Part 4

3 0 0
                                    

Mereka berempat memang mempunyai kesamaan dalam game, sampai akhirnya matahari tenggelam dengan indahnya pun mereka melewati itu. Avel sudah mulai menguap, Bintang sudah mulai mencari posisi enak untuk tetap main sedangkan Dono masih dengan semangatnya bertanding tak ingin dikalahkan oleh Avel ke-3kalinya dan Boim sendiri sudah mulai bosan.

"Don, kenapa loe ga ngalah aja sih?" Ucap Bintang yang sudah jengah dengan pergameman ini.

"Tau ah! gue cape!" ucap Boim sambil melemparkan hpnya diatas meja,walaupun 3 detik kemudian Boim berlanjut untuk bertanding.

"Yes! gue manang lagi" Avel mengangkat tangannya dengan genggaman penuh kemenangan.

"Dasar cupu!" lanjut Avel.

"Balik yuk vel, eomma udah pulang dan masakin kesukaan loe japchae" ucap Boim, dan membereskan kerusuhan mereka di apartemen Bintang.

"Iya? yeay eommaaaa, im coming" ucap Avel yang langsung berdiri dan membuka pintu apartemen Bintang. Avel menduluhi kaka-kakanya yang masih membersihkan apartement tersebut. Karena kesenangannya itu, Avel tersandung hanya saja Avel merasa aneh kenapa dirinya tak langsung jatuh ke tanah?

"Kamu gapapa?" tanya Juna khawatir, sebenarnya Juna tidak salah, hanya saja siswi ini teriak duluan yang menjadi bersalah.

"Gpp kok mas, eh ka?" ucap Avel salah tingkah bersamaan dengan kaget karena Juna pun begitu. Rasanya seperti ketemu?

"Kamu kan tadi malam di" Juna belum selesai bicara terdengar terikan seseorang yang sepertinya Juna hafal betul dengan suara tersebut.

"Avel! kenapa loe" ucap Boim memeriksa adiknya. Dari kejauhan Boim melihat seseorang yg dikenal berbicara dengan adiknya.

"Gpp oppa, ayoo pulang" ucap Avel, berharap cowok yang didepanya tidak membocorkan mengenai kemarin malam.

"Boim? Hey bro apa kabar" ucap Juna menyapa Boim, Boim yang dispaa masih mengingat.

"Gue Juna, satu kelas pas kuliah di Seoul University" Junapun membantu Boim untul menginatnya.

"Ah Juna, iya2 gimna hyung kabarnya?" Ucap Boim dan menjabat tangan Juna. Juna ingat betul Juna adalah hyung yang selalu membantu Boim saat-saat muliah dulu, ketika Boim tak mengerti tentang anatomi.

Ya, Boim adalah dokter disalah satu rumah sakit terbesar di Seoul. Walaupun begitu Boim juga senang mengenai koding, makannya Boim merangkap menjadi manager IT di perusahaan Dono dan Bintang.

"Akhh gue balik, loe gimna kabarnya? Dan ini siapa?" Juna menunjuk Avel yang merasa nyamuk diantara mereka.

"Gue baik, Vel kenalin dia temen kuliah oppa, Juna" Junapun menyalami tangan Avel dan dibalas oleh Avel.

"Avel" Avel masih kagum dengan kegantengan temen kakanya ini.

"Juna! Iya Im, gue pernah ketemu adik loe dan tadi gue ga sengaja nabrak dia" ucap Juna menjelaskan, sedangkan Avel masih khawatir mengapa di perjelas sih ucap Avel dalam hati.

"Oh ya? Emang pernah ketemu dimana?" Tanya Boim penasaran, menunggu jawaban Juna tiba-tiba Dono datang.

"Bang, Vel ayoo cepet pulang eomma dah nelpon, biasa rewel" Avel pun langsung menganggap kesempatan untuk kabur dari obrolan ini.

"Ayoo oppa, takut singa ngamuk" Avel menarik lengan Boim dengan berusaha untul berjauhan dengan Juna.

"Hyung, aku pergi dlu. Nanti gue kabarin lagi loe" ucap Boim yang sudah ditarik oleh Avel dan Boim.

"Ih kalian tuh knpa sih, ribut banget" bagaimana tal ribut Avel dan Dono merebutkan Boim dengan bersamaan. Mereka ingin memeluk dan lebih dekat dengan Boim.

"Oppa Boim hanya punya Avel , Loe sana jauh-jauh. Loser!" Ucap avel langsung mendorong Dono untuk menjauh dari Boim.

"Ih apaan sih, jadi cewek kok kasar" ucap Dono. Dono pun tak ingin kalah, langsung menjambak rambut Avel.

"Yakks sakit tau, tuh oppa bang Dono kasar" ucap Avel, tetapi Boim hanya tersenyum dengan tingkah laku adik-adik kesayangannya ini.

"Udah awas sana kalian, gerah kalian deket-deket. Don, loe yang nyupir yaa gue dibelakang. Avel didepan temenin bang dono!" Ucapan Boim membuat semunya diam.

"Oppa, ikut di belakang ya ya ya?" Avel memohon tapi sayangnya Boim tak mengizinkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

S-E-N-J-ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang