jennie kembali sadar , "Mau minum ?"
Jennie menggeleng dan dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar rumah sakit yang warnanya dominan putih , "Aku kembali ke rumah sakit ?"
Jisoo menghela nafas nya dan menggenggam tangan Jennie , "Percaya lah , aku akan selalu bersama mu"
Jennie tak membalas perkataan Jisoo , dia malah termenung .
Dia tau dia mengidap penyakit kanker hati , tapi dia terus menyembunyikan kecuali pada Jisoo.
Karna Jisoo lah yang membawa Jennie ke rumah sakit dan dia mengetahui terlebih dahulu penyakit Jennie.
Tetapi Jennie menyuruh Jisoo tutup mulut , walaupun sebenarnya Jisoo tidak mau tapi dengan sekuat tenaga Jennie membujuk akhir nya Jisoo setuju.
Pintu terbuka memperlihatkan seseorang datang , orang tersebut datang sembari membawa buah buahan.
Jisoo menatap orang tersebut dengan benci , "Ngapain kesini lagi bajingan ?"
Orang tersebut tertawa renyah , "Waeyo ? Kenapa aku tidak boleh menjenguk kekasih ku ?"
Ya betul itu adalah kai ! Jisoo sangat benci pria itu .
Mereka berdua berdebat terus hingga membuat kepala Jennie serasa ingin pecah mendengar perdebatan mereka.
Helaan nafas terdengar dari Jennie , "Keluar kalian sekarang !"
Seketika Jisoo dan Kai terkejut menatap Jennie , terlihat dari wajah muram Jennie yang menahan amarah.
Tanpa banyak bicara mereka berdua keluar dan melanjutkan debat mereka di taman , hingga akhirnya para suster yang harus memisahkan mereka.
Sedangkan Jennie menatap langit langit ruang rawat nya , air mata mulai menetes mengingat sisa hidupnya pasti sebentar lagi.
Tokkk..
Tokkkkk..."Unnie ?"
Seseorang masuk kedalam ruang rawat Jennie , Jennie terkejut bahwa Lisa datang dan dia tidak sendiri.
"Aku sangat merindukan mu" ujar Jennie sembari memeluk Lisa sangat erat .
Lisa terkekeh pelan dan memeluk Jennie kembali , "Aku juga merindukan Unnie !"
"Hey kalian ! Aku ada disini !"
"Ahh rosie ! Kemarilahh" ujar Jennie dan Rose berlari kecil ke arah Jennie dan mereka bertiga berpelukan sungguh erat.
𖤐𖤐𖤐
Setalah 3 hari Jennie di rawat , dan dokter menyatakan bahwa Jennie sudah bisa rawat jalan sekarang.
"Ibu .. Jennie senang bisa rawat jalan" ujar Jennie sembari tersenyum melihat lantai rumah sakit yang ia lalui.
Dan ibu Jennie hanya tersenyum simpul ntah akan senang karna Jennie sudah bisa rawat jalan , atau sedih karna Jennie memiliki penyakit yang bisa saja membuat nyawanya terenggut.
Ayah Jennie terlebih dahulu masuk ke rumah lalu diikuti Jennie dan ibunya , Jennie tau ayahnya pasti marah besar sekarang.
Dan dia berniat untuk menghampiri ayahnya untuk meminta maaf pastinya.
"Ibu Jennie mau ke ayah dulu ya"
Lagi lagi ibu Jennie hanya menangguk kan kepalanya menandakan dia setuju , dia juga paham bahwa anak dan ayah ini butuh waktu untuk saling mengerti dan melengkapi.
Dengan dirinya yang masih duduk di kursi roda ya mau tidak mau dia bersusah payah untuk menjalankan kursi rodanya.
Setelah sampai di halaman belakang terlihat ayah Jennie sedang menyiram tanaman yang terlihat kering dan layu karna akhir akhir ini belum ada hujan.
Dan terakhir kali hujan itu saat Jisoo datang ke rumahnya , dan itu adalah hujan satu satunya setelah 3 bulan.
Ayah Jennie memiliki insting merasa ada seseorang di belakang dan ia menengok , dan betul saja ada Jennie yang sedang berusaha berdiri untuk memeluk ayahnya dari belakang.
Ayah Jennie dengan cepat menghampirinya , "duduklah sayang , kamu belum sembuh total"
Jennie tersenyum simpul merasa kan kembali kehangatan ayahnya , semenjak ia berpacaran dengan kai hubungannya dengan ayahnya tidak baik baik saja.
Tetapi sekarang hubungan mereka sudah mulai membaik.
Ibu Jennie yang melihat secara diam diam ikut tersenyum dan menangis haru .
"Sudah anak ayah gaboleh nangis , dan sekarang kamu hanya boleh semangat dan terus semangat untuk kesembuhan mu"
Ayah Jennie mengusap pipi mandu Jennie yang terbasahi oleh air mata.
TBC