3.

2.8K 447 24
                                    

Vote dulu Hayyuk

===

"saya gak anggap kamu beban, yang ada nanti saya yang jadi beban kamu..." kakucho bergumam pelan dengan tangan yang masih menutupi wajah tampannya. kamu segera menyingkirkan tangan itu. hingga terlihat wajah kakucho yang bersemu merah. wajahmu jadi ikut ngeblush di buatnya.

kakucho yang mirip kulkas 1 milliar pintu, bisa ngeblush juga ternyata..

seketika kalian jadi canggung dan memalingkan wajah satu sama lain. hingga akhirnya kakucho berdeham pelan.

"oh- ayo masuk" ucapmu sambil membuka pintu apartemenmu lebar-lebar. kakucho pun masuk, dan pemandangan yang pertama kali dia lihat adalah.. apartemenmu yang sangat berantakan.

"maaf, sedikit berantakan" gumammu pelan.

"sangat."

"gak usah jujur-jujur amat sih" ucapmu kesal, yang di balas tatapan datar kakucho. kamu pun segera membereskan hal-hal yang bisa di bereskan. contohnya kripik kentang di lantai, kasur yang sudah acak-acakan, kertas-kertas yang berserakan di lantai dan lain sebagainya.

hingga tiba-tiba kakucho mencekal lenganmu, membuatmu menghentikan aktifitasmu. kamu menaikkan salah satu alismu, menatap kakucho bingung.

"saya kesini bukan mau liat kamu bersih-bersih" ucap kakucho datar.

"terus? kamu kesini mau ngapain?"

"kan sudah saya bilang.. saya kangen, jadi saya mau kamu fokus sama saya" ucap kakucho dengan nada agak cemburu, tapi tatapannya masih datar. kamu hanya ber 'oh' saja.

"kalau gitu aku ambil minum dulu-"

*grep*

"eh-" tiba-tiba kakucho menarik lenganmu dengan paksa, membuat atensimu menjadi sepenuhnya ke arahnya. dan wajah kakucho yang sangat dekat padamu.

"saya mau kamu." ucap kakucho dengan tatapan intens padamu. kamu jadi salting sendiri di buatnya.

"t-terus kamu mau aku ngapain?" tanyamu ragu. kakucho menunjuk ke arah sofa di pojok ruanganmu.

"cuddle." gumam kakucho. kakucho langsung saja menarik tanganmu dan membawamu duduk di sofa. kalian terdiam beberapa saat dan saling menatap satu sama lain. hingga tiba-tiba kakucho menarik pinggangmu, lalu menjatuhkan kepalanya di bahumu.

"besok ikut saya ke tokyo" ucap kakucho.

"loh- tapi aku"

"cuma beberapa hari, nanti saya bantu skripsi kamu juga" gumam kakucho lagi, tapi kali ini kamu dapat merasakan nafas lelaki itu di lehermu.

"aa- gak usah aku bisa sendiri" gumammu ketus. kakucho terkekeh pelan, salting kamu dibuatnya. kakucho menghela nafas berat, begitu juga suaranya yang ikut memberat di telingamu.

"2 tahun yang lalu saya juga ikut bantu loh.." kami berdecak kesal. hingga tiba-tiba tangan kakucho menangkup pipimu.

"jangan nolak dong.." gumam kakucho dengan suaranya yang serak-serak basah. jantungmu gak aman dibuatnya, bentar lagi meninggoy, perutmu terasa kosong. lambungmu hilangg (alay nem).

"iya-iya, udah!" kamu menepis tangan kakucho, lalu mengalihkan pandanganmu ke arah lain.

"udah dehh lepasin, kamu gak aman buat aku!" kamu mendorong kakucho, memaksa lelaki itu agar berhenti mendusel pada lehermu. kakucho tersenyum tipis, membuatmu semakin gak aman. terutama jantungmu yang rasanya ingin merosot.

tiba-tiba saja kakucho meraih dagumu, dan membawa pandanganmu ke arahnya. manik heterochromia miliknya menatapmu dalam-dalam. kamu membeku di tempat dibuatnya.

*cuph*

sekilas, kakucho hanya mengecup bibirmu sekilas, tetapi nyawamu dibuat melayang karenanya.

"k-kamu-" kakucho tersenyum tipis.

"saya hanya mau mencairkan suasana saja, kamu jadi terlihat canggung sekarang" ucap kakucho dengan ekspresi tenang. wajahmu memerah padam, dan kamu mulai menghela nafas kasar.

"kita kan cuma mantan, emangnya kamu gak mikirin apa. bisa aja aku udah punya pacar baru!"












'TBC.'

Dokter Cinta (Kakucho x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang