First meet.

36 5 0
                                    

"Morning Wilson" Vian menginjakkan kakinya di basement agensinya, ia bertemu dengan Wilson Huang temanya yang sekaligus adalah tunangan dari sepupunya Yudha.

"Halo Vian. Ada pemotretan disini lo?" Tanya Wilson, ia sedang mengobrak abrik tasnya mencari kartu identitas yang mereka gunakan untuk masuk ke gedung agensi.

"Iya. Kalo ga salah, today's photographer just moved from America. Katanya si masih muda gitu hahaha" Vian tertawa kecil, sementara Wilson masih mencari kartu identitas miliknya!

"Lo nyari apaan si?" Tanya Vian.

"ID card gue, gimana masuknya nanti anjir" Wilson sudah mengobrak abrik tasnya tapi ia tak dapat menemukannya.

" I swear the God, coba deh lo liat leher lo dulu" Vian sangat ingin mengigit Wilson melihat temanya yang pelupa ini.

"Goblok! anjir baru inget udah gua pake" Wilson menepuk kepalanya pelan lalu tertawa.

Wilson dan Vian masuk ke dalam gedung agensi dan berpisah dengan Wilson di lift karena Wilson akan ke tempat para Trainee sedangkan Vian menuju tempat pemotretan.

"Morning all, how are you today? y'all feeling okay?" Vian memasuki ruang pemotretan dan menyapa semua kru yang ada, ia duduk disalah satu kursi yang sudah di siapkan. Ia harus di rias sebelum pemotretan.

"Ko Vian!" Karina datang mebawa paper bag berisi minuman untuk Vian, Karina adalah asisten dari Make up Artist yang biasa agensi gunakan.

"Hello cutie pie, apa yang kau bawa hari ini?"

"As a usual, your favorite Hazelnut chocolate with brown sugar bobba right?" Karina memberikan gelas berukuran besar kepada Vian dan Vian tersenyum karena itu.

"Terimakasih, Good job cutie" Yang disukai dari Vian adalah caranya memuji dan menghargai setiap orang yang berada di sekitarnya, meskipun ia sudah terkenal dan sebagainya ia tetap ramah dan tak malu memberi afeksi lebih.

"Jadi apa konsep hari ini?" Tanya Vian, ia menyeruput minumannya lalu mengambil tasnya, ia mencari rokoknya omong omong.

"Casual, untuk iklan jas saja" Ujar Sherin yang hari ini menangani make up dan pakaian Vian.

"Oke, Gue boleh ngerokok? lo ga masalah sama asep rokok kan?" Via terbiasa mempertanyakan apakah ia dapat merokok dan apakah orang di sekitarnya tidak masalah jika ia merokok.

"Eh silahkan aja, saya udah biasa kok" Ucap Sherin.

"Santai aja, gausa pake bahasa formal. Tuaan lu kan?" Sherin mengangguk karena memang usia Sherin diatas Vian satu tahun.

"Pagi... Apakah ini benar ruangan pemotretan bersama model Levian?" Seorang laki laki dengan rambut tebal yang sedikit gondrong yang menggendong tas ransel cukup besar membuat semua orang menatap dirinya.

"Iya bener, Jasper? sini masuk bagus kamu datang tepat waktu" Ucap Kai, ia adalah photographer senior di agensi ini yang bertugas untuk membantu Jasper di hari pertamanya.

Jasper masuk dan mulai mengotak ngatik kamera yang ia bawa bersama dengan temannya Juan dan Stiven.

Vian dari tempatnya melihat seseorang yang ia rasa kenal, ia bangkit dan mendekati para photographer.

"Stiven?! Lu ngapain anjir?" Ujar Vian.

"Lah si Cina disini? Levian itu lu anjir?" Ujar Stiven, dia adalah sahabat Vian sejak SMA.

"Lmao, We've been friends for more than seven years and you don't even know my name" Vian memutarkan bola matanya.

"Yang gue tau cuma Treyven doang ya lo dipanggil Ven doang dari dulu" Balas Stiven.

"Loh kalian saling kenal?" Ucap Kai.

"Dia bestie gue bang, elah kaget gue lama ga keliatan ternyata dia jadi photographer" Ujar Vian.

"Oohh, yauda ayo siap siap kita mulai aja pemotretannya. Ehh sebelum itu kenalan dulu sama Jasper" Kai menarik lengan Jasper yang sedang sibuk mempersiapkan kameranya.

"Anjir.. kaget gue bang, btw kenalin gue Jasper Panggil Je aja. Salam kenal ya" Jasper menundukkan kepalanya sedikit.

"Gue Levian, panggil Vian aja. Nice to meet you, gue harap kita bisa bekerja sama ya" Vian tersenyum dan kembali ke tempatnya untuk mengganti pakaiannya.

Selang beberapa menit Vian keluar dari ruang ganti menggunakan setelan kemeja dengan messy hair.

"Kita mulai ya?" Ujar Jasper.

Pemotretan berjalan lancar selama tiga jam dengan empat setelan, dan hari ini berakhir dengan baik dengan Jasper yang ternyata sangat profesional.





















A.s

acieee

acieee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRIMADONNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang