Art cover by kz_1605 on twt
"tidak ada pasangan yang sempurna di dunia ini."
Yang satu dokter jiwa yang satu dokter fisik. Kalau sakit, cukup saling menguatkan saja :)
===
rate 18+/21+⚠️
-----------
13 Desember 2021
Tokyo Revenger by Ke...
"terkadang ada yang pantas untuk di selamatkan dan ada pula yang pantas untuk di lenyapkan."
itulah harapan, serta pandangan yang kakucho ikuti dan jalani hingga saat ini. terkadang bawahan bonten bertanya-tanya, 'bagaimana bisa seorang pembunuh juga ikut bekerja sebagai penyelamat?'. tidak masuk akal, pikir mereka.
namun di mata kakucho, kehidupan adalah sebuah harapan. sebelum berada di titik ini, kakucho sering kali merasakan penyesalan. sahabat pertamanya, kurokawa izana meninggal akibat melindunginya. tak dipungkiri bahwa memanglah izana seorang pendosa, tetapi bukankah seharusnya izana pantas mendapatkan pengampunan? tapi apa yang kakucho dapatkan?
"kurokawa izana tidak dapat di selamatkan."
saat itulah dunia kakucho mulai berubah, tak ada lagi cahaya yang dapat kakucho ikuti, hanya kegelapan yang tersisa. karena itu jalan inilah yang ia pilih.. sebagai pembunuh sekaligus penyelamat.
===
"selamaaat hari kelulusan!" kamu tersenyum cerah, secerah bunga matahari yang tengah kamu sodorkan di depan kakucho. lelaki itu melirik bunga di genggamanmu, lalu ia terima dengan baik. kakucho beralih menatap ke arahmu, tanpa mengeluarkan separah katapun. kakucho beralih mendekatimu dan mengusap lembut rambutmu.
kakucho itu tidak suka berbicara, tetapi sekali ya bertindak-
"terima kasih" kakucho menangkup kedua pipimu dengan satu tangannya, dan membawa pandanganmu ke arahnya. kakucho menipiskan jarak dk antara kalian dan mencium bibirmu di depan umum. kamu terdiam membeku, semetara kakucho sudah berjalan meninggalkanmu.
"ayo-" kakucho berbalik menatapmu yang masih terdiam. hingga tiba-tiba kamu berlari ke arah kakucho dan menerjang keras tubuh lelaki jangkung itu. kamu melingkarkan lenganmu di leher kakucho, dan kamu menduselkan kepalamu di leher kakucho
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*cupph*
"ehh (name)!" kakucho berusaha menahan ekspresinya ketika bibir kenyalmu mengecup singkat salah satu spot di lehernya. kakucho hendak mendorong bahumu, tapi kamu sudah duluan menarik tubuhmu dari kakucho.
"hati-hati, nanti kamu dikiran cewek penggoda" ucap kakucho tanpa ekspresi, manikmu menatap kakucho dengan pandangan kecewa. kecewa karena lelaki itu tidak menunjukkan ekspresi apapun setelah kamu dekati seperti itu, malah dia menganggapmu seorang wanita penggoda.
"iya yah... kita kan cuman mantan- hahaha, apalagi sikapku seperti cewek penggoda." kamu tertawa kecil, kamu sedikit termundur dan mengambil jarak dari kakucho.
"ya, aku memang tidak pantas untukmu." gumammu dengan suara sangat pelan.
"haaahh.. apa coba yang aku harapkan, kamu kan tidak pernah menyukaiku" kamu menghela nafas kasar, tetapi setelahnya kamu tersenyum.
"selamat sudah menjadi dokter, aku sudah menemani kelulusanmu. dan sekarang saatnya aku pulang."
kamu segera berbalik dan berjalan dengan langkah panjang menjauhi keberadaan kakucho. sementara lelaki yang kamu tinggalkan hanya menghela nafas kasar gusar. kakucho mengacak rambutnya pelan, berusaha meredakan rona tipis yang tiba-tiba saja menjalar hingga ke telinganya.
===
"kak, tolong jemput di kampus bisa?" tanyamu dari sebrang telfon sana. kini kamu telah berdiri di depan pintu masuk kampus, menunggu kehadiran seseorang yang bisa membawamu pulang.
"(name)!"
"eh- kak rin" sapamu balik pada rindou yang tiba-tiba muncul di balikmu.
"kenapa kak?" tanyamu pada rindou.
"kakucho mana?" tanya rindou sambil melihat ke arah sekelilingmu. kamu menggeleng pelan sebagai jawaban.
"gak tau kak, anaknya gak sama aku" jawabmu dengan nada sedikit ketus.
"oh ya? biasanya pengen nempel terus sama kamu itu anak" jawab rindou dengan nada heran, kamu menaikan salah satu alismu.
"hahaha, kita kan cuman mantan ngapain harus nempel sama aku?" jawabmu sambil tertawa kecil.
"katanya dia gamon sih sama kamu, dia pernah mabok sambil manggil nama kamu loh." ucap rindou sambil menyenggol bahumu.
"kebetulan aja kali kak, dia jarang mabuk. kalau mabuk juga dulu seringnya sama aku, jadi refleks manggil namaku. btw, aku pulang dulu ya kak rin, udah di jemput bye~"